Site icon SumutPos

Buruh Ingin Tampil Cantik

Foto: Ismail Pohan/INDOPOS Ribuan buruh melakukan unjuk rasa ketika memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut hentikan perampasan upah buruh dan berikan jaminan sosial bagi rakyat yang sepenuhnya di tanggung negara.
Foto: Ismail Pohan/INDOPOS
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa ketika memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut hentikan perampasan upah buruh dan berikan jaminan sosial bagi rakyat yang sepenuhnya di tanggung negara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Buruh juga perlu tampil cantik, wangi, komunikatif dan ceria. Buruh pun butuh hiburan, meski cuma berasal dari kotak elekteonik bernama televisi. Demikian yang tersirat dalam permintaan baru dalam list komponen kebutuhan hidup layak (KHL) yang diajukan para buruh untuk 2015.

Di antara komponennya termaktub permintaan tambahan uang untuk pembelian pulsa, televisi dan parfum. Itulah permintaan buruh yang disampaikan pada may day 2014 kali ini.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Mukhtar Guntur, penambahan ketiga komponen tersebut memang merupakan bagian dari upah buruh. Sehingga layak untuk dituntut keberadaannya. “Itu penting. Karena itu bagian dari pada upah layak yang kita tuntut,” tukasnya saat orasi di depan Gedung DPR, Jakarta, kemarin (1/5).

Ia menjelaskan, pada hakekatnya bukan permintaan pulsa, televisi maupun parfum yang perlu diperhatikan. Tapi ia menekankan pada upah buruh Indonesia yang hingga kini masih jauh dari standar mereka. Apalagi, lanjut dia, dengan harga kebutuhan hidup yang terus naik. “Prinsipnya, upah tidak dilihat dari komponen (pulsa, televisi, parfum) itu. Tapi seharusnya upah buruh di Indonesia itu bisa mencapai Rp3,5 hingga Rp4 juta. Tapi kan yang sekarang tidak,” ungkapnya.

Mukhtar curiga, ada permainan dibalik rendahnya upah buruh hingga saat ini. Ia menuding ada persengkokolan antara pemerintah dan pengusaha dalam pembuatan UU regulasi yang tidak berpihak pada mereka. Sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya upah standar tuntutan mereka.

Saat dikonfirmasi mengenai permintaan para buruh tersebut, Direkur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Irianto Simbolon menilai permintaan para buruh tidak rasional. “Kalau minta parfum, itu ya nggak rasional lah. Dipikirkan lah yang benar-benar rasional. Misalnya kalau tak ada barang itu, dia tidak bisa hidup. Yang diajukan untuk KHL harus dipertimbangkan biar hasilnya rasional,” ujarnya.

Irianto menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan KLH sebagai landasan penetapan upah minimum. Pertama, upah minimum merupakan besaran gaji yang diperuntukkan tenaga kerja lajang. “Namannya juga upah minimum, jadi pertimbangannya berdasarkan kebutuhan paling minimum. Kebutuhan paling inti yang harus dipenuhi. Kalau untuk tenaga kerja lajang, ya pemenuhan untuk diri sendiri saja,” katanya.

Kedua, lanjut dia, upah minimum adalah besaran gaji yang dihutung bagi tenaga kerja baru yang belum berpengalaman. Ketiga, upah minimum diperuntukkan bagi tenaga kerja tidak berpengalaman dan minim keterampilan.

“Kalau dia punya kemampuan masa mau diupah UMP, masa gajinya tak akan dinaikkan. Ya kalau mau gajinya naik, keterampilannya harus bertambah,” jelasnya. Dengan adanya tiga pertimbangan tersebut Irianto berharap agar para buruh dapat lebih bijak dalam mengajukan usulan yang akan dimasukkan KLH.

Sementara itu, terkait permintaan kenaikan upah minimun, Irianto menuturkan bahwa kenaikan upah akan tetap menjadi konsen pemerintah mengingat kebutuhan hidup yang saat ini terus meningkat. Namun, ia masih belum dapat memastikan besaran kenaikan tersebut. “Tiap tahun kan pasti kita naikkan. Tahun lalu kita naikkan sampai 17%. Kalau sekarang masih kita hitung. Kita juga tunggu rekomendasi dari pertimbangan KHL, lalu kemudian “akan dibahas di dewan pengupahan,” tuturnya.

Memperingati hari buruh nasional, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan selamat merayakan may day pada para pekerja atau buruh. Bahkan, dia menyebut buruh adalah pahlawan industri. Hal tersebut diungkapkan dalam akun twitter miliknya @SBYudhoyono yang diunggahnya, kemarin (1/5).

“Saya ucapkan selamat kepada para pekerja (buruh) ~ para pahlawan industry,” kata SBY dalam akun twitter pribadinya.

Disamping mengucapkan selamat, SBY sempat menyinggung pencapaiannya terkait keputusannya menjadikan hari buruh internasional sebagai hari libur nasional. Dia menuturkan, sejak Indonesia merdeka, baru pertama kalinya diperingati hari buruh internasional sebagai hari libur nasional. “Ini sebagai penghormatan kita kepada para pekerja,” ujarnya.

Terkait kesejahteraan buruh, SBY menekankan bahwa pemerintah terus berupaya agar buruh mendapat penghidupan yang layak. Dia mengklaim, era buruh murah sudah usai. Bahkan pemerintah telah memberikan bantuan berupa perumahan, bus hingga rumah sakit untuk buruh.

Karena itu, lanjut SBY, ekonomi dan dunia usaha harus terus tumbuh. Buruh juga harus makin produktif agar perusahaan mampu meningkatkan upah buruhnya. Meski begitu, dia tidak memungkiri jika masih terjadi konflik antara pihak serikat pekerja dan pengusaha.

Untuk itu, melalui hari buruh internasional ini, SBY meminta agar hubungan antara Federasi dan Serikat Pekerja dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), makin baik dan dekat. “Semua harus ‘menang’. Jika ada perselisihan, , selesaikanlah secara damai. Cari solusi yang adil. Jangan dengan kekerasan. Kekerasan tidak menyelesaikan masalah,” imbuhnya. (mia/ken/jpnn/tom)

Exit mobile version