Site icon SumutPos

Paskibraka HUT ke-75 RI di Tengah Pandemi Hanya 8 Orang

PASKIBRA: Dari kiri, M Asri Maulana (Kalsel), Sudrajat Prawijaya (Bengkulu), dan IG Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata (Bali) akan kembali bertugas pada upacara HUT ke-75 RI di Istana Negara.
PASKIBRA: Dari kiri, M Asri Maulana (Kalsel), Sudrajat Prawijaya (Bengkulu), dan IG Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata (Bali) akan kembali bertugas pada upacara HUT ke-75 RI di Istana Negara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banyak hal baru yang akan ditemukan pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-75 RI tahun ini. Salahsatunya dirayakan di tengah kondisi negara yang tengah menghadapi pandemi virus Corona Covid-19.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini upacara bendera juga akan digelar dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Yakni dilakukan secara terbatas dan online atau daring untuk menghindari kerumunan orang. Bahkan jumlah anggota Paskibraka juga sangat dibatasi.

Meski digelar secara sederhana, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Tomo Setya Utama memastikan bahwa peringatan HUT RI akan tetap berlangsung meriah. “Tapi bisa dirasakan kehikmatannya, kemeriahannya dan pesan-pesan tentang patriotisme dari pendahulu-pendahulu kita yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, perayaan HUT RI juga identik dengan upacara pengibaran serta penurunan bendera yang biasa dilakukan para Paskibraka. Lantas, bagaimana dengan tahun ini?

Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, upacara tahun ini masih menggunakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), namun yang direkrut kembali adalah para alumni yang tampil pada 2019.

Apa saja hal baru dari perayaan HUT ke-75 RI di tengah pandemi Covid-19?

Terhitung mulai 1 Agustus 2020, pemerintah meminta masyarakat mengibarkan Bendera Merah Putih secara serentak di seluruh Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno juga mengimbau kepada seluruh lembaga negara, para menteri, hingga kepala daerah dapat memasang dan mengibarkan Bendera Merah Putih hingga 31 Agustus 2020. “Memasang dan mengibarkan Bendera Merah Putih di antara umbul-umbul serentak mulai tanggal 1-31 Agustus 2020,” ujar Pratikno dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu 26 Juli 2020, seperti dilansir Antara.

Selain itu, Pratikno meminta pelaksanaan kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. “Pelaksanaan hal-hal dimaksud agar mematuhi protokol kesehatan penanganan dan pencegahan Covid-19 dan segala pembiayaannya harus dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono juga mengimbau semua masyarakat mengambil sikap sempurna pada pukul 10.17 WIB saat peringatan HUT ke-75 RI pada 17 Agustus 2020.

Bagaimana dengan daerah yang berbeda zona waktunya?

“Jadi waktunya pukul 10.17 WIB. Bagaimana kami di daerah lain? Ya menyesuaikan melihat pada kondisi di sana. Misalnya beda 2 jam di Timur berarti 12.17 WIT mereka harus mengikuti itu,” kata Heru di Istana Kepresidenan, Kamis (6/8/2020).

Tak terkecuali bagi para WNI di luar negeri. Budi juga mengimbau para WNI mengambil sikap sempurna saat peringatan HUT ke-75 RI. Terkait hal itu dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

“Tentunya kalau waktunya beda 10 jam, di sana malam hari, tentunya tidak bisa. Tapi kalau hanya beda 2 jam, misalnya Singapura, Malaysia, Australia, warga negara (Indonesia) wajib mengikuti itu,” kata Heru.

Pemberitahuan sikap sempurna, bisa memanfaatkan manfaatkan sirine mobil pemadam kebakaran, mobil dinas perhubungan, dinas kebersihan, mobil patroli TNI atau Polri. Sehingga, semua bisa disiapkan di semua titik-titik strategis, pasar dan perempatan jalan.

Ambil Sikap Sempurna

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengajak masyarakat untuk menghentikan seluruh kegiatan dan aktivitas selama 3 menit pada 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB. Hal ini untuk memperingati detik-detik proklamasi pada HUT Kemerdekaan ke-75 RI.

“Hentikan semua kegiatan dan aktivitas saudara selama tiga menit saja pada tanggal 17 Agustus 2020 pukul 10 lewat 17 menit waktu Indonesia Bagian Barat,” ujar Pratikno dalam keterangan persnya, Rabu, 29 Juli 2020.

“Ambil sikap sempurna, berdiri tegak, untuk menghormati peringatan Detik-Detik Proklamasi,” sambungnya.

