Site icon SumutPos

Mendikbud Dukung KPK ‘Obok-obok’ Unimed

JAKARTA- Niat Mendikbud Mohammad Nuh untuk membersihkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari segala bentuk penyelewengan anggaran, tampaknya serius. Buktinya, begitu dimintai tanggapan mengenai kedatangan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Universitas Negeri Medan (Unimed) beberapa waktu lalu, mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu langsung menyatakan dukungannya.

Nuh tegas menyatakan mendukung langkah KPK memulai pengusutan berdasar laporan mahasiswa mengenai adanya sejumlah proyek di Unimed yang diindikasikan terjadi penyelewengan hingga mengarah ke dugaan tindak pidana korupsi.

“Saya juga tidak akan melarang jika KPK mengobok-obok PTN yang mana di bawah kewenangan kementerian. Silakan saja,” ungkap Nuh saat ditanya Sumut Pos, kemarin.

Ditegaskan, dirinya selalu mendukung langkah-langkah aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya untuk membasmi korupsi. Bahkan, jika ada dugaan kasus yang diusut menyeret nama-nama tertentu, yang saat ini menduduki jabatan penting di kemendikbud, Nuh menyatakan juga tidak akan menghalang-halangi.

“Kalau pun memang dugaan korupsi itu ada di zaman kepemimpinan rektor sebelumnya yang saat ini menjadi pejabat di Kemendikbud, saya terserah saja,” kata menteri asal Jawa Timur itu. “Silakan jika memang harus diperiksa, saya tidak pernah menutup-nutupi atau melarang,” imbuhnya lagi.

Pernyataan Nuh itu terkait dengan pernyataan Pembantu Rektor (Purek) II Unimed, Khairul Azmi, yang mengatakan bahwa perencanaan sejumlah proyek yang mulai ditelisik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, sudah sudah sejak 2010 saat Unimed masih dipimpin Rektor yang lama.

“Rektor Ibnu Hajar baru menjabat Mei 2011. Dan perencanaan ini sudah sejak 2010 lalu saat masih rektor lama (Syawal Gultom, Red),” ungkap Khairul Azmi seperti diberitakan koran ini, Jumat (27/7) lalu. (sam)

Exit mobile version