Site icon SumutPos

Yang Dipenggal Anggota Pam Swakarsa

Sudah Ada Polisi yang Diperiksa Dalam Kasus Mesuji

JAKARTA-Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menegaskan dua orang yang mati dipenggal terkait sengketa perkebunan kelapa sawit adalah anggota Pengamanan Swakarsa yang dipekerjakan oleh perusahaan kelapa sawit.

“Jadi, (insiden) itu, kejadiannya itu yang berantem itu yang punya kebun sama rakyat. Pertama rakyat meninggal dua orang. Kemudian, rakyat marah dan menyerbu ke Pam Swakarsa perkebunan. Akhirnya dua orang penjaga kebun tewas dipenggal,” kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan saat ditemui di Istana Negara, Jumat (16/12).
Lalu, pemenggalan itu terjadi di Ogan Komerin Ilir, bukan di Mesuji, seperti yang diberitakan selama ini.

“Itu bukan di Lampung. Itu Saurip Kadi gimana sih?” tanya Zulkifli mempertanyakan pernyataan Saurip yang membawa korban ke Komisi III. Masih kata Zulkifli, insiden itu terjadi antara pengusaha kebun kelapa sawit dengan rakyat. Tidak ada urusan dengan pemerintah pusat. “Itu urusannya daerah,” lanjutnya. Lalu bagaimana dengan persoalan Hak Guna Usaha (HGU)? “Itu urusan daerah, sekarang kan otonomi daerah. (Pemerintah pusat) Tidak ada (urusannya). Kalau kebun itu di daerah, kita tidak ada kewenangan,” imbuhnya.

Sementara, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menjamin insiden Mesuji akan ditangani serius. Polri sudah melakukan penyidikan atas para tersangka di 2 tempat, yakni di Mesuji, Sumsel dan Mesuji di Lampung. Aparat yang diindikasikan terlibat pun akan diproses.

“2 Polisi sudah diperiksa disiplin. Kalau terbukti nanti ada pidana, juga diproses secara pidana. Artinya proses sampai peradilan,” jelas Timur.

Pemeriksaan atas 2 polisi itu, lanjut Timur terkait insiden di Mesuji, Lampung pada 11 November lalu. Saat itu terjadi sengketa antara masyarakat dan pihak perkebunan sawit. 1 Orang tewas dalam peristiwa itu.

“Kemudian apa yang menjadi permasalahan di masyarakat ini kita melakukan penyelidikan terus. Kita bantu DPR, Komnas HAM, untuk melakukan penyelidikan terkait laporan masyarakat itu,” jelasnya.

Untuk kasus di Mesuji, Sumsel sama dengan kasus di Lampung, di mana konflik terjadi antara masyarakat dan pihak perusahaan. Di sana polisi sudah menetapkan 6 tersangka.

Direktur Eksekutif  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)  Berry Nahdian Forkan mengatakan, konflik lahan antara petani dengan perusahaan sawit semakin runcing karena keterlibatan aparat kepolisian. Walhi menyebut aparat lebih berperan sebagai centeng perusahaan, dibanding membela warga.(sam/arp/ald/rm/jpnn)

Exit mobile version