Dia menambahkan, upacara HUT Kemerdekaan ke-75 RI akan tetap digelar di halaman Istana Merdeka Jakarta, namun secara virtual. Upacara juga digelar dengan menerapkan protokol kesehatan mengingat Covid-19 masih mewabah di Tanah Air.

Pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-75 RI kali ini, pihak Istana juga tidak mengundang masyarakat. Bahkan, pejabat yang hadir pun dibatasi. Hal ini tercantum dalam Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara tentang pedoman peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI.

Ada pun para pejabat serta pimpinan negara yang hadir yakni, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Inspektur Upacara dan Wapres Ma’ruf Amin.

Kemudian, empat pejabat lainnya menjadi petugas upacara. Mereka yakni, Ketua MPR Bambang Soesatyo yang bertugas sebagai pembaca teks proklamasi, Menteri Agama Fachrur Rozie selaku pembaca doa, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Gunakan Paskibraka 2019

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut, upacara peringatan HUT ke-75 RI akan digelar secara terbatas dan menggunakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang digunakan dalam upacara HUT RI 2019.

“Kami merekrut kembali, memanfaatkan kembali adik-adik kita yang pada saat 2019 menjadi Paskibra kami pilih kembali. Sehingga untuk bisa tampil di 2020, bisa itu dari cadangan dan dari yang lain. Tentunya rekrutnya, tahap-tahapannya kita lalu sebagaimana aturan yang ditetapkan,” tutur Heru, Kamis (6/8).

Langkah itu diambil guna menghindari adanya kegiatan yang membutuhkan kontak fisik. Mengingat saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.

Heru menyebut, kedelapan Paskibraka itu akan dikukuhkan langsung oleh presiden. Sementara bagi Paskibra tingkat provinsi akan presiden kukuhkan melalui daring atau video konferensi.

“Sehingga generasi muda tetap bisa memberikan apresiasinya melalui Paskibra. Kemudian dilanjutkan dengan mereka bertugas pada tanggal 17 Agustus, baik itu menaikkan bendera maupun penurunan,” beber Heru.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Tomo Setya Utama mengatakan bahwa pada peringatan kemerdekaan Indonesia pada tahun ini mengusung tema “Indonesia Maju”.

Harapannya di usia yang sudah menginjak lebih dari tujuh dekade, Indonesia bisa menyongsong kemajuan dalam berbagai lini.

“Sesuai tema, jadi temanya ini Indonesia Maju. Jadi kita berharap di 75 tahun kemerdekaan ini Indonesia sudah menjadi negara maju dari sisi ekonomi, sosial, politik dan lain-lain. Dan itu tergambar dari peringatan ini,” harap Tomo Setya Utama, Kamis (6/8).

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, ada delapan orang yang bertugas dalam pengibaran HUT ke-75 RI. Rinciannya, tiga anggota untuk upacara kenaikan bendera dan tiga anggota untuk upacara penurunan bendera. Sisanya, dua anggota cadangan.

“Sehingga nanti terpilih 8 orang. Kegiatan itu kalau pada tahun lalu pengukuhannya paskibraka diwakili semua provinsi menjadi paskibraka nasional. Kali ini kami memilih sesuai kondisi yang ada 8 orang kami pilih,” kata Heru di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/8).

Heru mengatakan, delapan orang tersebut diambil dari anggota Paskibraka tahun 2019. Langkah itu diambil guna menghindari adanya kegiatan yang membutuhkan kontak fisik ketika proses seleksi.

“Kami merekrut kembali, memanfaatkan kembali adik-adik kita yang pada saat 2019 menjadi Paskibra kami pilih kembali. Sehingga untuk bisa tampil di 2020, bisa itu dari cadangan dan dari yang lain,” terang Heru.

Berikut delapan Paskibraka yang akan bertugas pada upacara HUT ke-75 RI di Istana:

  1. Indrian Puspita Rahmadhani (SMAN 1 Bireuen, Aceh)
  2. I Gusti Agung Bagus Kade Sangga EiravAdhita (SMAN 1 Mendoyo, Bali)
  3. Sudrajat Prawijaya (SMAN 4 Rejang Lebong Bengkulu)
  4. Muhammad Arief Wijaya (SMAN 2 Kendari, Sultra)
  5. Muhammad Asri Maulana (SMAN 1 Kandangan Kab HSS, Kalsel)
  6. Sylvia Kartika Putri (SMA Sawasta Kartika 1-4 Pematangsiantar, Sumut)
  7. Dhea Lukita Andriana (SMAN 1 Ngunut Tulungagung, Jatim)
  8. Muhammad Adzan (MAN 2 Kota Bima, NTB). (lp6/mc/net)
Exit mobile version