Site icon SumutPos

PDIP-Gerindra Diminati, Golkar Dipertanyakan

Partai-partai tak Lolos Verifikasi KPU Pilih Merger

JAKARTA – PDI Perjuangan sebagai salah satu partai yang dinyatakan lolos sebagai kontestan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang, mengaku didekati sejumlah parpol yang tak lolos menjalani verifikasi faktual di KPU. Namun partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tak mau langsung menerima dukungan dari partai yang tak lolos. Sebab, dukungan yang nanti diberikan itu tak gratis.

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan, setidaknya sudah enam parpol yang tak lolos verifikasi melakukan penjajakan untuk bergabung ke PDIP.  Menurutnya, parpol-parpol yang mendekati PDIP itu memang punya kantong-kantong pendukung di daerah.

“Kebanyakan dari proposal itu adalah menawarkan wilayah yang mereka kuasai ke PDIP. Mereka berharap PDIP mau menempatkan kader partai-partai itu di nomor teratas dalam daftar calon legislatif,” kata Tjahjo dalam jumpa pers di DPP PDIP, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Rabu (9/1).

Hanya saja, lanjut Tjahjo, PDIP akan mencermati tawaran itu. Karenanya PDIP pada akhir Januari ini akan mengumpulkan kadernya di daerah yang diklaim sebagai basis parpol yang tak lolos, guna membicarakan masalah penggabungan itu. “Agar jangan sampai ada masalah di internal kami karena itu (dukungan parpol kecil, Red),” katanya.

Tjahjo menambahkan, pihaknya memang membuka peluang lebih besar bagi pihak lain untuk memperkuat daerah yang bukan menjadi basis PDIP. Contoh daerah yang bukan basis PDIP adalah Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Maluku.

Namun di daerah lain, katanya, PDIP tetap akan mengusung kader sendiri dalam daftar caleg. Disebutkannya, saat ini PDIP sudah memiliki 26 ribu caleg untuk tingkatan DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Deretan caleg PDIP juga diperkuat sejumlah artis yang selama ini aktif di partai pemenang Pemilu 1999 seperti  Edo Kondologit, Nico Siahaan, Yessy Gusman, dan Sonny Tulung.
“Kita tetap berusaha mandiri. Lebih baik merekrut yang baru dari kader sendiri dari ada ambil orang lama dari partai lain,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengklaim bahwa partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2014 itu telah didekati 10 partai politik yang tak lolos verifikasi faktual di KPU. Martin mengatakan, 10 parpol itu mengaku akan berjuang bersama Gerindra untuk melakukan perubahan. “Karena mereka merasa satu visi misi,” katanya di gedung parlemen, di Jakarta, Rabu (9/1).

Sebagai tindaklanjutnya, sambung anggota Komisi III DPR ini, Gerindra akan menggelar pertemuan formal. Dalam waktu dekat, pengurus teras Gerindra akan melakukan pembicaraan tentang rencana 10 parpol yang hendak bergabung itu.

Namun, Martin enggan membeberkan nama 10 partai-partai yang dimaksudnya itu. “Nanti akan kami umumkan partai-partainya,” tegasnya.
Seperti diketahui, KPU meloloskan 10 parpol sebagai peserta pemilu 2014. Sedangkan 24 parpol lainnya tidak diloloskan dan gagal menjadi peserta pesta demokrasi lima tahun di negeri ini.

Di sisi lain, Ketua Pelaksana Harian Pimimpinan Kolektif Nasional (Plh PKN) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Roy BB Janis meminta KPU menganulir putusannya yang menyatakan Partai Golkar lolos verifikasi faktual. Ia beralasan, pelanggaran yang dilakukannya soal persyaratan KTA (kartu tanda anggota) partai berlambang beringin itu sangat fatal.

Roy mengungkapkan Golkar hanya mencantumkan nama dan nomor pokok anggota Golkar (NPAG) dalam kriteria KTA yang dikirim ke KPU sebagai persyaratan ikut verifikasi faktual. “Padahal kriteria KPU tidak hanya mencantumkan itu, masih ada persyaratan lain seperti alamat, tempat/tanggal lahir, dan nomor induk kependudukan. Jadi, yang diumumkan jangan 10 partai, cukup sembilan. Golkar tak perlu diumumkan dulu, nanti saja,” kata Roy BB Janis, kemarin.

Dikatakan Roy, KPU tak perlu mencoret Golkar dari daftar partai-partai yang lolos verfikasi faktual, tetapi hanya ditunda dulu sebelum masalah KTA-nya tuntas. “Golkar harus menyelesaikan dulu urusan KTA,” ujar mantan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu lagi.

Diterangkan pula Roy, bahwa partai-partai yang tidak memiliki kursi di Senayan kini mengadakan rapat untuk menyusun gugatan ke Bawaslu, DKPP, PTUN dan MA terkait pelanggaran yang dilakukan KPU yakni hanya meloloskan 10 partai peserta pemilu 2014.

Bahkan partai-partai non-Senayan telah sepakat untuk menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai ujung tombak perlawanan secara hukum melawan KPU. “Kita bersatu untuk lakukan perlawanan atas manipulasi KPU yang gunakan pendekatan kekuasaan seperti yang dilakukan LPU di zaman Orde Baru dulu,” katanya.

Ditanya materi apa saja yang digugat partai-partai non Senayan, Roy Janis mengatakan, data partai yang dimanipulasi KPU sehingga merugikan partainya. “Kita juga akan protes organisasi KPU yang karut marut sehingga merugikan parpol-parpol non-Senayan,” tuturnya.

Karena itu lanjut Roy Janis, dalam melakukan verifikasi, KPU terkesan membela partai-partai berkuasa di DPR, sampai-sampai pelanggaran yang dilakukannya (partai-partai berkuasa) dianggap sepi. “Jadi besok (hari ini, Red) kita lapor ke Bawaslu dan tentunya Bawaslu akan memediasi partai non-Senayan yang berseteru dengan KPU. Pokoknya, kami akan ributkan terus secara politik masalah kecurangan KPU. Kami akan galang kekuatan baik yang ada di dalam dan di luar partai untuk melawan ketidakadilan KPU,” tegas Roy Janis. (ara/boy/fas/jpnn)

Exit mobile version