Site icon SumutPos

Besok Penerbangan Kloter Terakhir

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Jemaah haji gelombang 2 Debarkasi Medan, tiba di Asrama Haji Medan, Minggu (2/10).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Jemaah haji gelombang 2 Debarkasi Medan, tiba di Asrama Haji Medan, Minggu (2/10).

MADINAH, SUMUTPOS.CO – Masa layanan jamaah haji 2016 memasuki hari-hari terakhir. Hingga Kamis (13/10) siang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah memulangkan 370 kloter dari total 387 kloter jamaah haji tahun ini. Penerbangan terakhir dilakukan besok (15/10) dini hari hanya untuk satu kloter, yakni kloter 74 embarkasi Solo.

Kepala Daerah Kerja Airport PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam mengungkapkan, jamaah yang sudah kembali ke tanah air mencapai 150.698 orang. ”Di dalamnya sudah termasuk 1.845 petugas kloter,” ujarnya.

Kemarin PPIH Arab Saudi menerbangkan 12 kloter dari Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz Madinah ke berbagai embarkasi di Indonesia. Untuk hari ini (14/10), jamaah yang dipulangkan dari Madinah sebanyak delapan Kloter.

Kloter terakhir diberangkatkan dari Madinah pukul 02.30 Waktu Arab Saudi (WAS) dan dijadwalkan mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo, pada pukul 18.30 WIB. ”Kloter tersebut membawa jamaah dari Kebumen, Semarang, Demak, Salatiga, Kendal, Sragen, Magelang, dan Boyolali,” kata Nurul.

Terkait performa ketepatan waktu penerbangan, Nurul mengatakan bahwa rata-rata delay untuk penerbangan jamaah yang menggunakan maskapai Garuda sekitar 2 jam 20 menit. Sedangkan yang menggunakan Saudi Arabia Airlines sekitar 1 jam 40 menit.

Layanan terhadap jamaah haji berakhir seiring dengan pemulangan kloter 74 Embarkasi Solo ke tanah air besok. Seluruh petugas PPIH Arab Saudi diterbangkan ke tanah air pada 16 Oktober malam melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah. Para petugas yang menjalani masa kerja selama 72 hari itu dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada 17 Oktober pukul 09.30 WIB.

Sekjen Kementerian Agama Nur Syam tiba di Madinah kemarin. Dia dijadwalkan melepas pemulangan kloter terakhir besok. ”Alhamdulillah pelayanaan ibadah haji tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Bahkan sangat baik,” ujarnya.

Dia sudah mendapat laporan tentang pengakuan dari jamaah yang menyatakan puas dengan layanan ibadah haji. Mulai dari kualitas hotel yang jadi pemondokan di Makkah maupun Madinah, layanan transportasi, hingga katering.

Terkait beberapa permasalahan yang masih tersisa, Nur Syam mengaku akan berusaha menyelesaikan secepatnya. Termasuk di antaranya kasus tiga jamaah haji asal Gresik yang masih tertahan gara-gara membawa uang dalam bentuk US Dolar, Euro, dan Riyal senilai Rp 6,235 miliar.

Hingga kemarin ketiga jamaah itu masih menjalani proses pengusutan. Mereka tinggal di Kantor Misi Haji Indonesia (yang juga merupakan wisma haji) dan belum tahu kapan bisa dipulangkan. ”Tentu diupayakan bisa selesai sebelum pemulangan kloter terakhir. Saya akan bicara dengan Ketua PPIH dan Dubes bagaimana penyelesaiannya,” ujarnya.

PETUGAS HAJI BODONG
Sementara, Kemenag kecolongan dalam pengelolaan petugas haji. Muncul laporan ada petugas haji bodong yang bebas keluar masuk hotel di Makkah. Dia menawarkan jasa titip pembayaran dam (denda) dan haji badal.

Irjen Kemenag Mochammad Jasin menceritakan kejadian yang berpotensi merugikan jamaah itu. Dia menjelaskan kasus ini bermula ketika ada kunjungan pengawasan haji dari unsur DPR. Umumnya seluruh rombongan mendapatkan ID atau tanda pengenalan resmi dari Kemenag. Ternyata tanda pengenal ini berpindah tangan ke orang lain. “Berpindah tangan karena dicuri atau kesengajaan, itu sedang kita dalami,” jelasnya.

Muncul dugaan petugas haji abal-abal itu adalah tenaga musiman (temus). Temus umumnya adalah orang Indonesia yang sudah bermukim di Arab Saudi. Jasin menjelaskan penindakan temus yang menyaru petugas haji itu diluar kewenangan Itjen Kemenag. Apalagi secara kepegawaian mereka bukan PNS Kemenag.

Mantan komisioner KPK itu mengatakan berbekal ID itu, petugas haji abal-abal tadi bebas melenggang di hotel-hotel tempat jamaah menginap. Kemudian dia menawari jasa titip pembayaran dam. Besarannya bervariasi sesuai banyaknya pelanggaran ritual haji yang dilakukan.

Selain itu petugas bodong tadi menawarkan jasa haji badal. “Di Indonesia saja tarif haji badal Rp 7 juta per orang,” katanya. Jasin meluruskan bahwa haji badal hanya boleh satu orang dititipi satu orang. Tidak boleh satu orang membadalkan dua orang atau lebih. Yang dilakukan petugas haji palsu itu jelas tidak sesuai aturan, karena menerima titipan haji badal dari banyak nama. Ke depan aturan pemberian tanda pengenal petugas haji bakal diperketat.

Anggota Komisi VIII Sodik Mudjahid menuturkan Kemenag seharusnya disiplin terkait petugas haji. Jika benar ada temua yang berhasil masuk kamar hotel jamaah, berarti pengawasan Kemenag lemah. “Seharusnya tanda pengenalnya dibuat sebaik-baiknya supaya tidak bisa dipakai orang lain,” tandasnya.

Sodik menuturkan urusan petugas haji harus dikawal. Mulai saat perekrutan sampai pengawasan saat bekerja di lapangan. Baginya Kemenag telah kecolongan atas kejadian ini. (fat/ca/wan/jpg)

Exit mobile version