Site icon SumutPos

Dampak Pandemi Covid-19, Stok Darah PMI Menipis

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wabah virus Covid-19 (corona), benar-benar berdampak sistemik. Salah satunya terhadap stok darah PMI Kota Medan. Kepala Seksi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit UDD PMI Kota Medan, dr Ira Fitriyanty Putri Lubis mengatakan, sampai saat ini hingga pekan depan stok darah masih aman. Namun tidak menutup kemungkinan stok darah tersebut bakal menipis.

“Sampai sekarang masih aman diangka 1.300-an (kantung). Tapi, tidak menutup kemungkinan satu minggu ke depan akan semakin menipis bahkan habis,” ujar Ira, akhir pekan lalu (27/3).

Menurut Ira, bakal menipisnya stok darah ini karena jumlah pendonor semakin menurun ketika situasi pandemi Covid-19 saat ini. Sebab, pemerintah telah menginstruksikan masyarakat berdiam diri di rumah sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Tidak diperbolehkannya membuat acara yang berisiko mengumpulkan banyak orang, ditambah juga karena adanya peringatan untuk stay at home, akhirnya berimbas ke rutinitas pendonor yang harusnya sudah bisa donor jadi menunda karena ada instruksi pemerintah tersebut,” terangnya.

Ira menuturkan, biasanya per hari UDD PMI Kota Medan mendapatkan darah dari pendonor hingga 100 bag (kantung). Namun, sejak pandemi Covid-19 ini hanya mendapatkan 20 kantung darah. “Biasanya pe rhari paling sedikit bisa dapat 50 sampai 100 bag. Tapi, sejak ada Covid-19 hanya berkisar 10 hingga 20 bag saja,” ucap Ira.

Diutarakan dia, UDD PMI Kota Medan sendiri telah berupaya melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat bahwa donor darah tetap dibuka. Dalam proses donor yang dilakukan tetap menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP). “Tetap aman karena kami tetap menjaga SOP yang ada, serta tahapan-tahapan sosial distancing maupun phsicycal distancing,” tuturnya.

Dijelaskan Ira, setiap pendonor sebelum masuk ke Gedung UDD PMI Kota Medan termasuk pegawai yang ada wajib disemprot disinfektan terlebih dahulu, dicek suhu tubuhnya, dan wajib mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.

Bahkan, proses pengambilan darah yang berstandar setelah selesai kursi-kursi donor juga tetap disterilkan kembali untuk mencegah efek paparan dari seorang pendonor dengan pendonor lainnya. “Untuk petugas kita juga sudah diberikan alat pelindung diri lengkap dan SOP yang sudah sangat baik,” paparnya.

Dia berharap, dengan sosialisasi yang telah dilakukan bisa membuat pendonor yang sehat yakin untuk datang. Karena pasien di rumah sakit tidak bisa menunggu 14 hari atau lebih untuk transfusi darah.

“Donor darah untuk yang sehat aman. PMI punya slogan, untuk kamu yang sakit istirahat di rumah saja ya. Untuk kamu yang sehat silahkan donor darah. Sebab transfusi darah pasien di rumah sakit tidak bisa ditunda,” pungkasnya. (ris/ila)

Exit mobile version