Site icon SumutPos

Sah, Kaldera Toba Jadi UGG

KALDERA Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara akhirnya diakui dan masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG) pada sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Selasa (7/7).

PARIS, SUMUTPOS.CO – Perjuangan panjang para pegiat lingkungan Danau Toba, akhirnya tidak sia-sia. Dewan Eksekutif UNESCO menetapkan Kaldera Toba di Sumatera Utara sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Selasa (7/7). Hal ini mengundang sejumlah apresiasi positif dari masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

DUBES RI Armmanatha Nasir dalam keterangan resmi KBRI Paris mengatakan, Indonesia dapat mengembangkan Geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network, khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal. Arrmanatha mengatakan, penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark memberi kesempatan sekaligus tanggung jawab bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat setempat.

Penetapan Kaldera Toba, dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut. Sehingga, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk mempromosikan budaya, produk lokal, serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

“Pada saat yang sama, dengan adanya pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldera Toba,” ungkap Arrmanatha.

Sihar Sitorus mendaki Pusuk Buhit, di Pulau Samosir, Danau Toba.

Anggota DPR RI Komisi XI, Sihar PH Sitorus menyampaikan selamat atas keberhasilan Kaldera Toba menjadi UNESCO Global Geopark. Ucapan selamat ini disampaikannya melalui tulis yang diunggahnya di media sosial miliknya berupa video berdurasi 1 menit.

Dalam video tersebut, menunjukkan kompilasi kunjungan Sihar di beberapa titik yang berada di sekitar Kaldera Toba. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini, menyoroti betapa Kaldera Toba memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, baik itu dari bebatuan, makhluk hidup, hingga kepada budayanya. Bahkan di video yang diambil pada Mei 2018 lalu tersebut, Sihar juga telah menyampaikan harapannya Kaldera Toba dapat menjadi warisan UNESCO dan akhirnya telah terwujud pada Selasa 7 Juli 2020.

Sihar memang kerap terlihat menyuarakan agar Kaldera Toba dapat menjadi situs warisan UNESCO baik semasa kampanye hingga duduk di kursi legislatif. Maka, Sihar menjadi salah satu orang yang sangat senang dan bangga dengan penetapan UNESCO untuk Kaldera Toba tersebut. “Kemenyan sebagai komponen biodiversity kaldera toba, kita akan mendesak UNESCO untuk melegitimasi dan dukungan dana dalam pelestariannya” ujar Sihar saat dirinya mengunjungi petani kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Sihar Sitorus saat berkunjung ke Hutan Kemenyan salah satu keanekaragaman hayati Kaldera Toba.

Tidak hanya kemenyan, lanjutnya, dalam Geopark Kaldera Toba, komponen geodiversity seperti batu monolik hasil letusan gunung berapi dan culturediversity seperti situs dan air terjun harus terpelihara. “Biodiversity, geodiversity dan culturediversity kaldera Toba ada di Humbahas. Hal ini menjadi pemandangan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” kata Sihar.

Kemudian Sihar juga mengajak masyarakat untuk mendukung penuh pembangunan dan pemeliharaan Kaldera Toba menjadi lebih baik lagi. “Ayo kita perkenalkan dan kembangkan warisan Tuhan bagi orang Batak dan Indonesia kepada dunia sebagai tujuan wisata berkebudayaan, edukatif dan terbuka,” lanjut Sihar dalam captionnya.

Sihar Sitorus saat singgah di Air Terjun Janji di sekitar Kaldera Toba.

Koordinator Kelompok Pakar Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT), RE Nainggolan juga menyampaikan selamat atas prestasi tersebut. “Semoga dengan ditetapkan Kaldera Toba menjadi anggota UGG, kita semua akan semakin dapat memelihara, melestarikan kawasan Danau Toba ke masa mendatang. Sebab dengan penetapan ini, UNESCO akan promosikan Danau Toba dan jutaan wisatawan akan datang ke sana,” katanya via ponsel, Rabu (8/7).

