Site icon SumutPos

Thailand-Kamboja Belum Capai Kesepakatan

JAKARTA- Upaya Indonesia untuk membantu penyelesaian konflik perbatasan Thailand-Kamboja,tampaknya menemui jalan buntu. Meski menyatakan sepakat atas upaya perdamaian yang dilakukan Indonesia, kedua negara tersebut masih setengah hati dalam menindaklanjuti penyelesaian konflik tersebut.

Baik Kamboja maupun Thailand bersikukuh mempertahankan prinsip masing-masing. Pemerintah Kamboja menuntut Thailand segera menyerahkan nota formal terkait kesepakatan adanya Tim Peninjau Indonesia. Sementara pemerintah Thailand belum menunjukkan tanda-tanda akan menyetujui permintaan tersebut.

“Mereka (Thailand) harus menyetujui keberadaan tim peninjau Indonesia lebih dahulu, dengan persetujuan dari tim peninjau militer Thailand,” ujar Menlu Kamboja Hor Namhong dalam Bahasa Inggris, ketika ditemui di sela-sela pelaksanaan KTT ASEAN ke-18 di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), kemarin (7/5).

Namhong melanjutkan, setelah pemerintah Thailand menyerahkan nota persetujuan tersebut, pihaknya baru bersedia melakukan pertemuan bilateral terkait masalah perbatasan tersebut dengan Thailand. Pertemuan bilateral tersebut bisa dilakukan di Thailand atau Kamboja.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya berharap, kedua negara berhenti untuk saling mengklaim, negara mana yang lebih dulu menduduki kawasan Candi Preah Vihear yang disengketakan. “Saya sudah mengatakan pada menlu Thailand Kasit Piromya dan Menlu RI Marty Natalegawa, kita seharusnya tidak lagi bermain permainan ayam dan telur,” tegasnya.

Sementara itu, pemerintah Thailand secara implisit,juga masih belum bersedia memberikan persetujuan penuh atas keberadaan tim peninjau Indonesia tersebut. Bahkan PM Thailand Abhisit Vejjajiva mengaku kecewa dengan pernyataan PM Kamboja Hun Sen yang terkesan menyudutkan pihaknya.

Dia menegaskan, Thailand tidak berniat berkonflik dengan Kamboja. Abhisit justru menuding Kamboja telah berupaya membawa konflik perbatasan tersebut ke kancah internasional.”Saya kecewa dengan pernyataan PM Kamboja Hun Sen terkait niat Thailand terhadap konflik perbatasan. Thailand sama sekali tidak memiliki niat untuk berkonflik dengan Kamboja.

Tapi kami memperhatikan bahwa ada upaya nyata dari Kamboja untuk membawa konflik ini ke kancah internasional,”tegasnya dalam pernyataan resminya di sela-sela KTT ASEAN ke-18, di JCC, kemarin (7/5).(ken/jpnn)

Dia pun membantah, jika proses bilateral kedua negara, tidak berjalan baik. Abhisit menegaskan, Komisi Perbatasan Bilateral antara Thailand-Kamboja Thai-Cambodian Joint Commision on Demarcation for Land Boundary (JBC) masih tetap melakukan sejumlah pertemuan dan pembahasan. Orang nomor satu di negeri Gajah Putih tersebut pun menyatakan, pemerintah Thailand sangat terbuka untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Kamboja. “Saya harap para kolega saya di ASEAN menyadari bahwa kami membuka pintu untuk pertemuan bilateral dengan Kamboja. Undangan pertemuan juga telah dikirim ke pihak Kamboja, kami menunggu mereka menerimanya,”tegasnya.

Selain itu, Abhisit juga menyambut baik upaya ASEAN untuk menyelesaikan konflik perbatasan tersebut. Pemerintah Thailand pun menyambut baik tawaran Indonesia, untuk mempertemukan pihaknya dengan pemerintah Kamboja.”Saya sangat terbuka dengan tawaran Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-18 untuk memfasilitasi pertemuan Kamboja dan Thailand. Saya siap mendiskusikan masalah perbatasan ini dengan PM Hun Sen,”kata dia.
Terkait persetujuan keberadaan tim peninjau Indonesia, Abhisit menyatakan pihaknya menyepakati keberadaan tim tersebut. Namun, pemerintah Thailand belum sepenuhnya memberikan persetujuan, jika pihak Kamboja belum juga menarik pasukkannya dari kawasan sengketa tersebut. “Kami sudah menyetujui adanya tim peninjau Indonesia, tapi kami juga memiliki beberapa persyaratan. Jika tim dikirim, harus ada niat baik yang ditunjukkan Kamboja dengan menarik pasukannya dan warga negaranya dari area tersebut, sesuai yang tertera dalam nota kesepahaman tahun 2000 lalu. Di situ disebutkan, tidak diperbolehkan adanya pergerakan militer di kawasan tersebut,”tegasnya.

Seperti diketahui, Indonesia telah berupaya mendamaikan kedua negara. Salah satunya pembahasan Term of Reference (ToR) terkait dengan rencana pengiriman tim peninjau dari Indonesia” dengan adanya tim peninjau di perbatasan masing-masing negara.Baik Thailand maupun Kamboja telah menyepakati rencana tersebut. Kamboja telah merespon dengan mengirimkan nota formal, sementara Thailand masih menunda pemberian nota tersebut dengan persyaratan Kamboja harus menarik pasukkany dari area sengketa.Seperti diberitakan sebelumnya, edua negara tetangga ini terlibat baku tembak di wilayah perbatasan sejak 22 April lalu. Hingga sebelum KTT ASEAN ke-18 berlangsung,dikabarkan 18 orang dari kedua belah pihak tewas.(ken/jpnn)

Exit mobile version