Site icon SumutPos

Ruhut Sitompul versus Anas

Syarif: Dia Itu Orang Batak

JAKARTA- Kasus pemecatan Ruhut Sitompul dari kepengurusan DPP Partai Demokrat mendapat pembelaan dari sesepuh yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan. Politisi yang amat disegani di kalangan internal Partai Demokrat ini menilai Ruhut Sitompul adalah kader yang loyal kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

RUHUT DIUSIR : Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul (tengah) diamankan dan diusir petugas internal Partai Demokrat saat menghadiri acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan HUT ke-11 Partai Demokrat di Sentul, Jawa Barat, Jumat (14/12). // DWI PAMBUDO/Rakyat merdeka/jpnn

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu, Ruhut tidak perlu dipecat dari kepengurusan Partai Demokrat. Gaya Ruhut yang blak-blakan berbicara harus dilihat dalam konteks kebhinekaan partai.
‘’Dia itu kan orang Batak. Gayanya memang seperti itu. Dia suka bicara apa adanya,’ ungkap Syarief Hasan usai memberikan ceramah di acara Silaturahmi Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/12). Dia mengapresiasi Ruhut sebagai sosok kader muda yang setia ke atas.

“Setahu saya, dia termasuk kader Partai Demokrat yang sangat loyal kepada Pak SBY,” dia menambahkan.

“Saya pikir partai itu adalah perkumpulan dari orang-orang banyak. Siapapun dia, sepanjang loyal kepada pimpinan, sepanjang dia memperjuangkan kepentingan rakyat ya dia adalah bagian daripada partai itu,” kata Syarief.
Soal pengusiran Ruhut dari acara Silatnas, Syarief menilai itu hanya merupakan dinamika politik. Sebab, di setiap partai pasti selalu ada konflik.

“Bahkan, kalau kita melihat data empiris, di Partai Demokrat potensi konflik persentasenya hanya sedikit dibandingkan partai lain. Di partai yang besar itu pasti ada saja dinamika yang muncul,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan banyak Dewan Pimpinan Daerah yang ingin Ruhut Sitompul dipecat sebagai kader Partai Demokrat.

Menyikapi hal ini, Syarief membantah ada usulan dari pengurus DPD agar Ruhut dipecat dari partai. “Kalau toh itu terjadi, saya pikir masih bisa diselesaikan. Kita harapkan kader harus bersatu ke depan,” ujarnya.
Syiarief yakin persoalan akan dapat diselesaikan. “Setiap permasalahan di partai pasti ada. Dan ini hal yang biasa lah. Di rumah tangga juga suami istri juga ribut. Yang penting keributan itu bisa menjadi hikmah juga. Yang penting bisa solid,” kata dia.

Mengenai pernyataan Ruhut yang kerap membuat gerah partai, Syarief mengaku tak heran. “Memang Ruhut pernah bikin ribut lagi ya setelah itu? Saya kira tidak. Ribut apa? Dia kan orang Batak. Gayanya saja seperti itu,” kata dia, sembari tersenyum.

Ruhut Berjasa Besar

Pembelaan juga datang dari Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor. Apalagi jika pergantian itu hanya didasarkan karena Ruhut sering mengkritik Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum.
Isran yang juga bupati Kutai Timur mengatakan seharusnya DPP lebih bersikap dewasa dan tidak berlebihan. “Kalau ada kader yang berbicara Anas mundur kemungkinan bukan tanpa alasan. Pasti ada alasan untuk kepentingan partai. Semua untuk kebaikan partai harus kita apresiasi. Meski berbicara keras,” kata Isran di sela-sela acara Silatnas, kemarin.

Menurut Isran, yang perlu dilakukan DPP PD adalah mengintrospeksi diri terhadap protes yang dilakukan Ruhut. Di mata Irsan, Ruhut sendiri punya jasa besar terhadap partai binaan SBY itu. Kata dia, anggota Komisi III itu punya peran memenangkan kader Demokrat yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Secara pribadi Ruhut banyak jasannya untuk PD. Saya sering minta dia untuk menjadi jurkam (juru kampanye) kepala daerah. 90 persen menang. Di Kaltim, Sulawesi, Sumatera dan Jawa,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Umar Arsal mengatakan pencopotan Ruhut tak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, pergantian Ruhut di jajaran kepengurusan pimpinan pusat partai berlambang mercy itu hal biasa untuk penyegaran organisasi. “Pergantian tentu ada mekanismenya. Ini bukan pemecatan tapi penyegaran karena ada yang kosong,” kata Umar.

Untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Ruhut, Demokrat menunjukan Nurul Qomar. Qomar sebelumnya menjabat selaku  Sekretaris Departemen dan Komunikasi.
Umar mengatakan penyegaran organisasi di internal PD dibutuhkan jelang Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Makanya kata dia, penyegaran ini juga menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Silatnas untuk membangkitkan motivasi para kader. “Tapi penyegaran itu tidak musti pergantian, tapi juga memberikan materi kepada setiap kader untuk menumbuhkan kembali optimismenya,” katanya. (net/awa/jpnn)

Exit mobile version