Dia juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak atas hasil kerja keras, baik langsung maupun tidak langsung sehingga itu bisa terwujud. “Apakah itu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, Badan Pengelola Geopark, unsur masyarakat, pers serta pihak lainnya,” katanya.

Mantan Sekdaprovsu ini juga mengatakan, setelah penetapan Kaldera Toba sebagai situs warisan dunia adalah awal dari kerja keras yang lebih besar. Sebab minimal 4 tahun ke depan akan dilakukan kembali penilaian oleh pihak UNESCO. Karenanya, Kaldera Toba jangan sampai dicoret dari keanggotaan UGG lagi. Tapi harus terus memperoleh sertifikat yang lebih baik dari saat ini. Bahwa Geopark Kaldera Toba dapat dipertahankan kelestariannya, pemeriharaannya dan pertumbuhannya.

Makanya ke depan, imbuhnya, semakin penting bagi semua pihak termasuk BPGKT, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten di sekitar kawasan Danau Toba, masyarakat dan para kepala desa untuk senantiasa memelihara situs-situs yang ada. “Apakah itu keanekaragaman hayatinya, geologinya dan budayanya. Jangan sampai terjadi pengrusakan-pengrusakan terhadap berbagai keanekaragaman itu,” harap RE.

Pada sisi lain, semua pihak juga harus semakin intens dalam rangka menjaga termasuk membuat berbagai tanda-tanda terhadap situs yang ada. Jangan sampai batu-batu yang ada jutaan tahun itu dirusak atau tinggal puing-puing saja. “Juga jangan sampai nanti tumbuhan-tumbuhan yang langka ada di sekitar kawasan Danau Toba itu menjadi tidak ada lagi,” katanya.

Faktor penting lain yaitu soal kebersihan. Kebersihan lokasi wisata itu harus semakin ketat dipelihara dan juga kelestariannya. “Kita juga sangat mengharapkan agar semua keramba-keramba yang merusak lingkungan di sana hendaknya dapat ditertibkan. Baik itu keramba milik per orang, keramba milik perusahaan nasional, keramba milik perusahaan swasta maupun kelompok masyarakat. Itu harus dilakukan penertiban dan termasuk di dalamnya zonasinya,” katanya.

Dia berharap, berbagai even wisata lokal di kawasan Danau Toba bisa disinkronkan dengan Geopark. Karena ke depan, jika acara ini disosialisasikan UNESCO maka akan sangat banyak orang yang datang ke kawasan Danau Toba, khususnya para wisatawan dari luar negeri. Oleh karena itulah, maka pemerintah dan masyarakat harus mulai mempersiapkan berbagai amanitas di sana.

“Amanitas wisata, antraksi wisata juga harus dilakukan di sana secara keseluruhan. Contoh misalnya Langkawi, di lokasi wisata ini yang kita lihat adalah elang. Kemudian hanya kita lihat laut dan gunung. Tapi jutaan orang yang datang ke sana. Harapan kita sunguh-sungguhlah ini ditangani secara terpadu dan diberikan perhatian yang khusus, termasuk di dalamnya pemberdayaan masyarakatnya. Harus mulai dibuat muatan-muatan lokal tentang Geopark di lokasi yang ada di kawasan Danau Toba,” pungkasnya.

Direktur BOPDT, Arie Prasetyo mengatakan, kabar baik ini menjadi motivasi bagi pihaknya untuk terus membangun Danau Toba menjadi objek pariwisata internasional. Karena, UGG ini ditunggu oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan destinasi super prioritas itu. “Pastinya, kita siap mendukung dengan bekerjasama dengan segala pihak dalam mengembangkan Danau Toba,” ungkap Arie kepada Sumut Pos, Rabu (8/7).

Arie mengakui, Pemerintah Indonesia dengan melibatkan sejumlah kementerian tengah terus mengenjot seluruh infrastruktur sebagai fasilitas di objek wisata dengan standar internasional seperti hotel, pelabuhan hingga sarana olahraga. “BPODT mendukung dari sisi kepariwisataannya,” ungkap Arie. (mea/prn/gus)

Exit mobile version