Site icon SumutPos

Istri Fadel Tantang Rosyid

Buktikan Tudingan Keluarga Fadel Jadi Broker Proyek

JAKARTA- Hana Hasanah Fadel, istri Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga Ketua DPP Partai Golkar Fadel Muhammad, berang dituding broker proyek di kementerian yang dipimpin suaminya. Dia tidak terima dengan tuduhan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Demokrat Rosyid Hidayat.

“Pak Rosyid sebagai anggota DPR tidak pas mengungkapkan kata -kata yang tidak jelas dan berbau fitnah pada raker penting. Pak Rosyid seharusnya ikut memikirkan program -program kerakyatan yang tengah dibikin menteri. Fungsi pengawasan bukan seperti itu,” kata Hana di Jakarta, kemarin (10/6).

Tuduhan terhadap istri Fadel ikut campur dalam proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan itu diungkapkan dalam forum resmi. Yakni, saat rapat kerja Komisi IV dengan Fadel Muhammad di Gedung DPR, Rabu malam lalu. Rosyid menuding sejumlah anggota keluarga Fadel Muhammad, seperti istri dan adiknya, menjadi broker proyek di kementerian tersebut. Fadel telah membantah dan menyebut tuduhan itu sebagai fitnah.

Hana sendiri sekarang berstatus sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mewakili Gorontalo. Hana menjelaskan, sebagai seorang senator, dia banyak menerima masukan dan aspirasi masyarakat. Termasuk informasi yang terkait dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hana mengakui beberapa kali sempat menerima keluhan dari para kandidat peserta tender proyek -proyek di kementerian suaminya itu. Mereka merasa ada yang tidak benar dalam proses tender itu.

Salah satunya dalam tender pembangunan pelabuhan Muara Baru di Ancol, Jakarta. Ketika itu dari enam BUMN calon peserta tender, empat di antaranya digugurkan tanpa alasan yang jelas.
“Mereka yang menyurati saya minta waktu beraudiensi untuk meluruskan persoalan proses tender yang tidak benar.

Jadi, saya tidak pernah mengundang mereka. Itu bohong semua,” jelas Hana. Dalam pernyataannya, Rosyid menyebut istri dan adik menteri biasa memangil pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mulai eselon I dan eselon II, bahkan memangil direksi BUMN yang mau terlibat dalam proyek.

“Saya nggak mengerti mengapa Pak Rosyid sampai ngomong begitu,” katanya. Dia juga bilang kalau tuduhan itu betul, coba dibuktikan. Menurut Hana, dia tidak akan mau menanggapi tanpa bukti-bukti yang kuat. Ketika bukti -bukti tersedia, dia akhinya bersedia menyampaikan informasi tersebut kepada pihak kementerian.(pri/bay/jpnn)

Exit mobile version