Site icon SumutPos

Kilang Pertamina Dumai Meledak, 300 Rumah Rusak, 12 Luka-luka

TINJAU: Kapolda Riau Irjen Pol Muhamad Iqbal meninjau langsung lokasi sumber ledakan dengan didamping manajemen PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai.

DUMAI, SUMUTPOS.CO – Akibat dentuman dan flash Area Make Up Gas Compressor HCU-211 di area Unibon 211 dan 212 kawasan Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai, tercatat sedikitnya 300 rumah dan rumah ibadah yang berada di sekitar kawasan Kilang mengalami kerusakan.Tiga ratusan rumah lebih rumah warga yang mengalami kerusakan tersebut berada di 13 RT di dua Kelurahan yakni Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti.

Sedangkan korban luka ledakan sembilan orang. Korban tersebut merupakan pekerja di ruang operator yang terkena pecahan kaca.

Area Manager Communication, Relations, & CSRPT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai Agustiawan mengatakan, seluruh korban sudah kembali ke rumah masing-masing setelah men

Akibat dari kejadian ini, beberapa rumah warga dan rumah ibadah khususnya yang berdekatan dengan kilang juga mengalami kerusakan minor. PT KPI RU Dumai disebut akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi.

“PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat,” ujar Agustiawan dalam keterangan resmi, Minggu (2/4).

Agustiawan menjelaskan saat ini PT KPI RU Dumai sedang membentuk Tim Pemulihan yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan, termasuk pendataan terhadap kerugian di masyarakat. Selain itu PT KPI RU Dumai juga sudah menyiapkan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu untuk menjamin kemanan masyarakat akibat ledakan yang bersumber dari dalam kilang Pertamina, Kapolda Riau Irjen Pol Muhamad Iqbal melakukan kunjungan kerja dan menyaksikan langsung lokasi sumber ledakan yang sempat menghebohkan masyarakat Dumai tersebut.

“Tadi saya dan rombongan Polda Riau sudah melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) ledakan yang dikatakan pihak Pertamina berasal dari Compressor HCU-211 di area Unibon 211 dan 212 dan alhamdulillah sudah kembali normal dan audah dibersihkan oleh pihak Pertamina,” ujar Kapolda Riau Irjen Pol M. Iqbal, Ahad (2/4).

Ia memastika kondisi kilang Pertamina ini sudah aman dan sudah bisa beroperasi sebagaimana biasanya dan diharapkan masyarakat tidak lagi khawatir untuk kembali ke rumah dan menjalankan aktifitas seperti biasanya.

“Tadi kami melihat langsung personil Pertamina melakukan pembersihan lebih lanjut di lokasi ledakan tersebut tanpa menggunakan masker, dengan kata lain lokasi tersebut tidal berbahaya sebagaimana yang kabar yang sempat beredar ditengah masyarakat,” tegas Kapolda.

Pihaknya juga sudah menurunkan tim Inavis dan Forensik Polda Riau dibantu oleh tim Inavis Polres Dumai untuk melakukan olah tempat kejadian perkara guna mencari tahu penyebab ledakan dan memastikan kalau lokasi tersebut memang sudah aman.

“ Tadi saya juga sudah meminta keterangan dan melakukan dialog bersama manajemen Pertamina yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman mengatakan, penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran disebabkan oleh terjadinya Release H2 di Area Pipa Suction Discharge Area yang menyebabkan Flash serta terbakarnya Unit Hydro Cracker (HCU). Beruntung kebakaran dapat dikendalikan dan dilokalisir dalam waktu sembilan menit di area ataupun lokasi yang terbakar.

Sementara karakteristik kebakaran adalah hidrogen, sehingga menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar terangnya.

“Saat ini sedang dilakukan shutdown dan recovery plan dari Unit Hydro Cracker (HCU) yang terbakar di Area Kilang Pertamina KPI RU II Dumai,” ujar Taufik.

Namun meski sambil melaksanakan recovery pada Unit Hydro cracker (HCU), Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Provinsi Riau dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) masih dalam tahap normal tidak terganggu.

“Adapun rinciannya sebagai berikut yakni Pertalite tersedia stok untuk 18 hari, Solar tersedia stok untuk 17 hari, Aftur tersedia stok untuk 60 hari dan Pertadex tersedia stok untuk 66 hari,” pungkasnya.

Untuk masyarakat sekitar yang terdampak akan kejadian ini akan kami beri bantuan. “Saat ini tim kami dibantu pemerintah daerah dan TNI, Polri sedang melakukan.pendataan dan kami akan membantu mereka yang terdampak akan Kejadian ini,” pungkas Taufik.

Di lain sisi Wali kota Dumai, H. Paisal langsung mendatangi warga Kota Dumai khususnya yang berada di Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti yang terdampak akibat ledakan mesin kompresor Pertamina.

Dimana orang nomor satu Kota Dumai ini juga menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat yang dikunjungi sembari berbincang dan memberikan semangat kepada masyarakat.

Paisal mengungkapkan, bahwa saat ini situasi sudah aman, hal itu berdasarkan informasi yang didapat dari pihak KPI RU Dumai, yang mana saat ini Kilang beroperasi dengan lancar dan aman.

“Alhamdulilah semua sudah aman, lokasi yang meledak sudah aman dan sudah mendapatkan penangan oleh ahlinya, jadi masyarakat tak perlu risau lagi,” katanya,

Diakuinya, warga yang sempat mengungsi juga sudah kembali ke rumahnya masing masing, untuk kondisi warga tentunya masih ada yang takut dan trauma, untuk itu pihaknya meminta Camat, lurah dan tokoh masyarakat terutama pihak RU Dumai, agar memberikan edukasi dan penjelasan kepada masyarakat terkait situasi terkini.

“Saya juga sudah meminta Camat dan lurah untuk mendata warganya yang terdampak ledakan kilang RU Dumai, yang mana data ini harus dituntaskan beberapa hari ke depan agar masyarakat bisa mendapatkan hak atas dampak ledakan,” ujarnya.

Sementara, Lurah Ketua Tanjung Palas, Untuk Efendi mengungkapkan, bahwa kejadian yang ledakan di kilang pertamina RU II Dumai, yang terjadi pada Sabtu (1/4/) sekitar pukul 22.50 WIB, sudah aman terkendali, meskipun beberapa warga masih ada yang shok.

Diakuinya, bahwa warga yang sebelumnya mengungsi juga sudah kembali ke rumahnya, meskipun dengn kondisi masih takut dan was was bakal ada ledakan susulan.

“Kami berharap pihak Pertamina RU II Dumai, Dumai, bisa bertanggung jawab penuh akibat peristiwa ledakan yang mengakibatkan rumah warga banyak yang rusak, dan fasilitas umum juga banyak yang rusak, agar masyarakat bisa menjadi tenang,” pungkasnya.

Pantauan di lapangan, keberadaan Kilang Pertamina Internasional yang mengolah minyak dan gas untuk kebutuhan Riau dan Sumatera bagian Selatan ini berada sangat dekat dengan masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti Kecamatan Dumai Timur.

Dimana antara tembok terakhir Kilang dan rumah masyarakat hanya dipisahkan oleh jalan dan hanya berjarak sekitar 10 meter yang tentunya sangat riskan dan sangat berbahaya bagi masyarakat jika sesuatu terjadi didalam kilang. Hingga saat ini, polisi masih mencari fakta-fata di lapangan untuk penyelidikan. (jpc/ila)

 

 

Exit mobile version