Site icon SumutPos

Langsung Disodori Proposal Ingin Jadi Menteri

Foto: Ricardo/JPNN.com Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menaiki kereta kencana ketika mengikuti kirab budaya di Bundaran HI, Jakarta, Senin (20/10). Ribuan relawan, simpatisan dan masyarakat berpartisipasi mengikuti kirab budaya.
Foto: Ricardo/JPNN.com
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menaiki kereta kencana ketika mengikuti kirab budaya di Bundaran HI, Jakarta, Senin (20/10). Ribuan relawan, simpatisan dan masyarakat berpartisipasi mengikuti kirab budaya.

JAKARTA, Sumutpos.Co – Usai dilantik jadi Presiden RI ke-7, Joko Widodo langsung disodori sebuah amplop cokelat oleh seorang di tengah kerumunan massa kirab yang mengiringi pasangan Jokowi-JK ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Ternyata amplop tersebut berisi berbagai proposal.

Penyerahan amplop itu terjadi saat Jokowi-JK naik andong dan melintas di sekitar kantor Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin. Momen warga menyodorkan amplop itu disaksikan warga bernama Wisnu.

“Kurang jelas siapa orangnya,” kata Wisnu kepada wartawan, Senin (20/10).

Wisnu menjepret peristiwa itu dari lantai 19 kantor BI dan mengirimkannya ke media online. Dari rangkaian empat foto yang dikirimkan Wisnu terlihat saat itu kerumunan massa sangat padat di kawasan tersebut.

Saat Jokowi dan JK menyapa warga dan melambaikan tangan, tiba-tiba ada seseorang yang memakai pakaian biru menyodorkan sebuah amplop cokelat kepada JK. JK yang sudah melepas dasi dan jasnya ini sempat mengambil dan melihat bagian depan aplop tersebut.

Namun dengan sigap ajudan yang berada di belakang pasangan yang baru dilantik ini mengambil amplop tersebut. Amplop ini kemudian diserahkan ke petugas Paspampres yang memakai jas hitam yang berjalan kaki di samping kereta kuda ini.

“Isinya macem-macem, dari soal mengatasi banjir Jakarta sampai proposal kesiapan jadi menteri,” kata asisten pribadi Jusuf Kalla, Yadi Jentak, kepada wartawan. Namun Yadi tak menjelaskan siapa pengirim proposal tersebut.

 

AFP PHOTO / Bay ISMOYO
Presiden Indonesia, Joko Widowo (tengah) melambaikan tangan dari atas kereta kuda yang membawanya ke Istana Negara usai pelantikan di gedung DPR RI, 20 Oktober 2014.

Jokowi Oleng Di Depan Istana

Presiden Joko Widodo juga sempat oleng dan hampir jatuh saat akan turun dari andong di depan Istana Merdeka. Dua anggota Pasukan Pengaman Presiden berhasil menangkap tangan dan pundak Jokowi yang sudah mulai jatuh ke belakang.

Pantauan di lokasi, saat itu kereta hampir tiba di Istana Merdeka. Jokowi saat itu sedang merapikan jas dan dasi dan JK mengelap peluh. Matahari Jakarta memang panas. Namun tiba-tiba kereta bergerak. Jokowi yang berdiri pun hampir jatuh. Dengan sigap ajudan menahan tubuh Jokowi, hingga dia tak jatuh terduduk.

“Kudanya maju plok plok plok. Tapi karena kaget jadi beliau (Jokowi) mau jatuh,” kata salah satu anggota Paspampres yang mendampingi Jokowi, Senin (20/10).

Menurut dia, sebenarnya posisi andong sudah tepat di sisi barat gerbang Istana Merdeka. Kusir juga telah menahan laju kuda dengan kekangnya. Akan tetapi di luar dugaan, kuda tersebut maju beberapa langkah.

Jokowi dan Iriana kemudian berhasil turun dan memasuki gerbang Istana Merdeka. Paspampres langsung sigap menutup gerbang sisi barat untuk menghindari masyarakat masuk. Di dalam kawasan Istana, Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dan mengikuti acara penyambutan dan pelepasan. Jokowi tiba sekitar pukul 14.15 WIB. Sedangkan SBY meninggalkan Istana Merdeka pukul 15.00 WIB menuju Cikeas.

Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi didampingi ibu negara Iriana bersama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono di halaman Istana Presiden, kemarin, 20/10. Pertemuan ini merupakan pelepasan mantan presiden Yudhoyono dan presiden baru Jokowi.

