Site icon SumutPos

Dua Calhaj Meninggal

info haji

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Dua orang calon jamaah haji (CJH) mengawali rentetan tamu yang meninggal dunia di Tanah Suci. Keduanya berasal dari daerah dan kloter yang berbeda. Satu orang berasal dari Pacitan yang berangkat dengan kloter empat, sedangkan satu orang lainnya adalah jamaah haji asal Surabaya yang berangkat melalui kloter lima.

Kasie Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Surabaya Farmadi Hasyim menjelaskan kabar duka tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, jamaah asal Surabaya meninggal sesaat sebelum pesawat mendarat di Bandara Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah. Yaitu sekitar pukul 06.05 waktu setempat. “Katanya meninggal dunia karena penyakit jantung,” tuturnya. Jenazah perempuan kelahiran 30 Agustus 1955 itu kemudian dikebumikan di Tanah Suci.

Calhaj embarkasi Surabaya yang meninggal di Tanah Suci adalah Suparti. Perempuan 60 tersebut asal Pacitan yang tergabung di kloter 4. “Sepertinya karena kelelahan,” kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Pacitan Siti Aisyah.

Salahkan Arab Saudi
Sementara di Embarkasi Medan, masalah visa masih menjadi hal yang serius. Selain itu, calhaj kloter 5 batal menerima pasport sesuai yang dijadwalkan Selasa (25/8) malam di gedung Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan.

Oleh kerana itu, Pelaksana Harian Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Sumut, Bahrum Saleh, menyampaikan premintaan maaf kepada 993 calon Haji asal Binjai dan Tebingtinggi tersebut. Namun, Bahrum yang berbicara dari atas podium saat memberikan kata sambutan itu, mengaku jika pasport tersebut akan didapat jamaah calon Haji pada Rabu (26/8) pagi.

“Memang begini tahun ini, saya minta maaf. Lillahi Ta’ala saja kita. Jangan kita berpikir macam-macam. Saya berharap untuk dapat dimaklumi, “ ujar Bahrum.

Lebih lanjut, Bahrum menyebut kalau pasport yang seharusnya dibagikan itu sudah berada di bandara. Disebutnya, hal itu berdasarkan informasi diterima dari pihak imigrasi. Dijelaskan Bahrum, batalnya pasport itu dibagikan karena ada kesalahan sistem. Oleh karena itu, Bahrum mengaku kalau pihaknya tidak dapat berbuat banyak untuk hal itu.

Meski demikian, Bahrum mengaku living cost berjumlah 1500 real atau Rp4,5 juta yang memang seharusnya diserahkan bersamaan dengan pasport pada calhaj dapat dibagikan malam itu.

“Masalah visa belum selesai Ini, bukan kesalahan kita. Ini kesalahan Kedutaan Arab Saudi. Oleh karena itu, kita harap dapat dimengerti. Tidak ada visa, tidak bisa kita berangkatkan, “ ujar Bahrum.

Walikota Lepas 116 Calhaj Tebingtinggi
Sebelumnya, Wali KotaTebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan melepas 116 calhaj yang tergabung dalam kloter 5 di Anjungan Sri Mersing Lapangan Merdeka, Selasa pagi (25/8) sekira pukul 09.00 WIB.

Hadir Wakil Wali Kota Ir H Oki Doni Siregar, Sekdako Johan Samose Harahap, Wakil Ketua DPRD Chairil Mukmin Tambunan, Kapolres AKBP Slamet Loesiono, Ketua MUI Ahmad Dalil Harahap, Kakan Kemenang HM Hasbi, Ketua FKUB Abu Hasyim Siregar, Ketua Pengadilan Agama, Forum Kordinasi Pimpinan Daerah, Danramil 13 Kapten Salehan, Ketua IPHI, SKPD dan ribuan masyarakat yang melepas kerabatnya.

Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi, HM Hasbi SH menjelaskan calhaj yang berangkat menjadi 116 orang, satu orang atas nama Samsudin gagal berangkat karena sakit. Jamaah akan berangkat hari ini, Rabu (26/8) dan akan kembali 3 Oktober 2015 mendatang.

“Atas nama Pemko Tebintingi menitip pesan, berangkat haji niat karena Allah, berangkat dengan kesyukuran dan kesabaran,” jelas Umar Zunaidi Hasibuan.

Jamaah dilepas menggunakan lima bus pariswisata menuju Asrama Haji Medan. Tercatat dari 116  calhaj, paling termuda adalah Muhammad Narari Harahap umur 24 tahun warga Jalan Samsat dan jamaah tertua adalah Rubinem umur 80 tahun warga Jalan SIsingamangaraja Tebingtinggi. (ant/rst/jpg/ain/ian/rbb)

Exit mobile version