Site icon SumutPos

Penyebab Fokker Jatuh tak Diumumkan

JAKARTA—Markas Besar TNI Angkatan Udara memastikan penyelidikan sebab Fokker-27 dengan nomer ekor A 2708 jatuh bersifat rahasia. Tim investigasi yang bernama Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKU) akan bekerja dalam tempo 90 hari terhitung sejak kemarin (22/06).
“PPKU akan melaporkan hasilnya pada Kepala Staf TNI AU dan itu bersifat internal atau tertutup,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta kemarin. Sebanyak 11 korban yang meninggal sudah dimakamkan kemarin. Mereka diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusumah pukul 7.30 WIB pagi dengan upacara militer.

Menurut Azman, waktu tiga bulan sebenarnya tidak cukup untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan. “Namun, penyidik dengan kemampuannya semaksimal mungkin akan berupaya,” katanya. Tim akan melibatkan ahli Fokker-27 termasuk penerbang, bagian teknik dan bagian avionik.

Azman berharap semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab. “Ini baru sehari jatuh, penyelidikan baru dimulai. Tentu rekan-rekan pers juga tidak mau membodohi masyarakat dengan dugaan-dugaan tanpa dasar,” katanya.

Dia menyesalkan satu pemberitaan di sebuah media online yang sudah menyebut pesawat jatuh karena hanya satu mesin yang berfungsi. “Itu tidak benar. Kalaupun dalam kondisi darurat, seorang penerbang sudah dilatih untuk kondisi-kondisi emergency,” kata Azman.

Sudah menjadi prosedur tetap, seluruh kondisi pesawat maupun awak pesawat selalu dikontrol oleh kesatuan. Setiap melakukan latihan penerbangan, kru selalu memberikan rilis atau semacam rencana penerbangan. Awak pesawat pun selalu dikenakan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Pesawat itu seberapapun usianya selalu dicek rutin. Setiap hari kru yang akan terbang diperiksa kesehatannya. Setiap skuadron ada dokternya,” katanya.

Jika awak udara tidak fit tidak diperkenankan terbang. “Kita sudah menekankan zero accident (nol kecelakaan), kita cegah sebisa mungkin namun ini musibah dari Allah,”katanya. (rdl/jpnn)

Exit mobile version