Site icon SumutPos

Syaukani Saja tak Sembuh

Niat Syamsul Berobat ke Singapura

JAKARTA-Mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Syaukani Hassan Rais, pulang ke Samarinda setelah 8 bulan menjalani perawatan di RS Gleneagles Singapura. Menurut putri sulung Syaukani, Silvi Agustina, ayahnya dibawa pulang lantaran tidak ada kemajuan.

Buat apa Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin ingin dibawa ke RS Gleneagles yang tidak memberikan jaminan kesembuhan itu? Anggota kuasa hukum Syamsul, Rudy Alfonso, menjelaskan, kondisi kliennya berbeda dengan kondisi Syaukani—terpidana korupsi pertama yang diampuni Presiden SBY.

Kondisi Syaukani saat dibawa ke RS Gleneagles sudah sangat parah. “Syaukani sempat lima hari otaknya tidak tersuplai oksigen. Saraf-sarafnya sudah rusak permanen,” terang Rudy Alfonso kepada Sumut Pos, kemarin (15/6).
Seperti diketahui, Syaukani mengalami kelumpuhan di hampir seluruh tubuh setelah terserang stroke saat menjalani perawatan di RS Pertamina Pusat Jakarta, sebelum diboyong ke RS Gleneagles.

Dengan alasan itu, Rudy menjelaskan, Syamsul harus segera dibawa ke RS Gleneagles sebelum kondisinya benar-benar parah. Untuk kondisi Syamsul hingga kemarin, lanjut Rudy, penyakit jantungnya mulai teratasi, begitu juga ginjal dan diabetesnya. Hanya kondisi paru-paru justru makin parah.

“Pada paru-paru kirinya ada bakteri yang imun terhadap semua jenis obat,” terangnya. Dia menjelaskan, sebenarnya kuasa hukum ingin mengajukan lagi izin pengobatan ke Singapura. Hanya saja, lantaran izin yang pertama belum keluar dan prosedurnya pun berbelit-belit, niat itu diurungkan.

Dia menjelaskan, lantaran proses hukum terhadap Syamsul masih dalam tahapan persidangan, izin berobat ke luar negeri harus mendapat persetujuan paling tidak tiga pihak, hakim pengadilan tipikor, imigrasi lantaran Syamsul masih dalam status cekal dan KPK karena terkait masalah pengawalan. ”Berbeda dengan Syaukani, yang saat mengurus izin berobat, perkaranya sudah incrach sehingga izinnya cukup dari kementrian hukum dan HAM,” bebernya.

Terkait Syaukani, seperti diberitakan JPNN (Grup Sumut Pos), putri sulung Syaukani, Silvi Agustina menyebutkan ayahnya pulang karena mulai jenuh terus dirawat di Singapura, Sabtu (11/6) pagi. “Bapak minta terus pulang, ibu juga begitu. Kebetulan diizinkan pulang sama dokter Singapura. Jadilah pulang,” ujar Silvi.

Diceritakan Silvi, kepulangan ayahnya berlangsung pada Sabtu (11/6) pagi waktu Singapura. Sesuai prosedur pengiriman orang sakit, Syaukani didampingi dokter dan perawat selama dalam perjalanan. Dua dokter yakni Rudi Pele dari RSU Parikesit Tenggarong dan seorang dokter dari RS Gleneagles, serta 3 perawat pribadi terus memantau kondisi Syaukani yang mengalami stroke paska gagal bernafas pada awal Januari 2009 itu.

Meski telah kembali ada di Kaltim, Silvi memastikan ayahnya kemungkinan besar bakal kembali menjalani perawatan di luar Kaltim. “Bisa di Jakarta atau ke luar negeri lagi. Kita terus mencari perawatan terbaik buat bapak,” ungkapnya. (sam)

Exit mobile version