Site icon SumutPos

Dahlan Iskan Tolak Fasilitas Menteri

Reshuffle Bukan Rencana Bangun Tidur

JAKARTA-Menjadi menteri BUMN ternyata tak mengubah sikap dan kebiasaan Dahlan Iskan. Sama seperti ketika diangkat menjadi Dirut PLN, Dahlan menyatakan menolak segala fasilitas yang melekat di jabatannya.

Dahlan akan berkonsultasi apakah dirinya diperbolehkan menolak segala fasilitas menteri yang diberikan, seperti mobil dan rumah dinas. “Saya akan konsultasi apakah boleh menggunakan mobil sendiri, rumah sendiri, bolehkah tidak menggunakan baju dinas, pin, saya akan tanya,” kata Dahlan di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (18/10) malam.
Saat ditanya apakah akan mengubah gayanya saat ini, seperti menggunakan sepatu kets kemana-mana, Dahlan malah memeriksa sepatu wartawan,” Kamu pakai sepatu kets, masih bisa kerja kan?” katanya.

Dahlan juga saat ini sedang memikirkan rute jalan kaki terpendek dari tempat tinggalnya yaitu apartemen Capital Residence yang terletak di SCBD Sudirman menuju kantornya yang baru, Kementerian BUMN yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Seperti diketahui, setiap pagi Dahlan Iskan selalu jalan kaki dari tempat tinggal di apartemen Capital Residence di SCBD ke kantor pusat PLN di Jalan Trunojoyo.

“Saya lagi cari rute, saat ini rute pas dari SCBD ke PLN banyak pepohonan. Ke Kementerian BUMN kantornya jauh dan banyak polusi,” jelasnya.

Sikap dan kebiasaan serta kerja keras Dahlan sepertinya telah menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dijadikan pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Dahlan yang ditunjuk menjadi Menteri BUMN dinilai akan mumpuni memimpin kementrian BUMN untuk sisa waktu pemerintahannya tiga tahun ke depan. “Saya angkat Dahlan Iskan karena saya pandang cakap saat memimpin PLN,’’ kata SBY di Istana Merdeka, kemarin malam.
Dahlan akan didampingi Mahmudin Yasin MBA sebagai Wakil Menteri BUMN. Digesernya posisi Menteri BUMN, karena menteri sebelumnya, Mustafa Abu Bakar, mengalami masalah kesehatan. “Menteri Mustafa karena faktor kesehatan, saya akhiri (tugas menteri) dengan hormat. Dan pos ini saya percayakan kepada Dahlan dan Mahmudin,’’ ujar SBY.

Bersama Dahlan, 10 menteri lain menjadi anggota sisa pemerintahan SBY-Boediono. SBY menegaskan bahwa reshuffle kabinet yang dilakukannya kali ini, bukan dilakukan secara mendadak. Melainkan telah direncanakan secara matang, berdasarkan berbagai evaluasi dan pertimbangan.

“Proses rehuffle ini berjalan sistemik dan akuntabel dalam arti kami rencanakan dengan baik dan kami pertimbangkan berbagai faktor, jadi bukan Rencana Bangun Tidur (RBT),” tegas SBY.

Jika menyangkut pengangkatan atau pergeseran menteri dari Parpol koalisi, SBY mengaku sudah melaksanakan konsultasi dengan pimpinan Parpol. Jika menyangkut masalah kesehatan, maka hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter kepresidenan menjadi acuan.

“Saya menerima hasil pemeriksaan secara lengkap disertai dengan rekomendasi secara resmi dan tertulis. Ini saya tempuh dengan akuntabilitas yang tinggi karena menyangkut kesehatan seseorang,” tegas SBY.

SBY menegaskan kabinetnya kali ini tidak ‘gemuk’ sebagaimana yang banyak diberitakan akhir-akhir ini. Dijelaskannya, bahwa jumlah menteri pasca reshuffle, masih tetap sebanyak 34 orang (lihat grafis). Kalaupun ada penambahan 13 orang wakil menteri, diyakini tidak akan membebani anggaran negara.

“Tidak ada istilah penggemukan KIB II ini. Perihal wamen, dalam UU no 39 tahun 2008 tentang Kementrian negara, Presiden dapat mengangkat Wamen. Wamen itu bukan anggota kabinet. Fasilitasnya pun tidak sama dengan fasilitas menteri,’’ jelas SBY.

Wamen, kata SBY, akan mendapatkan fasilitas setara dengan eselon IA. Mereka diangkat dari pejabat karier PNS dan bertugas membantu menteri saat mengeluarkan kebijakan.

“Wamen adalah wakil sebagaimana Wapres, Wakapolri, Wagub, Wako, jadi tidak ada istilah matahari kembar. Pengangkatan Wamen berdasarkan keperluan dan urgensi,’’ jelas SBY.

Selain itu SBY juga mengumumkan untuk melakukan restrukturisasi fungsi di KIB II. Yakni dengan mengembalikan fungsi tugas kebudayaan dari Kementrian Budaya dan Pariwisata ke Kementrian Pendidikan Nasional.
“Argumentasi saya ada kaitan erat antara pendidikan dan kebudayaan. Ada usulan penambahan kementerian kebudayaan tapi tidak dimungkinkan pada saat ini, jadi lebih tepat untuk satu atap kembali ke Kemendiknas,’’ kata SBY

PKS dan Demokrat Kehilangan Satu Wakil di Kabinet

Seluruh menteri dan wakil menteri yang diumumkan Presiden SBY, akan dilantik hari ini, Rabu (19/10) di Istana Negara. Presiden mengatakan, kabinet baru pasca reshuffle ini akan tetap terikat dengan kontrak politik dan pakta integritas sebagai bentuk tanggung jawab kinerja kepada presiden.

Dari pengumuman kemarin, dua menteri dari parpol koalisi terdepak dari kabinet. Mereka adalah Darwin Zahedy Saleh dari Partai Demokrat dan Suharna Surapranata dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Darwin yang menjabat sebagai Menteri ESDM digantikan Jero Wacik yang sebelumnya menjabat sebagai Menbudpar. Sedangkan Suharna yang menjabat sebagai Menristek digantikan oleh Prof Gusti Muhammad Hatta yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup.

Keluarnya Darwin dari kabinet sudah diprediksi sejak lama. Namun dengan terdepaknya satu menteri dari PKS, menegaskan sikap cuek Presiden SBY terhadap ‘gertakan’ PKS yang ‘mengancam’ akan keluar dari kabinet bila ada satu menteri dari partai mereka dikeluarkan dari kabinet.

“Jika satu saja menteri dicopot, maka PKS siap keluar dari koalisi,’’ kata sumber internal Jawa Pos (grup Sumut Pos) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Belum ada pernyataan resmi PKS akan keluar dari koalisi atau tidak terkait pengumuman tadi malam. Petinggi PKS masih berkomentar soal menterinya yang dicopot saja. “Dia ini sosok yang pekerja keras,” kata Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaak di Lembang, Bandung, tadi malam.

Sebelumnya, sejumlah petinggi PKS berkumpul di Bandung sambil menunggu pengumuman reshuffle dari SBY. Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq, menyebutkan pertemuan sengaja dilakukan di Bandung agar lebih santai. “Di sini santai bisa bakar-bakar jagung,” ujarnya sambil bercanda.Dengan terdepaknya Suharna, PKS kini ‘hanya’ memiliki tiga menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Mereka adalah Menteri Pertanian Suswono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring, dan Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufri. (afz/bbs/jpnn)

Exit mobile version