Site icon SumutPos

Masyarakat Berebut Souvenir Topi ‘Terimakasih, Bobby-Kahiyang’

Presiden Jokowi beserta Ibu dan Kaesang, mengikuti Kirab Budaya Pesta Kahiyang-Bobby di Medan, Minggu (25/11/2017). Presiden membagikan souvenir dibungkus plastik warna hitam berisi topi warna merah-hitam bertulis “Terimakasih Bobby-Kahiyang” ke arah masyarakat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kawasan Jalan Ringroad/Gagak Hitam tak seperti biasa-biasanya, Minggu (26/11) pagi. Aparat TNI dan Polri berseliweran. Ada yang berseragam dinas lengkap bersenjata, ada juga berpakaian batik. Masyarakat pun tumpah ruah di sisi kanan dan kiri jalan. Mereka ingin menyaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diarak dengan kereta kencana dalam acara kirab budaya pernikahan anaknya, Kahiyang Ayu Siregar dengan Bobby Nasution. Mulai dari gedung Medan International Convention Centre (MICC) hingga pintu masuk Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih), ribuan warga berdiri untuk menyaksikan iring-iringan Jokowi dan keluarganya diarak.

Kirab budaya yang rencananya dimulai pukul 10.00 WIB, molor satu jam dari jadwal yang diterima awak media. Sekira pukul 09.40 WIB, Presiden Joko Widodo beserta rombongan, termasuk Bobby Afif Nasution-Kahiyang Ayu baru tiba di MICC. Tidak berlama-lama, mereka memasuki Kereta Kencana yang sudah disiapkan. Bobby dan Kahiyang menaiki kreta kencana nomor 1 di barisan paling depan, kemudian Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan juga Putra Bungsu mereka, Kaesang naik kreta kencana nomor 2 yang dikawal ketat Paspampres berpakaian adat Jawa yang terus mengikuti berjalan di samping kanan dan kiri kreta kencana.

Untuk Ibu serta Paman Bobby Nasution, Ade Hanifa Siregar dan Dolli Siregar terlihat menaiki kreta kencana nomor 3. Pada kreta kencana nomor 4 terlihat ditumpangi Gibran Rakabuming beserta isterinya Selvi Ananda dan anaknya Jan Ethes. Untuk kreta nomor 5, 6 dan 7, diketahui ditumpangi oleh keluarga dari Solo.

Setelah 7 Kereta Kencana yang masing-masing kreta kencana ditarik 2 ekor kuda dan dikemudikan Kusir berpakaian khas Keraton Solo dan 2 orang berpakaian Keraton Solo juga yang memegangi tali dekat bagian leher masing-masing kuda, terlihat 2 orang berpakaian Mandailing masing-masing menunggani seekor kuda. Selanjutnya, tampak puluhan Polwan mengenakan pakaian adat yang ada di Sumatera Utara berjalan kaki.

Setelah itu, belasan Sado yang masing-masing Sado ditarik seekor kuda dengan dikemudikan seorang Kusir mengikuti. Terlihat sado-sado tersebut ditumpangi Pangkostrad dan isteri, Gubernur Sumatera Utara dan Isteri, Pangdam I/BB dan isteri, Kapoldasu dan isteri, Walikota Medan dan isteri serta keluarga Bobby dan Kahiyang. Kemudian disusul mobil yang sudah dihias juga membawa para pemain dan alat musik Melayu dan Mandailing diikuti puluhan becak motor yang juga sudah dihiasi yang ditumpangi orang-orang yang disebut-sebut sebagai Relawan.

Sepanjang perjalanan kirab, terlihat masyakarakat memanggil-manggil Presiden. Begitu juga dengan Bobby dan Kahiyang, turut dipanggil-panggil oleh masyarakat yang menyaksikan kirab itu. Terlihat, panggilan-panggilan itu dibalas Presiden dengan melambaikan tangan dan memberi tanda salam dengan menyatukan kedua telapak tangannya.

Tidak lama, Presiden melemparkan souvenir dibungkus plastik warna hitam berisi topi warna merah-hitam bertulis “Terimakasih Bobby-Kahiyang” ke arah masyarakat.

Seketika, masyarakat berebutan untuk mendapatkan souvenir yang dilempar Presiden dari atas Kreta Kencana. Akibatnya, terlihat Pasukan Tirai harus bekerja ekstra agar masyarakat tidak memasuki jalur kirab. Beberapa Petugas terlihat terus memberi intruksi untuk tenang dan jangan memasuki jalur kirab.

Di belakang iring-iringan rombongan ternyata dipenuhi mungkin ratusan sepedamotor warga. Mereka tampak antusias, menjadi ekor rombongan kereta kencana dan kirab budaya. “Mau ngantar pak Jokowi,” celoteh Umar yang pengguna sepedamotor matic yang saat itu tampak memboyong anak dan istrinya. Dia mengaku tak repot harus berpadat-padatan bersama pengendara motor lainnya. “Momen sekali seumur hidup juga ini untuk saya, bukan untuk Pak Jokowi saja,” tandasnya.

Tak mau kecolongan ada warga yang menorobos romongan Jokowi sekeluarga, setidaknya ada 60 personel Direktorat Sabhara Polda Sumut membentuk formasi berbaris tepat berada diantara ratusan pengendara dan rombongan kereta kencana. “Hal ini memang antisipasi pengguna jalan di belakang yang mengikuti rombongan kirab budaya agar tidak menerobos,” ujar Kabid Humas Poldasu Kombes Rina Sari Ginting.

Kirab budaya dalam resepsi pernikahan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar memang mendapat pengawalan ketat dari pihak keamanan. Bahkan, personel Polisi Air dan Udara (Polairud) ikut diturunkan. Seorang personel Polairud yang sedang berjaga di pinggir jalan, Bripka MH Siregar mengaku sangat bersemangat ikut berpartisipasi dalam pengaman VVIP ini. “Senang bisa ikut kegiatan ini, jarang kami di darat, biasanya amankan yang di lautkan, apalagi anak Presiden jadi boru Siregar sama seperti saya,” ucapnya.  (dvs/ain/gus/adz)

Exit mobile version