Site icon SumutPos

Tekanan Anas Mundur Makin Terbuka

Demokrat di Ambang Perpecahan

JAKARTA- Perpecahan di internal Partai Demokrat menyusul wacana pelengseran Anas Urbaningrum sebagai ketua umum, makin berada di ambang. Antar kader sudah semakin terbuka saling serang satu dengan yang lain. Pembela Anas di satu sisi, dan pihak yang mendorong ada penggantian ketua umum di sisi yang lain.

Kemarin, Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang kembali menyuarakan dorongan agar Anas secara sukarela mundur dari jabatannya. Menurut dia, hanya dengan kelegowoan mantan ketua umum PB HMI itu untuk mundur, partai bisa diselamatkan.
“Kita lihat lah Pak SBY itu, kita sebagai anak-anaknya mbok tahu diri lah, jangan sampai suatu saat kalau terjadi (jadi tersangka) baru mundur, kalau dipecat juga nggak baik,” kata Ruhut di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (2/2). Menurut dia, polemik isu keterlibatan Anas dalam kasus korupsi Wisma Atlet tidak boleh dibiarkan terlalu lama lagi.

“Kasihan partai ini, partai ini harus diselamatkan,” imbuhnya. Menurut salah satu tim sukses Anas saat maju sebagai ketua umum di Kongres Bandung 2010 lalu, tersebut, polemik soal isu keterlibatan Anas telah membuat citra partai makin terpuruk.

Pernyataan Ruhut soal dorongan mundur tersebut langsung direspon keras oleh orang-orang dekat Anas. Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menilai hal itu adalah bagian dari upaya kudeta kepemimpinan Anas.

Dia mengingatkan, agar Anas waspada terhadap gerakan-gerakan itu. Sebab, dia menilai, langkah kudeta sudah semakin berani muncul ke permukaan. Karenanya, dia berharap, Anas bisa tegas menindak kader-kader yang secara sengaja tidak mematuhi perintah SBY. Anas harus pula tegas melawan upaya-upaya kudeta terhadap dirinya. “Beliau (Anas, Red) memang terlalu santun, sudah saatnya tegas,” tandasnya.(dyn/fal/jpnn)

Exit mobile version