Sebelum masuk Istana, Jokowi-JK diarak di atas andong. Kegembiraan masyarakat meluap ke jalanan menyambut presiden barunya, Jokowi bersama wakilnya Jusuf Kalla. Luapan kegembiraan itu tampak di sepanjang jalan yang dilewati Jokowi-JK dari Gedung DPR/MPR ke Istana. Jokowi-JK pun membalas antusias warga dengan ekspresif.

Saat naik andong dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka, melalui jalur bus TransJakarta, tampak Jokowi melepaskan jas, dasi, membuka kancing atas kerah baju, hingga menggulung lengan kemeja putihnya. Tak lama, JK mengikuti langkah Jokowi.

Selama di atas andong, Jokowi dan JK memberikan Salam 3 Jari, yang melambangkan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Terkadang mereka melambai-lambai.

Banyak warga yang berdiri di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Istana berkerumun untuk menyalami Jokowi dan JK. Jokowi menyambut tangan warga dan menyalaminya.

Selain menyalami, Jokowi dan JK menunjuk-nunjuk warga yang melambaikan tangan kepada mereka. Sesaat sebelum masuk ke Istana, ratusan warga terus berusaha mendekati Presiden Jokowi. Maklum, andong Jokowi sempat berhenti beberapa menit. Saat berhenti tampak Jokowi memakai jas dan dasinya kembali.

Namun tak demikian dengan JK. JK tampak mengelap keringat yang membasahi kepalanya. Kemudian lalu mengenakan jas, peci namun tanpa dasi.

“Terima kasih ya,” kata Presiden Jokowi dengan melambaikan tangan kepada warga, di depan Istana Merdeka.

Semoga Bapak Bisa Menyenangkan Rakyat Indonesia

Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomihardjo (71) mengaku, lega anaknya sudah dilantik menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sudjiatmi tak bisa berkata banyak, hanya ucapan syukur yang keluar dari mulutnya.

Sudjiatmi yang mengenakan baju hijau keluar dari ruang pelantikan digandeng oleh cucunya, Kaesang Pangarep (19). Saat ditanya soal pelantikan ini dia hanya tersenyum dan menjawab singkat.

“Ya, sudah plong,” kata Sudjiatmi.

Sudjiatmi hanya berharap agar Jokowi bisa terus jujur, ikhlas, dan bekerja keras dalam mengemban jabatan Presiden Indonesia.

Sudjiatmi berpesan agar Jokowi tetap amanah dan dekat dengan rakyat. “Ibunya tadi bilang agar (Jokowi) tetap amanah dan tetap dekat dengan rakyat. Itu saja,” ujar sepupu Jokowi, Sigit Widyawan dalam pesan singkatnya.

Sementara itu, harapan serupa juga diungkapkan anak-anak Jokowi. Sigit mengatakan, anak-anak Jokowi berharap bapaknya tetap sehat dan bisa menyenangkan rakyat Indonesia. “Kata anaknya, semoga bapak tetap sehat, bisa memimpin Indonesia dan bisa menyenangkan rakyatnya,” kata Sigit.

Sedangkan, Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan pertamanya di Gedung DPR/MPR mengajak segenap elemen bangsa bekerja keras membangun Indonesia.

“Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, Polri, pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja, bekerja dan bekerja,” kata Jokowi di ruang sidang paripurna MPR, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (20/10).

Jokowi ingin membawa Indonesia hadir di dunia internasional dengan kehormatan, martabat, dan harga diri. Indonesia harus mampu menjadi bangsa yang menyusun peradabannya sendiri.

“Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global,” ujarnya.

Jokowi juga mengajak segenap komponen bangsa bekerja keras agar Indonesia bisa tampil sebagai negara maritim yang kuat. “Samudera, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk,” tutur Jokowi.

“Saya mengajak Saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung,” kata Jokowi.

Jokowi mengibaratkan dirinya seperti nakhoda kapal Republik Indonesia. Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk membantu menghadapi badai dan gelombang demi kejayaan Indonesia.

“Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri,” kata Jokowi dengans suara tegas.

“Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama,” ujarnya.

Dalam pidatonya setelah menyapa dan menyebut nama mantan Presiden dan Wakil Presiden yang sempat memimpin Indonesia, Jokowi tak lupa menyapa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Yang saya hormati rekan dan sahabat saya Bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi. Disebut dan disapa oleh Presiden Jokowi, Prabowo Subianto berdiri dari tempat duduknya dan memberikan hormat secara militer. Presiden Jokowi juga menyapa Hatta Rajasa, yang menjadi pasangan Prabowo dalam Pilpres lalu. Hatta pun berdiri. Tepuk tangan membahana dari ruang paripurna.(gir/sam/net/bbs)

Exit mobile version