Site icon SumutPos

Artalyta Suryani Bangun Istana di Minahasa

Pakai Helipad, Tersembunyi di Ketinggian

Masih ingat sel mewah bagaikan hotel bintang 5 yang sempat menghebohkan  itu? Jawabnya pasti mengarah pada sosok Artalyta Suryani atau  biasa disapa Ayin. Diam-diam wanita milioner ini  sedang membangun ‘istana’ di Minahasa, tepatnya di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri.

Benny Allo, Manado

BERSAMA ANAK: Artalyta Suryani bersama anak-anaknya dalam sebuah kesempatan.//jpnn
PANORAMA alamnya sangat indah. Letaknya berada di atas ketinggian kurang lebih 200 meter dari bibir pantai. Pemandangan di lokasi itu begitu indah. Dimana  seluruh pesisir pantai  di sepanjang  Desa Mokupa hingga di Desa Ranowangko, terlihat jelas, membuat  lahan seluas 2 hektare yang jaraknya tidak jauh dari Pantai Mangatasik ini, layak dijadikan tempat peristirahatan.

Tak mengherankan bila milioner seperti  Artalyta Suryani  dan keluarganya,  tertarik dengan panorama alam yang ada di sekitar lokasi tersebut. Mereka pun membelinya dari warga setempat, kemudian dijadikan ‘istana’  dan tempat peristirahatan saat  sedang ingin mencari ketenangan dari hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta. Untuk sampai di lokasi, dari  Kota Manado dibutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.

Saat kita sampai di Ibu Kota Kecamatan Tombariri perjalanan diteruskan dengan mengambil jalur kiri menuju pesisir tanjung Tombariri. Dari   Desa Ranowangko, jarak yang dibutuhkan kurang lebih 3 km untuk sampai dilokasi. Terletak di ketinggian membuat ‘istana’ yang sementara dirancang pembangunannya ini tersembunyi rapi.

Masyarakat sekitar tanjung yang meliputi 5 desa yakni Ranowangko, Poopo, Teling, Kumu dan Pinasungkulan  malah ada yang belum mengetahui kalau di lokasi tersebut akan dibangun ‘kerajaan’ Artalyta.

Pantauan wartawan Manado Post (Grup Sumut Pos) saat mengunjungi lokasi tersebut, sejumlah bangunan mulai tampak berdiri. Bahkan helipad sudah rampung dikerjakan lengkap dengan tempat peristirahatan pilot.

“Sudah berapa kali bos kami (anak Artalyta) datang kemari menggunakan helikopter pribadi dan memantau langsung kami bekerja. Kalau datang bermalam bersama keluarga, mereka menginap di Hotel Sedona,” ujarnya.

Informasi lain yang diperolah , luas area yang akan dibangun ini mencapai 2 hektar. Hal tersebut dibenarkan pula oleh Camat Tombariri Drs Hengky Kaunang. Menurutnya benar bila lokasi tersebut milik dari anak Artalyta Suryani.

“Yang kami tahu, lokasi itu dibeli langsung dari masyarakat melalui Notaris dan tidak melibatkan Pemerintah Kecamatan. Kabar yang saya dengar harga tanah tersebut mencapai Rp2 miliar,”ujar Kaunang.

Lanjut Kaunang,  istri dari anak Artalyta Suryani ini sendiri kabarnya orang Lolah  yang biasa disapa Natalia. Namun keluarga mereka saat ini tinggal di Desa Mokupa, tepatnya di jaga I. Demikian diungkapkan oleh  Hukum Tua Desa Mokupa  Revony Taroreh-Runtu. Menurutnya benar adanya bila Natalia merupakan warga Mokupa namun besar di Lolah.

“Ibu dari Natalia sering berangkat ke Jakarta menemui anaknya demikian sebaliknya,” ujar Taroreh. Lanjutnya, warga Mokupa biasanya mengetahui mereka berada di Tombariri hanya mendengar dari bunyi helikopter yang melintas diatas Desa Mukupa dan menuju Desa Ranowangko .
“Malam ini (Kemarin malam red) kami baru saja mendengar bunyi helikopter dan yakin mereka saat ini berada di Manado,” tegas Taroreh. Informasi lain yang diperoleh koran ini dari salah  satu sumber menyebutkan helikopter yang sering di gunakan anak dari  Artalyta Suryani mengkal di Bandara Sam Ratulangi.

“Helikopter ini digunakan saat anak dari Artalyta berada di Manado dan akan mengunjungi villa mereka yang berada di Ranowangko,”tegas sumber  yang minta namanya tidak dikorankan. (jpnn)

Exit mobile version