Site icon SumutPos

Sadar Hukum, Dirikan Biro Bantuan Hukum

Sahur Bersama Tokoh Pemuda Sumatera Utara, Anuar Shah

Dari petunjuk seorang pemuda, tim ‘Liputan Sahur Bersama Tokoh’ Harian Sumut Pos pun menuju kediaman Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara Anuar Shah di Jalan Kiwi Gang Pemuda Pancasila No.80 AA Sunggal, Minggu (7/8).

INDRA JULI, Medan

Setelah menjelaskan tujuan kepada petugas, Sumut Pos lalu masuk dan memarkirkan sepedamotor di depan bangunan berlantai dua berwarna hijau. Ada juga bangunan rumah mungil yang berfungsi sebagai mess pribadi. Terlihat sebuah pendopo dari kayu yang biasa digunakan untuk bersantai. Tumbuhan merambat di tiang-tiang menyejukkan udara subuh yang memang sejuk itu.

Anuar Shah sepertinya sudah menunggu. Mengenakan sweeter jingga dan jeans biru muda, ia keluar menyambut tim, Indra Juli sebagai reporter dan Triadi sebagai fotografer. “Baru saya lihat handpone rupanya sudah sampai dari tadi kalian ya. Mungkin yang di depan sedang sahur. Di mana yang lain?” sapanya dengan pertanyaan beruntun.

Tampak anggota keluarga, istri tercinta Mahsariany dan kedua putrinya Masitah (12) dan Fahnishah Maharani (8) saling bersenda-gurau di ruang depan menunggu datangnya waktu sahur. Melalui garasi, tim menuju ruang makan keluarga. Sebuah lukisan pemandangan pedesaan terpajang di dinding, lemari porselin memberi suasana tersendiri, dan sebuah kolam di sisi kiri tertata asri.

Bersantap sahur pun dimulai kala Muhammad Firmanshah (17) yang tahun ini lulus di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) turun untuk bergabung. Tanpa si bungsu Nazuashah Maharani (2) yang masih terlelap dalam tidur. Tidak seperti kemewahan yang nampak dari luar, menu sederhana justru tersaji di meja makan.

Selain nasi putih ada havernut, semacam gandum sebagai santapan Anuar Shah setiap pagi dan sore hari. Sebagai lauk ada ayam goreng, campcai, sambal teri, rendang, telur dadar, kerupuk, dan air putih. “Telur itu makanan yang paling efisien, murah, mudah ditemukan, dan gampang prosesnya namun bergizi,” jelasnya.

Seperti dituturkan, keluarga yang tampak harmonis ini tidak memiliki agenda khusus di bulan Ramadan. Tali silaturahmi terus dibangun dalam kebersamaan. Seperti sahur yang dilaksanakan dengan bersantap di luar. Fahnishah pun tak sungkan untuk bermanja. Bonus Tunjangan Hari Raya (THR) dijadikan motivasi bagi buah hatinya untuk sungguh-sungguh beribadah.

“Anak-anak sangat butuh perhatian kita orangtua. Biarkan mereka mengeluarkan semua unek-uneknya baru kita luruskan apa yang melenceng. Berikan tanggungjawab, mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Seperti si sulung itu sekarang mengerti bagaimana menghargai jerih payahnya,” beber Anuar Shah yang tengah menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Amir Hamzah Medan ini.

Menurut pelahap telur ini, pendekatan persuasif dari orangtua, lembaga pendidikan, dan kepolisian melalui penyuluhan, penting dalam mengatasi kegelisahan yang timbul dari kehadiran gank motor belakangan ini. Sebagai pimpinan organisasi kepemudaan, Anuar Shah mengaku siap mendukung keberadaan gank motor yang memiliki kegiatan-kegiatan positif. Terlebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Setelah menyelesaikan santap bersama keluarga, Anuar Shah lalu menemui tim di beranda depan kantor biro bantuan hukum miliknya. Sebuah akuarium terpajang di situ beserta satu meja biliar untuk mengisi waktu luang. Tampak di dinding kantor beberapa kepala rusa terpasang sebagai aksesoris. Dikelilingi dengan foto bersama beberapa tokoh diantaranya Mayjen TNI Purn Tri Tamtomo juga foto-foto saat berburu.

Sembari meneguk juice delima, cerita pun berlanjut dengan pentingnya payung hukum bagi siapa pun dalam sebuah negara. Alasan itu yang mendasarinya mendirikan biro bantuan hukum CV Firman Gemilang. Apa yang juga diterapkan di organisasi kepemudaan dengan kekuatan 8.000 massa yang dipimpinnya saat ini. Diharapkan dengan pemahaman terhadap hukum, keteraturan dapat tercipta di negeri ini.

Meskipun disibukkan dengan berbagai agenda di organisasi dan perusahaan yang dipimpin, tidak mempengaruhi kewajibannya sebagai umat Islam di bulan Ramadan ini. Menjalani seluruh kegiatan dengan ikhlas, Anuar Shah kerap mendapat pengalaman berharga, membuatnya semakin menghargai apa yang sudah ada.

“Setiap salat, dalam doa saya hanya meminta kesehatan, kemudahan hidup, dan rezki untuk membantu orang yang susah. Berbuat baik itu kita mulai dari yang kecil. Kalau berhasil di keluarga, maka ke luar juga pasti berhasil. Yang penting semua pekerjaan dijalani dengan ikhlas,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version