
JAKARTA , SUMUTPOS.CO – Ratu narkoba Schapelle Leigh Corby kembali membuat ulah. Di tengah masa pembebasan bersyarat, dia melakukan wawancara ekslusif yang ditayangkan
Tidak adanya tindakan tegas terhadap manuver Ratu Ekstasi dari Australlia, Schapelle Leigh Corby membuat pemerintah dinilai lemah. Bahkan menurut Ahli hukum internasional Hikmahanto Juwana, pemerintah Indonesia telah kalah.
“Kita kalah dengan rencana tayangan Corby di media Australia, Channel Seven,” ujar Hikmahanto melalui pesan singkatnya kemarin. Meskipun, lanjut dia, dikatakan bahwa dalam acara tersebut tidak akan ada wawancara dengan Corby melainkan hanya dengan kakak tertuanya.
Dosen Jurusan Hukum Universitas Indonesia itu menilai, Kepala Kantor wilayah (Kakanwil) tidak dapat menandingi rengekan dari kakak Corby, Mercedes, agar media Australia bisa melakukan tayangan terkait Corby. Padahal, katanya, tindakan Corby ini justru dikecam oleh publik dan para politisi Australia, namun di Indonesia pemerintah khususnya Kakanwil Hukum dan HAM di Bali justru menyerah pasrah.
Kondisi ini pun, dikatakannya, makin menegaskan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberi banyak keistimewaan bagi narapidana kejahatan serius, narkoba. “Publik di Indonesia sudah pasti akan marah. Mereka mempertanyakan betapa tidak “berdayanya kita dalam manuver seorang narapidana. Apa istimewanya Corby sebagai narapidana bila dibandingkan dengan narapidana lain?,” ungkapnya.
Melihat kondisi ini, ujar dia, pemerintah harus segera bertindak. Pemerintah harus secepatnya mengembalikan Corby ke penjara jika wawancara dengan Corby muncul di media Australia. Pihak Kakanwil juga ditegaskan olehnya untuk menyampaikan hal tersebut pada pihak Corby.
Rencananya, pada hari Minggu kemarin, mulai pukul “8 waktu setempat, stasiun televisi asal Australia Channel Seven akan menayangkan detik-detik pembebasan Corby. Corby dikabarkan menerima honor sebesar Rp 20, 7 miliar dari wawancara eksklusif yang ditawarkan Channel Seven. Namun berita itu dibantah oleh Direktur Komersial Channel Seven Bruce McWilliams. Ia mengatakan, pihaknya hanya menawarkan honor separuh dari besaran yang diberitakan.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin sendiri telah mengijinkan tayangan tersebut tetap dimunculkan asal tidak menampilkan wawncara dengan Corby. Namun jika dalam tanyangan Channel seven itu Corby muncul dalam sesi wawancara, Amir mengancam akan segera mencabut pembebasan bersyarat perempuan 36 tahun itu. (mia)