Site icon SumutPos

Rp12 Juta per Tahun 2.000 Mahasiswa PTS Dapat Beasiswa

JAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyiapkan beasiswa Bidik Misi untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di 2013 mendatang. Beasiswa hanya akan diberikan bagi mahasiswa tidak mampu yang berasal dari program studi unggulan atau terakreditasi A.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdikbud, Djoko Santoso mengatakan, rencana pemberian beasiswa Bidik Misi di PTS ini disebabkan karena selama ini jumlah kuota Bidik Misi di PTS kurang memadai jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah PTS di seluruh Indonesia.

“Maka itu, pemerintah tahun depan akan memberikan program beasiswa bidik misi pada 2.000 mahasiswa di PTS. Dengan catatan, mahasiswa yang berhak menerima beasiswa tersebut adalah dari kalangan keluarga miskin dan berasal dari program studi terakreditasi A,” ungkap Djoko di Jakarta, Minggu (18/3).

Mengenai besarnya beasiswa Bidik Misi tersebut, akan diberikan jumlahnya sama dengan PTN, yakni sebesar Rp12 juta per tahun per mahasiswa. Sedangkan untuk sistem seleksi, Kemdikbud menyerahkan sepenuhnya kepada pihak PTS.

“Dalam proses penyeleksian ini, kali selaku pihak kementerian tidak akan mengintervensi PTS. Akan tetapi, kami meminta agar rambu-rambu penerimaan dan seleksi mahasiswa Bidik Misi ini harus ditaati,” tukasnya.

Djoko menambahkan, program beasiswa Bidik Misi yang diberikan pemerintah sudah tersalurkan kepada sekitar 50 ribu orang mahasiswa di seluruh Indonesia. Setiap tahunnya, pemerintah menyebar kuota sebesar 20 ribu. “Di tahun 2011 lalu,  kuota yang diberikan tahun lalu terserah hingga hampir 100 persen. Karena menyentuh angka sekitar 19.600an dari total kuota 20 ribu,” imbuhnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, pemberian bidik misi untuk swasta ini tidak terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sejak awal memang ada rencana menaikkan jumlah penerima, karena beasiswa penuh berupa biaya kuliah dan biaya hidup terbukti efektif. “Tahun ini kita tambah 10.000 lagi. Nominalnya tetap. Kita juga mulai untuk PTS sebanyak 2.000. Selama ini hanya untuk PTN. Tahun ajaran baru untuk swasta juga,” ungkapnya.

Kenapa masih 2.000? Nuh menjelaskan, karena sifatnya rintisan. Universitas swasta jumlahnya sangat banyak, tidak sebanding dengan kuota yang diberikan. Sehingga, akan dicari bidang-bidang tertentu berdasarkan kualifikasi dan akreditasi kampus dan jurusannya. “Swasta juga sama. Dapat biaya kuliah sama biaya hidup,” jelasnya.(cdl/cha/jpnn)

Exit mobile version