Site icon SumutPos

Pesta Danau Toba Ganti Nama

Usulan Dana Penyelenggaraan Rp11,5 M

JAKARTA- Pada 2013 mendatang, giliran Kabupaten Samosir yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pesta Danau Toba. Hanya saja, nantinya namanya tidak lagi Pesta Danau Toba, melainkan Festival Danau Toba.

DANAU TOBA: Sebuah perahu melintas di air Danau Toba beberapa waktu lalu. Tahun depan, Pesta Danau Toba akan berganti menjadi Festival Danau Toba.//file

Bupati Samosir, Mangindar Simbolon, menjelaskan, pergantian nama ini berdasar masukan dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekononomi Kreatif, Sapta Nirwandar. Sapta menangkap kesan, kata ‘pesta’ kurang pas untuk sebuah promosi wisata.

“Kata Pak Sapta, nama itu kurang bagus, dianggap seremoni dan karnaval saja,” ujar Mangindar kepada koran ini di Jakarta, Senin (24/12). Dia mengaku akhir pekan lalu sudah bertemu Sapta Nirwandar untuk membicarakan persoalan ini.

Dijelaskan Mangindar, penggunaan kata ‘festival’ karena nantinya serangkaian kegiatan yang akan digelar, berupa kegiatan yang sifatnya lebih terukur. Seperti misalnya lomba-lomba, misal Putri Danau Toba, Danau Toba Idol, atau lomba-lomba cabang olah raga yang terkait dengan pengembangan wisata Danau Toba. “Konsepnya masih sedang digodok,” ucapnya.

Bahkan, untuk menggaet wisatawan asing, nantinya ditonjolkan penggunaan bahasa internasional, yakni Lake Toba Festival 2013. “Jadi bukan hanya karnaval-karnaval. Perubahan ini akan kita jadikan momentum pemulihan kembali pariwisata Danau Toba,” bebernya.

Dikatakan, akan banyak pihak yang nantinya dilibatkan, termasuk para seniman yang selama ini berkiprah di Jakarta. Yang sudah siap antara lain pemilik Toba Dream, Monang Sianipar, bersama putranya yang juga musisi beken, Viky Sianipar. “Monang Sianipar bahkan ikut bersama saya bertemu Pak Sapta Nirwandar,” ujar Mangindar.

Perubahan lain yang mendasar, Festival Danau Toba ini akan menjadi even nasional. “Bukan lagi even setingkat daerah,” kata Mangindar, salah seorang bupati yang pernah dikirim studi ke Harvard University oleh Kemendagri itu.

Selain soal perubahan konsep, pertemuan dengan Sapta juga sudah membahas mengenai pembiayaan. Untuk modal awal, Mangindar memperkirakan, dana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp5 miliar, dari Pemprov Sumut Rp5 miliar, dan dari Pemkab Samosir Rp1,2 miliar. Angka itu masih berupa usulan. Tapi lanjut dia, Sapta sudah memberi lampu hijau mengenai dana Rp5 miliar itu.

“Kita harapkan Pemprov Sumut punya kesamaan persepsi,” ujar dia. Itu baru dana dari pemerintah. Diupahakan, nantinya ada sponsor yang ikut menyokong pendanaan.

“Ke depan, pasca 2013, kita harapkan juga ada dari PLTA Asahan berupa dana CSR, disamping dari perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Danau Toba dan dari dunia usaha lain di tingkat nasional,” terangnya. (sam)

Exit mobile version