Pesawat Hercules.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Dwi Badarmanto mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan angkutan untuk mengevakuasi jasad korban Hercules A1310 dari Rumah Sakit Adam Malik, Medan.
Dwi menjelaskan, saat ini sudah disiapkan sebuah unit pesawat Hercules dan dua unit pesawat CN 295 di Lapangan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, yang diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma tadi pagi.
Selain itu, Dwi menjelaskan, juga akan disiapkan lagi satu unit pesawat Hercules untuk membantu pengangkutan korban supaya bisa berjalan lebih cepat.
”Nanti ada tambahan lagi Hercules dari Halim. Kami sih ingin secepatnya,” ucap Dwi ketika dikonfirmasi, Rabu (1/7).
Dia menyatakan, satu unit pesawat angkut Hercules mampu mengangkut hingga 21 peti jenazah. Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan total jasad korban yang akan diterbangkan ke Lanud Halim.
“Ini makanya kami sedang koordinasi, atur-atur baiknya gimana,” tandas Dwi.
Belasan Ambulans Disiapkan
Selain itu, TNI Angkatan Udara juga menyiapkan belasan ambulans di Apron (lapangan parkir pesawat) Base Ops Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/7). Belasan mobil itu digunakan untuk mengangkut jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules A1310 di Medan, Sumatera Utara.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ambulans satu per satu datang ke Base Ops sekitar pukul 14:00 WIB. Sejauh ini, ada 13 ambulans yang sudah berada di Apron Base Ops Lanud Halim.
Informasi yang dihimpun, akan ada sembilan jenazah yang nanti tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Sembilan jenazah itu diterbangkan dari Lanud Suwondo, Medan, Sumatera Utara. Presiden Joko Widodo rencananya akan menerima langsung jenazah.
Meski demikian, belum diketahui identitas jenazah korban yang akan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Begitu juga dengan jam kedatangan. Nantinya, sembilan jenazah itu akan dibawa ke rumah duka masing-masing.
Ratusan Pasukan Khas TNI AU juga akan menyambut kedatangan jenazah. Mereka telah bersiap-siap di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma. (gil/jpnn)