Site icon SumutPos

Penutupan KTT ASEAN ke-42 Dibanjiri Deklarasi dan Kesepakatan

DIABADIKAN: Presiden Jokowi saat sesi foto bersama pada KTT ke-15 IMT-GT, di Labuannajo, Kamis (11/5).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – KTT ASEAN ke-42 di Labuanbajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah ditutup secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). KTT ASEAN kali ini dibanjiri kesepakatan, deklarasi, dan kerja sama. Baik oleh semua negara anggota ASEAN, maupun antara Indonesia dengan negara ASEAN lainnya.

Dalam sesi penutupan, Presiden Jokowi mengatakan, terdapat sejumlah deklarasi yang telah disepakati semua negara anggota ASEAN. Indonesia, sebagai tuan rumah dan Chairman ASEAN 2023, berhasil mendorong terciptanya sejumlah kesepakatan-kesepakatan negara-negara anggota ASEAN.

Antara lain, ASEAN Leaders’ Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Promoting Local Currency Transaction, ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem, dan ASEAN Leaders’ Declaration on Combating Trafficking in Persons Caused by The Abuse of Technology.

Seperti dilansir laman resmi ASEAN, para kepala negara ASEAN menyatakan komitmennya untuk memajukan konektivitas pembayaran regional dan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di Kawasan.

Selain itu, dalam pertemuan di KTT ASEAN, Indonesia sukses mendorong Deklarasi tentang Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Regional, guna mencapai target emisi net-zero, dan meningkatkan ketahanan energi di setiap Negara Anggota ASEAN dan di daerah.

“ASEAN berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional yang melibatkan seluruh Negara Anggota ASEAN yang mendukung adopsi kendaraan listrik dan peningkatan industri kendaraan listrik di Negara Anggota ASEAN, serta membangun ASEAN sebagai pusat produksi global untuk mendukung industri kendaraan listrik pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kawasan,” seperti yang tercantum dalam laman resmi ASEAN.

Deklarasi oleh para pemimpin ASEAN juga mencakup untuk menentang Kejahatan Terorganisir Transnasional serta kerja sama dan koordinasi terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO, yang disebabkan oleh penyalahgunaan teknologi melalui berbagai mekanisme regional dan inisiatif ASEAN.

Sebelumnya juga Indonesia telah berhasil membuat sejumlah perjanjian dan kesempatan dengan negara-negara anggota ASEAN, dalam pertemuan di sela-sela KTT ASEAN.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, di Labuan Bajo, Selasa (9/5), membeberkan sejumlah kesepakatan. Satu di antaranya antara Indonesia dengan Vietnam, dalam mengupayakan memenuhi target perdagangan sebesar USD 15 miliar untuk 2028.

“Kita optimis target tersebut dapat dipenuhi dengan syarat, semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” jelas Retno, lewat keterangan resminya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga sangat mengapresiasi kehadiran Timor Leste yang untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam KTT ASEAN. Jokowi mengaku optimistis kerja sama ekonomi, khususnya di wilayah perbatasan kedua negara. Timor Leste juga turut mengapresiasi kembali dukungan Indonesia. (jpc/saz)

Exit mobile version