Site icon SumutPos

PPRN tak Tunggu Petunjuk DL Sitorus

JAKARTA-Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) merupakan partai yang didirikan Darianus Lungguk Sitorus, yang punya basis massa lumayan di wilayah Sumut. Namun dalam penentuan calon gubernur (cagub) yang akan diusung di pilgub Sumut 2013 mendatang, keputusan tidak lantas mutlak di tangan DL Sitorus.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPRN Joller Sitorus menjelaskan, penentuan cagub Sumut di internal partainya diproses melalui mekanisme partai, bukan oleh perseorangan. DL Sitorus, juga tidak mau mendiktekan kemauannya dalam proses pengambilan keputusan di partai.

“Bapak DL Sitorus itu tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Beliau itu demokratis, tidak arogan. Beliau menyerahkan proses penentuan cagub ini ke mekanisme partai,” ujar Joller Sitorus kepada koran ini di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, meski PPRN merupakan partai yang didirikan bos PT Torganda itu, namun DL Sitorus tidak semau-maunya dalam mengendalikan partai. “Bapak DL Sitorus tidak mau arogan, beliau sangat demokratis. Bahkan kita sering diskusi, beliau minta masukan dari kita,” puji Joller Sitorus mengenai bosnya itu.
PPRN sendiri, hingga saat ini masih dalam proses penjaringan bakal calon. Selain itu diakui, PPRN masih terus menjalin komunikasi dengan sejumlah kandidat. PPRN tidak hanya menunggu didekati, namun juga secara pro aktif menemui sejumlah kandidat.

“Kita butuh sama butuh. Jadi bukan hanya mereka yang mendekati kami, tapi kami juga mendekati mereka. Kami butuh pemimpin yang punya visi dan misi sama dengan partai kami,” terangnya.

Dengan siapa saja PPRN sudah berkomunikasi? Dengan Chairuman Harahap, RE Nainggolan, Cornel Simbolon, atau siapa saja? “Itu semua kita ajak komunikasi. Hingga suatu saat nanti kami membuat keputusan,” kata Joller.

PPRN juga tidak membatasi diri dengan partai mana harus berkoalisi. Kata Joller, dengan partai mana pun, PPRN bisa nyambung. “Bisa masuk ke merah, bisa masuk ke putih, bisa masuk ke hitam,” beber Joller.

Dia mengatakan, PPRN ingin mencari tokoh yang sekiranya mampu memimpin Sumut. Yang terpenting lagi, katanya, harus sosok yang bersih. “Kita mencari pemimpin yang pas. Jangan baru terpilih langsung masuk penjara,” pungkasnya. (sam)

Exit mobile version