30 C
Medan
Monday, February 17, 2025

2020, Kereta Api Aceh-Riau Beroperasi

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Presiden RI Joko Widodo naik lori di Stasiun Kereta Api kota Binjai, Sumatera Utara, Rabu (2/3/2016). Kedatangan Presiden untuk peninjauan pembangunan reaktivasi jalan layang dan jalur kereta api trans Sumatera.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Presiden RI Joko Widodo naik lori di Stasiun Kereta Api kota Binjai, Sumatera Utara, Rabu (2/3/2016). Kedatangan Presiden untuk peninjauan pembangunan reaktivasi jalan layang dan jalur kereta api trans Sumatera.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam paparannya mengatakan, jalur kereta api Trans-Sumatera yang menghubungkan wilayah Medan-Aceh-Riau sepanjang 1.574,5 kilometer (Aceh 600 km, Sumut 411,5 km dan Riau 563 km) dijadwalkan selesai dan dioperasikan pada 2020 dan 2021.

Di Sumut, menurut Menhub, dari 411,5 km ada jalur yang sudah beroperasi mencapai 288,5 km, kemudian konstruksi dalam pelaksanaan 48,11 km, dan konstruksi dalam perencanaan 74,89 km. Menurut Jonan, masyarakat Sumut yang tadinya dinilai paling sulit dalam hal pembebasan lahan, justru mendukung dan terbuka dengan rencana pembangunan.

“Kami berusaha jika tanahnya tersedia dan mudah, maka akan cepat kami kerjakan. Dan nyatanya masyarakat Sumut paling mudah guna mewujudkan rencana ini. Aceh-Sumut-Riau punya potensi daerah yang siap dikonektifikasi,” ungkap Jonan.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Erry Nuradi sebelumnya, mengaku bangga dan bahagia atas ground breaking tersebut. Menurut Erry, jalan layang yang terwujud nantinya merupakan yang pertama di Sumut.

“Kebahagiaan kami bertambah karena sebelumnya presiden mengunjungi Danau Toba. Kita tahu karena kurang didukung infrastruktur pesona Danau Toba kurang terasa gaungnya. Sejumlah proyek pembangunan di Sumut yang sudah digroundbreaking pada 2015 lalu, tentu menjadi mimpi bagi 14 juta masyarakat Sumut,” kata Erry.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengakui, dalam lawatan Presiden Jokowi ke Sumut kali ini, memiliki dua agenda yakni ground breaking jalur ganda layang Medan-Bandar Khalifah dan reaktivasi jalur Binjai-Besitang. Menurutnya pembangunan jalur rel ganda dan jalur layang itu untuk meningkatkan kelancaran jalur kereta api dari Medan menuju Bandara Kualanamu. Proyek pengerjaan jalur ganda dan jalur layang tersebut sudah dilakukan pada 2015 dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2017. Sedangkan reaktivasi tersebut pengoperasionalan kembali jalur rel dari Kota Binjai menuju Besitang, Kabupaten Langkat dengan total panjang 80 km.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Presiden RI Joko Widodo naik lori di Stasiun Kereta Api kota Binjai, Sumatera Utara, Rabu (2/3/2016). Kedatangan Presiden untuk peninjauan pembangunan reaktivasi jalan layang dan jalur kereta api trans Sumatera.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Presiden RI Joko Widodo naik lori di Stasiun Kereta Api kota Binjai, Sumatera Utara, Rabu (2/3/2016). Kedatangan Presiden untuk peninjauan pembangunan reaktivasi jalan layang dan jalur kereta api trans Sumatera.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam paparannya mengatakan, jalur kereta api Trans-Sumatera yang menghubungkan wilayah Medan-Aceh-Riau sepanjang 1.574,5 kilometer (Aceh 600 km, Sumut 411,5 km dan Riau 563 km) dijadwalkan selesai dan dioperasikan pada 2020 dan 2021.

Di Sumut, menurut Menhub, dari 411,5 km ada jalur yang sudah beroperasi mencapai 288,5 km, kemudian konstruksi dalam pelaksanaan 48,11 km, dan konstruksi dalam perencanaan 74,89 km. Menurut Jonan, masyarakat Sumut yang tadinya dinilai paling sulit dalam hal pembebasan lahan, justru mendukung dan terbuka dengan rencana pembangunan.

“Kami berusaha jika tanahnya tersedia dan mudah, maka akan cepat kami kerjakan. Dan nyatanya masyarakat Sumut paling mudah guna mewujudkan rencana ini. Aceh-Sumut-Riau punya potensi daerah yang siap dikonektifikasi,” ungkap Jonan.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Erry Nuradi sebelumnya, mengaku bangga dan bahagia atas ground breaking tersebut. Menurut Erry, jalan layang yang terwujud nantinya merupakan yang pertama di Sumut.

“Kebahagiaan kami bertambah karena sebelumnya presiden mengunjungi Danau Toba. Kita tahu karena kurang didukung infrastruktur pesona Danau Toba kurang terasa gaungnya. Sejumlah proyek pembangunan di Sumut yang sudah digroundbreaking pada 2015 lalu, tentu menjadi mimpi bagi 14 juta masyarakat Sumut,” kata Erry.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengakui, dalam lawatan Presiden Jokowi ke Sumut kali ini, memiliki dua agenda yakni ground breaking jalur ganda layang Medan-Bandar Khalifah dan reaktivasi jalur Binjai-Besitang. Menurutnya pembangunan jalur rel ganda dan jalur layang itu untuk meningkatkan kelancaran jalur kereta api dari Medan menuju Bandara Kualanamu. Proyek pengerjaan jalur ganda dan jalur layang tersebut sudah dilakukan pada 2015 dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2017. Sedangkan reaktivasi tersebut pengoperasionalan kembali jalur rel dari Kota Binjai menuju Besitang, Kabupaten Langkat dengan total panjang 80 km.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/