Site icon SumutPos

Bos Blackberry Jadi Tersangka

Buntut Ricuh Antrean Pembeli

JAKARTA-Apes benar nasib Andrew Cobham, Presiden Direktur Research In Motion  atau perwakilan resmi Blackberry di Indonesia. Gara gara anak buahnya tak becus menata antrian, warga Kanada ini menjadi tersangka.
Penyidik Polres Jakarta Selatan menjerat Andrew  dengan kaitan ricuh dalam menyelenggarakan promosi Blackberry di Pacific Place 25 November lalu.

“Ya, pasalnya 360,” ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Imam Sugianto pada wartawan di Jakarta kemarin. Imam tidak menyebutkan nama lengkap Andrew hanya inisial AN. “Dia presiden direktur,” tambahnya.

Sebelumnya, Pihak Research In Motion (RIM) mengadakan promo harga khusus pada acara penjualan perdana produk Blackberry Bold 9790 atau Bellagio terbaru pada Jumat (25/11/2011)” di Pacific Place. Harga Blackberry Bellagio yang standarnya mencapai Rp 4,6 juta didiskon sampai hanya Rp 2,3 juta per unitnya. Hal ini membuat ribuan masyarakat tergiur dan mendatangi acara promo itu.

Sayangnya, panitia tidak menyangka masyarakat yang hadir membeludak, bahkan sudah melebihi jumlah produk yang dijual. Alhasil, masayarakat yang sudah mengantre berjam-jam berang dan memaksa masuk ke dalam antrean. Aksi dorong-dorongan tak bisa dihindarkan, panitia dan polisi kewalahan. Dalam peristiwa itu sekitar 90 pembeli pingsan di tempat dan tiga orang patah tulang.

Penyelidikan internal terhadap perijinan kepolisian telah dilakukan. Bahkan, Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Hando telah dicopot dari jabatannya dan menjadi perwira non job di Polda Metro Jaya.

Keberanian penyidik Polres Jakarta Selatan menetapkan Andrew sebagai tersangka terhitung cukup berani. Selain sebagai Presiden Direktur RIM mantan anggota ngkatan Udara Kanada ini juga direktur American Chamber Of Commerce In Indonesia atau semacam kamar dagang industri perusahaan, perusahaan Amerika di Indonesia.

Menurt Imam, status hukum Andrew tak mengharuskan untuk ditahan. “Ancaman hukumannya dibawah lima tahun,” katanya. Meski begitu, pihaknya akan meminta surat cekal ke Imigrasi untuk memperlancar pemeriksaan.

Sebelum Andrew sudah ada tiga tersangka lainnya, yakni Edwin dari panitia acara, Markus dari pihak Pacific Place, dan Terry Burki dari pihak konsultan keamanan yang ditunjuk RIM. Seluruh tersangka dikenai pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain terluka.

Kericuhan  juga menelan korban pejabat. Kanit Intel Polsek Kebayoran Baru, AKP Sudiyani dicopot dari jabatannya dan dipindahkan ke Polres Jakarta Selatan.

Sekadar mengingatkan, pembelian HP BB pintar itu menarik ribuan pengunjung.  Mereka rela antre karena mendapat potongan 50 persen dari harga semula Rp4,6 juta menjadi Rp2,3 juta. Akibatnya, 110 orang pingsan dan enam lainnya patah kaki dan tangan.

Kericuhan itu juga mendunia. Berbagai media massa asing turut memberitakan bagaimana ribuan orang rela mengantre BlackBerry Bellagio atau Bold 9790 harga diskon.

Kantor berita tenar Associated Press mengangkat judul “Ribuan Antre di Indonesia untuk Membeli BlackBerry Baru’. Media yang lain membahas kekacauan antrean dan kegilaan masyarakat Indonesia pada BlackBerry.

Seperti Canada.com yang mengusung tajuk “Peluncuran BlackBerry Menyebabkan Kerusuhan Kecil di Jakarta”. Kemudian DigitalTrends memberitakan ’90 Orang di Indonesia Cedera dalam Antrean BlackBerry Bold 9790′.
Antrean ini membuka mata untuk memahami seberapa banyak momentum yang dipunyai BlackBerry secara internasional. (rdl/jpnn)

Exit mobile version