Site icon SumutPos

Burhanuddin Sitepu Ajak Orangtua Kenalkan Perpustakaan kepada Anak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seiring dengan meningkatnya akses internet, media sosial (Medsos) menjadi salah satu sarana yang kerap diakses, termasuk oleh anak-anak dan remaja. Para orang tua perlu waspada, karena media sosial bisa memberikan dampak yang mempengaruhi kehidupan anak-anaknya.

Untuk itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan Burhanuddin Sitepu berharap, melalui Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perpustakaan mampu menumbuhkan minat baca pada anak, sehingga dapat menekan kecanduan bermain gatget. “Perda ini sangat penting dalam menumbuhkembangkan minat baca pada generasi muda. Sekaligus meminimalisir pengaruh medsos terhadap anak-anak kita,” kata Burhanuddin Sitepu saat sosialisasi Perda No 2/2022 di Jalan Bunga Mawar Nomor 104 Medan Selayang, Minggu (30/10).

Menurutnya, memang tidak mudah untuk memantau anak saat mengakses media sosial. Apalagi, kemampuan digital mereka pun terkadang melampaui para orangtuanya. Meski demikian, bukan berarti orangtua boleh melepaskan kendali dan menyerahkan semuanya pada anak. “Jika bapak dan ibu lalai dalam melakukan pengawasan, anak-anak kita akan terpengaruh dampak negatif yang ditimbulkan media sosial,” ujarnya.

Untuk itu, para orangtua harus berperan mengarahkan anak-anaknya untuk gemar membaca. Misalnya dengan membawa dan memperkenalkan mereka dengan perpustakaan. Apalagi, di Perpustakaan semua lengkap, ada buku tentang agama maupun pengetahuan umum.

“Mari kita tumbuhkan minat baca anak-anak kita. Manfaatkan perpustakaan yang ada di sekitar kita. Mulai dari sekarang, ayo kita pikirkan perkembangan anak-anak kita, jangan sampai kebablasan. Jangan sampai mereka lebih suka melihat medsos, ketimbang membaca buku, apalagi Al-Quran,” pungkasnya.

Sementara, Huller Sinaga dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan juga mengaku prihatin dan khawatir dengan kondisi anak bangsa saat inj. Apalagi saat ini, anak-anak dan remaja setiap menit, setiap jam, tidak bisa melepaskan gatget dari tangannya. “Kenapa bisa seperti itu? Ini juga tak lepas dari peran orangtua. Karena orangtuanya juga seperti itu. Orangtuanya yang memberi contoh. Jadi, bagaimana kita mau melarang anak kita main gadget kalau kita sebagai orangtua juga berprilaku seperti itu?” tegasnya.

“Anak-anak kita adalah generasi emas bangsa ini, jika kita berhasil membina anak-anak kita, maka anak-anak kita akan meraih sukses di masa depannya,” tambahnya.

Untuk itu, Huller Sinaga juga mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk memperkenalkan Perpustakaan kepada anak-anaknya demi menumbuhkan minat baca pada anak. “Perpustakaan bukan hanya untuk membaca buku tapi juga mendapatkan segala informasi. Jangan ada anggapan, perpustakaan itu gudang buku. Saat ini perpustakaan sudah menjadi sumber segala ilmu dan telah mengikuti perkembangan teknologi,” sebutnya.

Di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan, kata Sinaga, sudah ada aplikasi yang disediakan untuk buku-buku elektronik. Masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah. “Selain itu, untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan hadir di 8 kelurahan se-Kota Medan. Ada juga Perpustakaan keliling. Saat ini kami punya 3 layanan keliling. Jika ada sekolah-sekolah yang ingin mendapatkan layanan ini, bisa menyurati kamu,” ungkap Sinaga.

Menyikapi pertanyaan warga Kelurahan Aur, Medan Maimun, tentang bagaimana tata cara meminjam buku di perpustakaan Kota Medan, Sinaga menjelaskan, setiap masyarakat yang ingin meminjam buku wajib memiliki kartu anggota. “Ada formulir yang harus diisi, kemudian membawa pas foto 2×3, dan foto kopi KTP. Jika sudah mendapatkan kartu anggota, maksimal 3 buku yang boleh dipinjam dalam masa peminjaman maksimal 2 minggu,” pungkasnya. (adz)

Exit mobile version