Site icon SumutPos

Pacman Selfie dengan Wartawan dan Pimpinan DPR

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Petinju legendaris asal Filipina Manny Pacquiao berselfie bersama sejumlah wartawan peliput disaksikan Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7). Manny Pacquiao yang juga senator ini berterima kasih kepada pemerintah Indonesia karena menunda eksekusi mati terpidana mati narkoba asal Filipina Mary Jane Veloso beberapa waktu lalu.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Petinju legendaris asal Filipina Manny Pacquiao berselfie bersama sejumlah wartawan peliput disaksikan Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7). Manny Pacquiao yang juga senator ini berterima kasih kepada pemerintah Indonesia karena menunda eksekusi mati terpidana mati narkoba asal Filipina Mary Jane Veloso beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penundaan Eksekusi terpidana mti asal Filipina Mary Jane menjadi topik utama pertemuan antara Petinju Filipina Manny Pacquiao dengan Pimpinan DPR di gedung parlemen kemarin (10/7). Pacman “julukan Manny” datang ke DPR setelah menjenguk Mary Jane di selnya. Pacman mengaku menghormati sistem hukum di Indonesia.

Kedatangan Pacman bersama istrinya, Jinkee Pacquiao disambut hangat oleh Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Bahkan, Fadli menghadiahkan cincin batu akik dan menyematkannya di jemari Pacman. “Kami sangat bangga terhadap Anda, karena Mr Pacquiao bisa mewakili ASEAN,” ujar Setya.

Setya sempat berbasa basi dengan Pacquiao dengan mengulas kembali pertarungannya dengan Floyd Mayweather beberapa waktu lalu. Menurut Setya, Pacquiao lebih pantas memenangkan pertarungan tersebut. “Pak Setya adalah mantan ketua asosiasi tinju Indonesia, maka dia sangat bangga terhadap anda,” celetuk Fadli menimpali Setya.

Menanggapi sapaan Setya, Pacquiao mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan masyarakat Indonesia. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke Indonesia. Mengenai pertarungannya dengan Mayweather, dia sependapat dengan Setya. “I thought I won the fight, but the decision of the judges is different (saya merasa memenangkan pertandingan, namun keputusan dari para juri berbeda),” ucapnya.

Saat disinggung mengenai Mary Jane, Pacquiao mengakui bahwa dia baru saja mengunjungi warganya itu. Dia sempat bertanya kepada Mary Jane mengenai kasusnya hingga dia bisa divonis hukuman mati. “Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas penundaan (eksekusi) Mary Jane,” tuturnya. Dia mengaku menghormati kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia atas nasib Mary Jane.

Di depan awak media, Pacquiaomenyatakan dia berkeinginan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. “I want to say thank you about the request (Saya ingin mengucapkan terima kasih terkait permintaan penundaan itu),” ujar petinju 36 tahun itu.

Mengenai kasus Mary Jane, menurut Pacquiao saat ini investigasi sedang dilakukan oleh pemerintah Filipina. Dia yakin dalam dua pekan ke depan hasilnya sudah bisa diketahui. Pacquiao juga yakin bandar narkoba yang merekrut Mary Jane akan dihukum atas perbuatannya memanfaatkan Mary Jane.

Dia berharap pertemuan dengan pemerintah Indonesia bisa membawa dampak positif terhadap Mary Jane. “We believe that Mary Jane is not guilty (Kami percaya Mary Jane tidak bersalah),” tambahnya. Dia yakin pelaku sebenarnya bisa segera dibuktikan dan dihukum dengan hukuman yang pantas.

Pacquiao menjelaskan, kunjungannya ke DPR kali ini adalah kunjungan diplomatik. Begitu pula saat dia nanti menemui Presiden. Dia akan terus didampingi oleh dubes Filipina Untuk Indonesia Maria Lumen B Isletta saat melakukan kunjungan, meski awalnya kedatangan dia ke Indonesia atas inisiatif keluarga Irwan Hidayat, bos Sido Muncul.

Sementara itu, Fadli Zon menuturkan, harapan Pacquiao tentu saja wajar, karena bagaimanapun dia adalah sesama warga Filipina. “Kita juga punya banyak kasus TKI yang harus menghadapi hukuman mati seperti Mary Jane, yang ternyata juga korban trafficking,” terangnya. Karena itu, dari sisi diplomasi, harapan itu wajar disampaikan.

Menurut politikus gerindra itu, Indonesia harus tegas kepada bandar-bandar narkoba, bukan orang-orang yang menjadi korban mereka. Misalnya kurir. “Itu (kurir) tetap harus dihukum, tapi jangan sampai kita salah dalam menghukum,” lanjutnya.

Dia mengingatkan, bagaimanapun saat ini Indonesia menerapkan sistem politik luar negeri dengan konsep zero enemy. Namun, setelah eksekusi mati beberapa waktu lalu, hubungan Indonesia dengan beberapa negara seperti Brasil dan Australia sempat kaku. Karena itu, cukup wajar apabila dalam beberapa hal pemerintah Indonesai juga bisa mempertimbangkan hubungan baik tersebut agar tidak sampai terganggu.

Usai pertemuan, Pacquiao menyempatkan berfoto bersama dengan pimpinan DPR. Tidak hanya berfoto secara resmi, dia juga sempat selfie bertiga dengan Setya dan Fadli. Usai berfoto, giliran awak media menyerbu Pacquiao. Dengan senyuman khasnya, Pacquiao pun melayani permintaan para awak media untuk berfoto bersama. (byu/jpnn/rbb)

Exit mobile version