Site icon SumutPos

4.111 Jamaah Sudah Masuk Makkah

Jamaah Haji di Makkah
Jamaah Haji di Makkah

MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Pergerakan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekah dimulai kemarin sore. Yang pertama diberangkatkan adalah 444 jamaah kloter 1 Embarkasi Padang. Mereka terlebih dulu mengambil miqat dan mengenakan baju ihram di Masjid Bir Ali Madinah, selanjutnya menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.

Selama di Makkah, jamaah haji Indonesia akan berada di enam wilayah. Yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Raudhah dan Syisyah. Hotel-hotel jamaah haji Indonesia yang berada di enam wilayah itu dikelompokkan dalam sembilan sektor. Jarak terjauh mencapai 4.500 meter dari Masjidil Haram.

Pergerakan sebagian jamaah ke Masjidil Haram akan dilayani oleh bus Solawat. Bus tersebut bergerak ke halte-halte yang sudah sudah disiapkan khusus untuk jamaah haji Indonesia setiap menjelang waktu salat wajib. Di luar waktu salat wajib, bus salawat akan lewat setiap tiga sampai empat menit dan berputar terus.

Kepala Seksi Kedatangan dan Kepulangan PPIH Daker Makkah Arian Oktavansyah menjelaskan, jamaah kloter 1 Embarkasi Padang akan menempati Hotel Nasimat Al Khair. Hotel tersebut berada di Sektor Satu (101) yang berada di wilayah Mahbas Jin. Kedatangan mereka di Makkah akan disusul sembilan kloter berikutnya yang dijadwalkan masuk Kota Makkah mulai Kamis (18/08) siang.

Sementara itu, pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah menggunakan bus yang disewa dari empat perusahaan. Yakni Saptco, Rawahel, Qawafil, dan Rabitat Makkah. Tim transportasi PPIH Arab Saudi sudah memastikan bahwa kualitas bus-bus tersebut sudah di-upgrade dari standar pelayanan transportasi haji Arab Saudi. ”Tidak ada satu perusahaan yang bisa menyediakan bus dengan kualitas sesuai permintaan kita. Karena itu kita bekerja sama dengan empat perusahaan sekaligus,” ujar Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid.

Agar pergerakan jamaah lancar, bus-bus itu wajib standby di pool mereka enam jam sebelum pemberangkatan. Tim transportasi PPIH Daker Madinah juga menempatkan personel di pool bus untuk memastikan tidak ada keterlambatan. Tiga jam sebelum jamaah berangkat, bus itu sudah harus tersedia di pemondokan. ”Jadwal pergerakan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah cukup ketat, sehingga sebisa mungkin dihindari keterlambatan,” ujar Kasi Transportasi PPIH Daker Madinah Sri Darfatihati.

Di Makkah, PPIH Arab Saudi menggunakan pola baru dalam penempatan petugas haji. Jika sebelumnya mereka terkonsentrasi di kantor sektor, tahun ini diberlakukan penempatan petugas di setiap pemondokan jamaah.

”Kami ingin petugas hadir di depan jamaah. Di setiap hotel yang ditempati jamaah harus ada petugas,” ujar Kepala Daker Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat.

Dia menambahkan, selama di Makkah, para jamaah haji berhak atas beberapa layanan. Di antaranya, bus salawat khusus bagi mereka yang tinggal dengan jarak di atas 1.500 meter dari Masjidil Haram. Para jamaah juga akan mendapatkan jatah katering dua kali dalam sehari selama 12 hari. Jatah itu diberikan untuk makan siang dan makan malam.

Layanan lain yang bisa didapatkan adalah bimbingan ibadah, perlindungan keamanan, serta jawaban atas setiap pengaduan. ”Jamaah datang untu melaksanakan ibadah haji. Mereka harus didukung kondisi dan suasana kondusif. Caranya dengan memastikan bahwa semua bentuk layanan dalam kondisi siap dan tidak ada masalah,” ujarnya. (fat/jpg)

Exit mobile version