Site icon SumutPos

Lebih Dekat dengan Bobby, Cowok Medan Calon Mantu Jokowi

Foto pre-wedding Kahiyang-Bobby yang bernuansa nusantara.

BOGOR, SUMUTPOS.CO – Nama Bobby Nasution makin sering dicari di mesin Google. Wajar. Pria kelahiran Medan 5 Juli 1991 ini akan segera menikah dengan Kahiyang Ayu dan jadi menantu kedua Presiden Joko Widodo.

Sosok Bobby sebenarnya sudah cukup dikenal di kalangan bisnis properti. Namanya cukup diperhitungkan di Bogor. Ya, di Kota Hujan itu, Bobby tak cuma pernah menimba ilmu, tapi juga sudah menjadi bos dalam membangun bisnis propertinya.

Sepak terjang Bobby di bidang properti tak lagi diragukan. Sejak 2011, calon mantu Jokowi ini sudah terjun ke dunia bisnis properti. Berawal dari coba-coba merenovasi rumah dan menjualnya kembali, Bobby akhirnya terlibat dalam proyek Malioboro City di Yogyakarta.

Sampai akhirnya pada November 2016, dia bergabung dengan Takke Group, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti.

Bobby berkisah, dia mengenal Takke Group melalui ayahnya, mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV Erwin Nasution. Bobby pun terjun ke dunia properti. Salah satu proyeknya adalah Gardenia Apartemen, dengan kepemilikan saham perusahaan sebesar 20 persen.

“Jadi sebelum bergabung dengan Takke Group, saya sudah lebih dulu berbisnis properti pada 2011. Awalnya renovasi rumah untuk dijual kembali lalu bangun satu dua hingga terlibat dalam proyek Malioboro City di Yogyakarta,” papar Bobby seperti dikutip dari Metropilitan.

Keterlibatannya dalam Takke Group tak lepas dari kesadarannya tentang potensi kelas menengah yang terus berkembang. Serta memiliki kemampuan finansial untuk membeli hunian, Takke Group akan konsisten membangun properti untuk kelas ini.

Ke depan setelah menyelesaikan Kemang View, Metro Galaxy dan Gardenia Bogor, Takke Group yang memiliki cadangan lahan 2,5 hektare akan mengembangkan properti serupa dan juga perkantoran.

Foto pre-wedding Kahiyang-Bobby yang bernuansa nusantara.

“Bonus demografi ini yang kami jadikan peluang sebagai pasar potensial hunian. Apalagi saat ini yang beli Gardenia adalah end user sekaligus investor. Mereka membeli untuk ditempati atau menyewakannya kembali,” tutur Bobby.

Jelang pernikahannya dengan Kahiyang, nama Bobby pun semakin populer. Maklum, sebentar lagi dia akan menjadi keluarga besar orang nomor satu di negeri ini.

Sesuai rencana, pernikahan Bobby dan Kahiyang akan digelar di Graha Sabha Buana, gedung milik keluarga Jokowi yang ada di Sumber, Banjarsari, Kota Surakarta.

Rupanya dia punya cara khusus untuk mempersiapkan hari bahagianya. “Doa saja lah. Pagi-pagi ya olahraga. Jalan dari tempat tidur ke toilet,” jawab Bobby, bercanda.

Sementara persiapan untuk hari H pernikahan Putri Jokowi terus dilakukan. Salah satunya penyediaan kereta kuda yang akan digunakan untuk membawa mempelai ke pelaminan.

Berbeda dari acara pernikahan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, beberapa tahun lalu. Jumlah kereta kuda yang digunakan untuk acara mantu Jokowi kali ini lebih banyak.

“Sewaktu menghias dua kereta kuda yang digunakan Mas Gibran (putra sulung Jokowi, red), kami menyelesaikan hingga tengah malam. Sekarang kereta yang digunakan delapan, jadi bisa semalaman,” ujar Anwar Muhtadi, warga Laweyan.

Anwar ditunjuk keluarga Presiden Jokowi untuk merawat dan menghias kereta-kereta tersebut. Kereta kencana akan digunakan untuk mengantar Kahiyang-Bobby bersama keluarga ke gedung pernikahan di Graha Saba Buana, Solo, 8 November 2017.

Foto pre-wedding Kahiyang-Bobby yang bernuansa nusantara.

Sedangkan untuk urusan dekorasi, pihak keluarga melibatkan Asmoro Decoration untuk membuat nuansa artistik dan bersahaja.

Pemilik Asmoro Decoration Ranu Asmoro mengatakan, konsep dekorasi pernikahan Kahiyang tak jauh berbeda dari Gibran.

“Intinya (dekorasi, red) hampir sama tapi kemasan lebih berbeda. Artistik dan sederhana, namun berkesan. Kami harapkan yang berkunjung pun akan merasakan kesan tersendiri,” kata Ranu.

Dekorasi pada resepsi yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Rabu (8/11) nanti akan bertema nuansa Jawa Klasik, menyesuaikan konsep acara. (tib/feb/run)

Exit mobile version