Site icon SumutPos

Uang Jamaah Capai Rp715 M, Total Aset Disita Masih Rp23,5 M

FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Sejumlah korban kasus penipuan dana Umroh First Travel saat mendatangi Komisi VIII dan Fraksi PPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8). Kedatangan para korban umrah ke DPR ini untuk mengadukan nasib mereka yang hingga saat ini masih belum mendapatkan ganti rugi atau diberangkatkan ke tanah suci Mekkah.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto menuturkan, pengembangan kasus First Travel tidak hanya dengan melihat siapa saja petinggi perusahaan tersebut, namun juga mengembangkan pada perusahaan lain yang didirikan Andika Surachman.

“Ada sebuah perusahaan travel dengan nama lain yang juga milik Andika. Nah, perusahaan ini hubungannya seperti apa akan ditelusuri. Apakah ikut dibiayai dengan uang jamaah atau bagaimana,” tuturnya.

Yang pasti, penyidik Bareskrim akan mengikuti aliran uang jamaah. Dengan begitu satu demi satu penampung uang itu akan diketahui. ”Kami tidak tinggal diam, semua aset hasil uang jamaah harus disita,” tegasnya.

Perlu diketahui, penyidik Bareskrim berencana menggeledah beberapa lokasi lain. Kemungkinan besar merupakan milik Andika dan Anniesa Hasibuan, salah satunya sebuah rumah kontrakan belasan pintu di daerah Depok. Rumah tersebut diduga menjadi sebagian dari hasil menipu jamaah umrah yang jumlahnya mencapai 50 ribu orang.

Perjalanan kasus ini masih panjang, pasalnya uang milik jamaah yang ditilap Andika dan Anniesa diprediksi mencapai Rp 715 miliar. Jumlah yang terlalu besar bila dibandingkan dengan aset yang masih begitu sedikit, seperti satu rumah di Sentul City, satu kantor di Depok dan rumah Kiki. Nilai ketiga aset itu diprediksi tidak lebih dari Rp 20 miliar.

Lalu ada empat mobil mewah yang disita dan nilainya hanya sekitar Rp 3,5 miliar. Total aset bergerak dan tidak bergerak yang disita hanya Rp 23,5 miliar. Lalu kemana sisanya yang mencapai Rp 691,5 miliar?

Namun, belum jelas bagaimana keterlibatan mereka dalam dugaan penipuan tersebut. Yang pasti, semua akan diukur sejauh apa keterlibatannya, sekedar mengetahui atau justru ikut menjalankan penipuan. ”Ya, kita nilai dulu,” terangnya.

Kalau memang terlibat, tentunya satu keluarga itu bisa diminta untuk mempertanggungjawabkan semuanya. ”Tapi, semua harus berdasarkan bukti yang ditemukan,” paparnya sembari dikerubungi sejumlah jamaah.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan, yang juga perlu diketahui bahwa dengan meningkatnya jumlah korban dari 35 ribu menjadi 50 ribu, maka uang masyarakat yang ditipu juga membengkak. Hitungannya mencapai Rp 715 miliar. ”Tidak hanya Rp 550 miliar seperti sebelumnya,” paparnya.

Selain itu, bila sebelumnya dilihat dari 8 rekening hanya ada Rp 1,3 juta hingga Rp 1,9 juta. Maka, saat ini ada 47 rekening yang dimiliki kedua tersangka, jumlah uang yang di dalamnya sedang dilakukan pengecekan. ”Belum diketahui berapanya,” tutur mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut.

Bos First Travel yang diduga melakukan penipuan jemaah umroh, yakni Andika Surachman Siregar, dan istrinya Anniesa Hasibuan.

Agen First Travel berinisial DH menuturkan, Rahmad adik dari Andika itu juga menjabat sebagai Direktur Operasional. Ada sejumlah hal yang biasa dilakukannya dalam mengelola First Travel, salah satu yang mencolok soal pengamanan kantor dan bodyguard bagi Andika serta Anniesa. ”Dia ini mengerahkan preman untuk jadi bodyguard kedua kakaknya,” tuturnya.

Kelompok preman yang disewa biasanya dari gang Ambon dan Flores. Pernah suatu kali ada acara antara Andika dan Anniesa dengan jamaah, saat itu tampak bodyguardnya bejibun. ”Banyak sekali mengalahkan presiden jumlahnya,” tuturnya ditemui di kantor Bareskrim.

Soal kemana uang jamaah, dia menduga tidak hanya lari ke aset-aset. Namun, ada juga yang digunakan untuk memberikan service pada sejumlah artis. Istilah kerennya endorse artis agar First Travel lebih dikenal masyarakat. Setidaknya ada tiga artis yang pernah diumrahkan gratis oleh First Travel, yakni Syahrini, Ria Irawan dan almarhum Julia Perez.

”Mereka diumrahkan dengan gratis dengan fasilitas hotel bintang lima di kamar president suites, penjemputan di bandara menggunakan mobil limosine dan segala kemewahan,” tuturnya lalu mengaku pernah mengobrol dengan Ria Irawan soal fasilitas-fasilitas tersebut.

Tidak hanya untuk dikenal masyarakat, namun ternyata ada keuntungan lain bagi First Travel dalam menghadirkan artis-artis tersebut. Yakni, meyakinkan bagi perusahaan rekanan di Arab Saudi. ”Biar perusahaan Arab itu percaya dengan se-bonafide apa First Travel ini,” ujarnya.

Begitulah cara-cara yag dilakukan First Travel untuk bisa melancarkan penipuan. Tentunya, perusahaan Arab yang sudah berpengalaman bisa tertipu itu ada cara unik yang dilakukan Andika dan Anniesa. ”Memang secara personal keduanya saat bicara itu sangat mulus, kalau yang tidak paham akan percaya. Tapi, kalau yang paham masalah, akan timbul kecurigaan,” paparnya.

Sebelumnya, Bareskrim telah menggeledah tiga kantor dan tiga rumah. Dari tiga kantor, hanya ada satu yang dimiliki First Travel. Dari tiga rumah, satu rumah diketahui sertifikatnya telah berpindah tangan. Ada juga empat mobil yang disita oleh Bareskrim. (idr/dvs/jpg/ril)

Exit mobile version