Site icon SumutPos

Diawali TB Simatupang dan Adam Malik

Ketika Tokoh-tokoh Siantarman Kumpul di Jakarta

Ikatan persaudaraan sekampung di perantauan tidak dipungkiri menjadi wadah yang asyik. Tidak sekadar menjual cerita tentang kerinduan terhadap kampung halaman, laju pembangunan pun menjadi bahan diskusi yang menarik. 

Soetomo Syamsu, Jakarta

Apalagi, dalam ikatan persaudaran terdapat orang-orang yang kini telah menjadi tokoh berpengaruh.

Begitulah ketika Siantarman berkumpul. Bukan hanya Letjen (Purn) Sudi Silalahi yang kini menjadi tokoh penting di pusat kekuasaan. Tapi, di sebuah ruangan besar di Hotel Sangrilla, Jakarta, Sabtu (29/10) malam, juga ada Surya Paloh, Cosmas Batubara, Letjen (Purn Pol) Togar Sianipar, dan masih banyak lagi.

Di lapis politisi, hadir juga para pentolan Senayan yang juga Siantarman seperti Sutan Bathoegana, Ramadhan Pohan, Martin Hutabarat, dan Anton Sihombing. Kebanggaan sebagai Siantarman langsung menyeruak tatkala foto sejumlah tokoh Siantarman yang tidak bisa hadir juga ditampilkan di layar ukuran besar. Gambar DL Sitorus dalam tampilan necis dan berwibawa, muncul berulang-ulang bersamaan dengan foto Syamsir Siregar, Sabam Sirait, Otto Hasibuan, dan Martua Sitorus, pengusaha kaya raya.

Secara khusus, tokoh Siantarman yang hadir menerima ulos secara bergiliran, termasuk Sudi Silalahi. Bahkan, DL Sitorus juga diulosi, diwakili pihak keluarga yang hadir. Maklum, bos PT Torganda itu masih menjalani masa hukuman.

Hingar-bingar musik Amigos menghibur acara yang serius itu. Hadirin yang lalu lalang, menunjukkan betapa Siantar milik semua komunitas; sebagian ibu-ibu berjilbab, sebagian berbaju cerah ala etnis Tionghoa. Bahkan, di dinding ruangan terbentang tulisan berhuruf China. Ada juga yang bertulis, ‘Home Town, Jia Xiang Mendukung  Ikatan Keluarga Siantarman Membangun Kampung Halaman Siantar”.

“Siantarman!” pekik Sudi Silalahi, saat menutup pidatonya di acara yang dihadiri 2000-an orang itu. Di panggung, Sudi mengungkapkan rasa bangga dan harunya. Lantaran di acara itu, dia bertemu dengan kawannya sewaktu SMA, tahun 1966 silam. Dia berharap, dari pertemuan ini muncul gagasan-gagasan pembangunan Siantar.

Sudi cerita, setiap pulang kampung, perasaannya gundah. Begitu melihat sungai-sungai, kini sudah keruh. “Dulu sungai-sungai jernih, saya suka meloncat ke air. Sekarang sungai keruh, tak berani lagi loncat,” ungkapnya. Malam itu, Sudi dan istri diulosi.
Ketua Panitia acara, Maruly Chang Nangky, mukanya tampak cerah. Maklum, acara sukses dengan peserta yang membludak. Kepada wartawan dia menjelaskan, 2000 undangan disebar.

Kenyataannya, yang hadir bisa lebih dari itu lantaran datang bersama keluarga. “Malam ini berkumpul, karena selama ini sibuk dan terpencar di berbagai profesi. Harapan kami, acara ini mempererat hubungan sesama orang Siantar. Bertemu saudara dan teman semasa kecil,” ujar Maruly.

“Obsesi kita adalah membangun Siantar, agar bersih lagi seperti dulu,” tambahnya, seraya menyatakan dukungannya terhadap gagasan Wali Kota Siantar Hulman Sitorus untuk memperluas wilayah Kota Siantar.

“Dulu Siantar indah teratur. Sekarang jauh berbeda. Dulu Siantar Nabalau, sekarang kacau balau,” sambung Irmadi Lubis, politisi senior asal Siantar. Irmadi mengungkapkan rasa harunya terhadap antusiasme Siantarman yang hadir, termasuk dari etnis Tionghoa. “Saya melihat, saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa juga punya ikatan emosional yang kuat dengan kampung halaman. Ini luar biasa. Semua ingin mambantu pemda membangun Siantar,” ujar Irmadi.

Siantar memang luar biasa. Bisa melahirkan ‘man-man’ yang mumpuni. Di jajaran militer/polri, ada nama TB Simatupang, Todo Sihombing, Syamsir Siregar, Togar Sianipar, Cornel Simbolon, Suma Thaib, Bahrum Siregar, Djauhari Nadapdap, Goncang Nainggolan, Reno Silitonga, Edison Haloho, Tarida Sinambela, Sudi Silalahi, James Sitorus, Mangatas Sitorus, Managasa Saragi, dan Raja Mantan Purba.

Di sektor politik, seperti tertera di buku undangan acara, ada Surya Paloh, Irmadi Lubis, Sabam Sirait, Posdam Hutasoit, Edy Ramli Sitanggang, Martin Hutabarat, Anton Sihombing, Ramadhan Pohan, Nurdin Tampubolon, M Natsir, dan M Nazaruddin.

Di pemerintahan, ada Sudi, Bungaran Saragih, Cosman Batubara, Bunbunan Hutapea, Anthon Simbolon, Simon Sembiring, Nurdin Manurung, dan Imron Kotan Siregar. Di sektor ekonomi atau pengusaha, tercatat ada Martua Sitorus, DL Sitorus, Luasan Lie Yen San, Yoseph Susilo, Edwin Bingei, Shindo Sumidomo (Asui), Ganda Sitorus, Johan Lensa, Ramses Napitupulu, Sabar Sitorus, Abraham Leo, Maruly Chang Nagkay. Di bidang hukum, ada Otto Hasibuan. Mereka adalah sebagian Siantarman yang sukses. Lantas, darimana asal mula sebutan ‘Siantarman’?

Ketum Ikatan Keluarga Siantarman, Tarida Sinambela, bercerita. Ini bermula pada suatu pertemuan tahun 1950-an, antara TB Simatupang dengan sejumlah pejuang dan tokoh politik, termasuk Adam Malik. Sambil menunjuk Adam Malik, TB Simatupang berkata,”Siantarman….Bung?”
Adam Malik secara spontan menjawab,”Ya…Siantarman.” Sejak itu, kata ‘Siantarman’ begitu populer.(*)

Exit mobile version