Site icon SumutPos

Wow… Polmed Urutan ke 9, USU ke 19

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Kampus Politeknik Negri Medan di pintu III Kampus USU, Jalan Dr. Mansyur Medan. Politeknik Medan meraih peringkat 9 se-Indonesia untuk kampus sejenis.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politeknik Negeri Medan (Polmed) berhasil menduduki peringkat ke 9 untuk kategori Politeknik negeri secara nasional. Sedangkan tetangganya, Universitas Sumatera Utara (USU) masuk di urutan 19 besar secara nasional

Hasil pemeringkatan kampus nasional oleh Kemenrsitekdikti selalu diumumkan bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Tahun ini Menristekdikti Mohamad Nasir mengumumkan hasil pemeringkatan terbaru setelah memimpin upacara di Puspiptek, Tangerang Selatan kemarin (17/8).

“Sebelum ini beredar hasil-hasil peringkat nasional. Itu tidak benar. Hoax. Ini yang terbaru,” jelasnya.

Nasir mengumumkan UGM behasil menempati posisi pertama dengan skor 3,66 poin, menggantikan ITB (3,53 poin). Di bawahnya disusul IPB (3,45 poin), UI (3,38), dan ITS (3,23). Kemudian untuk kategori politeknik atau vokasi, Politeknik Elektronika Negeri (PEN) Surabaya (2,24 poin), Poltek Negeri Sriwijaya dan Poltek Negeri Semarang (keduanya 1,96), serta Poltek Negeri Malang (1,95).

Mantan rektor terpilih Undip itu menjelaskan, ada beberapa indikator penilaian yang baru. Sehingga ada perbedaan hasil pemeringkatan tahun ini dengan periode sebelumnya. Di antara indikator baru yang signifikan adalah pengabdian masyarakat.

Selain itu juga akreditasi internasional untuk program studi (prodi) serta keberadaan mahasiswa asing yang mengikuti perkuliahan. Nasir juga menjelaskan tahun ini dilakukan pemeringkatan tersendiri untuk kampus vokasi. Tujuannya adalah melihat langsung capaian kampus-kampus kelompok vokasi.

Dengan dimasukkannya penilaian pengabdian masyarakat, nilai UGM terkatrol lumayan tinggi. Seperti diketahui kampus yang berbasis di Jogjakarta itu memiliki segudang program pengabdian masyarakat. Sejumlah hasil riset atau inovasi di UGB, banyak yang telah digunakan di masyarakat.

Dirjen Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenrsitekdikti Muhammad Dimyati mengatakan parameter atau indiaktor pengabdian masyarakat nilainya cukup signifikan. Dia menjelaskan ada sejumlah pertimbangan memasukkan pengabdian masyarakat sebagai unsur penilaian.  “Diantaranya kita ingin supaya kampus itu lebih dekat dengan masyarakat. Kampus jangan sampai dicap sebagai lembaga eksklusif,” jelasnya.

Dimyati mengatakan ada empat jenis kategori pengabdian masyarakat. Yakni unggul, sangat bagus, memuaskan, dan kurang memuaskan. Total ada 15 kampus yang nilai pengabdian masyarakatnya masuk kategori unggul. Sebaliknya ada 610 kampus dengan nilai pengabdian masyarakatnya kurang memuaskan.

Dia berharap kampus benar-benar menggarap misi pengabdian masyarakat.  “Supaya inovasi-invoasi itu tidak mandeg (berhenti, red) di laboratorium atau perpustakaan,” jelasnya. Inovasi seperti alat bantu menanam kedelai dari UGM, supaya petani tidak lagi terus membungkuk, menurutnya cukup besar manfaatnya.

Gedung Biro Rektor USU.

Dihubungi terpisah, Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu menyatakan, peringkat USU saat ini terus mengalami peningkatan dari sebelumnya. Peringkat inipun akan terus ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

“Ketika saya dilantik menjadi Rektor USU 28 Januari 2016, USU berada pada peringkat 38. Setelah bekerja satu semester pada penilaian Kemenristekdikti 17 Agustus 2016, USU berhasil naik 9 peringkat menjadi 29. Ini sebagai hasil kerja semua sivitas akademika, tenaga kependidikan dan dukungan alumni,” kata Runtung yang dikonfirmasi, Jumat (18/8) malam.

Dia melanjutkan, dalam penilaian Agustus 2017 ini menurut informasi dari Kemenristekdikti USU berada pada peringkat 19. Peringkat ini berarti naik lagi 9 peringkat. “Saya kira dengan kerja keras satu setengah tahun sudah berhasil naik 18 peringkat, dan sungguh suatu capaian yang luar biasa. Posisi ini antara lain disebabkan karena USU masih terus meningkatkan akreditasi prodi dan instusi untuk meraih A,” tandasnya.

Ia menambahkan, USU sekarang sedang berjuang untuk meningkatkan akreditasi dari B menjadi A. Saat ini, borangnya sudah selesai dikerjakan dan kini sedanf proses penyempurnaan. “Jika akreditasi A bisa dicapai insya Allah peringkat USU akan naik lagi. Sebab, bobot akreditasi untuk peringkat mencapai sebesar 30 persen,” imbuhnya.

Kepala Kantor Humas USU Bisru Hafi mengaku, saat ini USU sedang terus mengejar peringkat yang lebih baik melalui beberapa upaya peningkatan di segala lini. Seperti, akreditasi prodi unggul A yang telah bertambah sebanyak 21 prodi dari sebelumnya. Lalu, prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan Internasional pada 2017 saja yang mencapai 136 kegiatan.

Selain itu, sambung dia, jumlah guru besar USU terus bertambah dan hingga kini sudah ada 147 orang. Kemudian, produktifitas penulisan di jurnal internasional oleh para staf pengajar. “USU juga memohon doa restu kepada keluarga besarnya dan masyarakat agar dalam akreditasi institusi pada 2018 dapat meraih peringkat akreditasi A,” tandasnya. (idr/wan/ris/ril)

Exit mobile version