Site icon SumutPos

Presiden Kirim Doa dari Bali buat Korban Gempa

Jokowi
Jokowi

SUMUTPOS.CO  – PRESIDEN Joko Widodo langsung sigap usai mendapat laporan soal gempa yang terjadi di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, kemarin. Dia langsung berbicara dengan Bupati Pidie Jaya Aiyub Ben Abbas terkait kondisi terkini korban gempa.

’’Sudah saya perintahkan kepada Kepala Staf Kepresidenan untuk turun langsung,’’ ujar Jokowi di Istana Negara, kemarin.

Namun, ketika disinggung apakah ia akan mendatangi lokasi gempa, Jokowi menyatakan belum. “Ini KSP dulu, nanti akan kita ikuti terus (perkembangannya),” tambahnya.

Di luar itu, seluruh aparat juga sudah bergerak sesuai otoritas masing-masing di bawah komando BNPB.

Wapres Jusuf Kalla juga menyampaikan hal senada. ’’Pemerintah menyampaikan rasa duka cita yang dalam untuk korban, karena gempa yang terjadi di Pidie Jaya,’’ ujarnya di kompleks Istana Wakil Presiden kemarin. Dia juga sudah mengontak Kapolda Aceh untuk meminta update kondisi di Pidie Jaya dan sekitarnya.

Dia menegaskan, pemerintah akan membantu upaya pemulihan pascagempa. Untuk saat ini, pemerintah masih fokus pada upaya tanggap darurat sembari mendata jumlah korban maupun kerusakan. Mengenai level bencana, JK tidak ambil pusing. Yang penting semua pihak terkait segera menangani bencana tersebut.

JK menambahkan, dia berencana datang ke lokasi gempa, namun tidak dalam waktu dekat. ’’Saya sudah rencanakan, tapi presiden mungkin besok ke sana (Pidie Jaya) dari Bali,’’ tambahnya.

Sesuai aturan, presiden dan wapres tidak boleh hadir bersamaan saat kunjungan kerja ke daerah.

Terpisah, Teten Masduki menjelaskan, kehadirannya di Aceh adalah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah daerah di tiga kabupaten. Terutama, berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan tanggap darurat. ’’Agar kita tahu kebutuhan logistik, kesiapan rumah sakit, termasuk juga kebutuhan pangan dan pakaian,’’ ujarnya saat dikonfirmasi.

Saat kejadian gempa kemarin, Bupati Pidie Jaya Aiyub Ben Abbas dan Plt Gubernur Aceh Soedarmo sedang berada di Jakarta. Keduanya hadir dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2017 dan Anugerah Dana Rakca di Istana Negara.

Saat dikonfirmasi, Aiyub menyatakan, seluruh kawasan di Kabupaten Pidie Jaya terkena imbas Gempa. Pihaknya sudah mendatangkan semua alat berat yang tersedia untuk keperluan pencarian dan evakuasi para korban. ’’Alat berat itu untuk membongkar semua bangunan yang roboh dan masih ada korban jiwa di dalamnya,’’ tutur Aiyub.

Selebihnya, segala bentuk bantuan makanan sedang didistribusikan ke kantong-kantong pengungsian. Seluruh petugas juga sudah berada di lokasi bencana untuk menangani kondisi darurat. ’’Kami mengharapkan bantuan dari pusat ke sana,’’ tambahnya.

Sementara itu, semalam Jokowi mengajak ribuan undangan sosialisasi tax amnesty di Nusa Dua, Bali, untuk berdoa bersama. dia memimpin langsung prosesi doa di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) itu. ’’Mari kita memanjatkan doa untuk seluruh masyarakat Aceh, khususnya di Kabupaten Pidie Jaya, semoga tetap tabah, tawakkal, dan tetap kuat,’’ ujarnya.

Dia juga menyerukan kepada masyarakat yang terdampak gempa agar mampu bangkit. ’’Saudara-saudara semuanya di Kabupaten Pidie Jaya tidak sendirian dalam menghadapi cobaan ini,’’ lanjutnya. mengenai rencana keberangkatan, Presiden menyatakan masih dalam persiapan. ’’Saya tidak ingin malah mengganggu proses evakuasi yang ada,’’ tambahnya.

Terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa Kapolda Aceh telah diinstruksikan untuk membantu masyarakat Aceh yang menjadi korban gempa secara maksimal. Tindakan pertolongan harus dilakukan secepatnya. ”Segera turun all out,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Bila, Polda Aceh merasa membutuhkan tambahan kekuatan, baik personil dan sarana prasarana. Maka, Polri siap untuk segera membantu. ”Gunakan semua fasilitas Polri untuk melayani masyarakat Aceh,” ujar mantan Komandan Densus 88 Anti Teror tersebut.

Sementara Karopenmas Divhumas Mabes Polri Kombespol Rikwanto menjelaskan bahwa upaya untuk penyelamatan korban gempa diutamakan, Polda dan Polres dikerahkan untuk satu per satu mengecek setiap rumah yang rubuh. ”Ini untuk mengetahui kemungkinan adanya korban yang tertimbun dan masih hidup,” paparnya.

Bila, ternyata ada korban gempa yang tertimbun dan masih ada tanda-tanda kehidupan. Tentu, anggota Polri akan mengerahkan segala daya upayanya untuk membantu. ”Semua sudah dikerahkan,” jelasnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri.

Setidaknya, ada 500 personel Polri yang dikerahkan untuk membantu, baik dari Brimob, Polresdan Polda. Untuk hitungan sementara terdapat lebih dari 57 bangunan yang hancur akibat gempa sebesar 6,4 SR tersebut. ”masih terus dilanjutkan ya,” ungkapnya.

Sementara Direktur Eksekutif Disaster Victim Indonesia (DVI) Polri Kombespol Anton Castilani mengatakan bahwa hingga pukul 18.00 telah ditemukan setidaknya 62 jenasah korban gempa. Mereka semua masih dalam keadaan yang bisa dikenali. ”Keluargany amemutuskan untuk langsung dikebumikan,” jelasnya.

Namun, Tim DVI tentu masih terus bekerja untukmembantu masyarakat, ada kemungkinan perlu untuk mengidentifikasi jenasah dari para korban. ”Kami masih bersiap dan bila dibutuhkan langsung bergerak,” jelasnya. (mia/wan/byu/idr/jpg/adz)

 

Exit mobile version