Site icon SumutPos

Duh, Raja Solo Dituding Perkosa 14 Anak

Ilustrasi-PB-XIII-Tersandung-Kasus-Pencabulan-JIBI.Solopos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan perkosaan terhadap sejumlah anak yang dilakoni Raja Solo Paku Buwono (PB) XIII, diminta agar diusut kembali. Ini terungkap dalam diskusi RUU Perlindungan Anak yang diselenggarakan Fraksi Partai NasDem di Pressroom DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (22/10)
“Ini baru dugaan, Raja Solo melakukan tindak pelecehan seksual terhadap 14 anak. Kasusnya mencuat ke permukaan sekitar Mei 2015 lalu,” kata komisioner yang juga Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda disela-sela diskusi tersebut. Menurut Erlinda, KPAI mencatat bahwa proses penyelidikan sudah pernah dilakukan oleh Kepolisian Resor Sukoharjo.

Bahkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga sudah turun. “Tapi hingga sekarang proses hukumnya tidak jalan dan terduga pelaku masih gentayangan,” tegas Erlinda. Melihat kecenderungan tindak kekerasan seksual terhadap anak semakin tinggi dari waktu ke waktu, Erlinda mendesak DPR agar mendorong Polri segera menuntaskan kasus yang dituduhkan kepada Raja Solo tersebut.

“Kita sangat berharap, Polri dan penggiat anti kekerasan terhadap anak secara bersama-sama mengawal dugaan kasus pelecehan seksual oleh Raja Solo tersebut. Jangan sampai didiamkan karena siapa pun pelakunya adalah ancaman bagi anak-anak,” tegas Erlinda sembari menambahkan, perlu menggulirkan kembali agar Polri mengusut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Raja Solo tersebut.

KORBAN LAHIRKAN ANAK LAKI-LAKI
AT (15), korban yang hamil diduga diperkosa Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII, melahirkan anak laki-laki.

Menurut anggota tim advokasi korban, Asri Purwanti, AT melahirkan lebih cepat empat hari dari hari perkiraan. Dia melahirkan bayi laki-laki secara caesar, dengan berat bayi 3,1 kilogram di Rumah sakit Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah.

“Proses kelahirannya caesar, karena posisi bayi saat dalam kandungan belum stabil,” ungkap Asri kala itu. Kondisi AT dan bayinya saat ini sehat. “Bayinya lucu banget. Wajahnya tampan. Kami dari keluarga sangat gembira, karena bayi ini telah lahir dengan selamat,” ujar Asri. Asri mengaku sempat tak percaya ketika melihat langsung kondisi bayi yang lahir menjelang waktu subuh itu. Karena, kondisi bayi itu benar-benar bersih dengan wajah berseri.

“Saya itu sampai enggak percaya. Wajah keponakan saya ini bagus sekali mirip putra mahkota,” tutur Asri. Saking gembiranya, Asri dan keluarganya sempat waswas bayi tersebut akan tertukar atau ditukar orang lain. Maka pihaknya melarang bayi AT dibawa ke luar kamar atau dirawat di kamar khusus. Keputusan tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan bayi. “Saya tak izinkan bayi dibawa ke luar kamar atau dibawa ke kamar khusus. Bayi harus berada di samping ibunya. Takutnya terjadi apa-apa,” ujar kata Asri.

Dalam kasus pemerkosaan yang menimpa AT diduga melibatkan PB XIII. Penyidik Polres Sukoharjo telah menetapkan Wt sebagai tersangka atas keterlibatannya sebagai penjual orang atau germo. Sementara itu, PB XIII yang dilaporkan sebagai pihak yang menghamili AT belum diperiksa aparat kepolisian lantaran mengaku masih sakit.

Berlarut-larutnya kasus ini membuat banyak anggota masyarakat geram. Bahkan, kemudian, muncul seruan masyarakat melalui pengajuan petisi agar dilakukan proses peradilan atas dugaan kejahatan seksual yang diduga dilakukan Raja Solo, Pakubuwono XIII Hangabehi. (bbs/han/deo)

Exit mobile version