Site icon SumutPos

Buka Puasa Bersama di Ramadhan Fair

Ajang Silaturahim dan Kebersamaan

MEDAN- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan, DPRD Medan, Eksponen 66, Pimpinan Redaksi dan wartawan menggelar buka puasa bersama di arena Ramadhan Fair Taman Sri Deli Medan, Senin (15/8).

Acara buka puasa bersama itu, digelar untuk meningkatkan jalinan silaturahmi sekaligus menciptakan kebersamaan. Sebelum buka puasa, undangan yang hadir terlebih dulu mengikuti tausiyah yang disampaikan Al Ustadz H Ali Mochtar Ngabalin dari Jakarta dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Prof Dr Syahrin Harahap.
Dikatakan Rahudman, buka puasa dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan, DPRD Merdan, Eksponen 66, Pimpinan Redaksi dan wartawan biasa dilaksanakan di rumah dinas. Namun untuk puasa tahun ini, digelar di arena Ramadhan Fair guna mencari suasana baru.

“Semua ini dilakukan dalam merajut silaturahmi dan kebersamaan antara pemerintah dengan dunia pers dan legislatif, pers dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah,” ujar Rahudman.

Menurutnya, dipilihnya arena Ramadhan Fair sebagai lokasi buka puasa bersama, agar Ramadhan Fair lebih religius dan islami yang kini telah menjadi ikon Kota Medan di seluruh nusantara. Bahkan, even rutin yang digelar setiap bulan puasa ini menarik perhatian turis-turis mancanegara yang berkunjung ke Medan.

Tak lupa, Rahudman mengevaluasi adanya kekurangan yang ditemui dalam pelaksanaan Ramadhan Fair 2011. Karenanya, apa yang menjadi kelemahan akan segera dievaluasi sehingga pelaksanaan Ramadhan Fair yang akan datang menjadi lebih baik lagi. Salah satunya penataan pedagang kaki lima yang masih menjamur
“Banyak evaluasi yang akan dilakukan, tetapi itu bukan untuk dipermasalahkan. Namanya juga mengurus masyarakat. Kita sudah memberikan tempat kepada pedagang kaki lima tapi mereka masih mau ke tengah lokasi. Untuk itu  kita akan mencari solusi bagaimana membuat yang terbaik ke depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin dalam tausiyahnya mengingatkan kepada seluruh undangan yang hadir bahwasannya ada satu kekuatan cukup besar yang mendorong dalam tubuh yakni hati. Apabila hati itu baik, maka baiklah seluruh tubuh. Sebaliknya jika hati itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. (adl)

Exit mobile version