Site icon SumutPos

Hari Ini, SBY Lantik Adik Ipar

KSAD Diminta Hormati Proses Hukum

JAKARTA-Panglima Komando Strategi dan Cadangan TNI AD (Pangkostrad) Letjen Pramono Edhi Wibowo hari ini bakal resmi menduduki jabatan baru sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Sejumlah kalangan pun memberikan catatan atas ditunjuknya adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pimpinan AD itu.

Ketua Dewan Penasihat Kontras (komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan) Usman Hamid mengingatkan, KSAD harus mengikuti jika ada persoalan hukum di tubuh TNI-AD. “Menjadi kewajiban KSAD untuk menghormati proses hukum, seperti kasus pelanggaran HAM,” kata Usman saat dihubungi, kemarin (29/6).
Dia mencontohkan, KSAD perlu terbuka untuk bekerjasama dengan Komnas HAM terkait dengan beberapa kasus pelanggaran HAM yang ditangani Komnas.

Sebelumnya, Kontras sempat memberikan penilaian terhadap para kandidat KSAD dan untuk Pramono tidak terlalu tinggi nilainya. ?Sebenarnya tidak ada (calon) yang ideal? kata Usman. Selain Pramono, ada nama Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dan Kodiklat) Letjen Marciano Norman dan Wakasad Letjen Budiman. Namun kini pilihan sudah jatuh pada Pramono sebagai KSAD. “Itu bagian dari prerogatif presiden,” sambungnya.

Meski memiliki hubungan kekerabatan dengan pemegang kekuasaan, Usman meminta Pramono bisa tetap profesional. Termasuk kemungkinan TNI AD digunakan untuk kepentingan tertentu. “Jangan sampai militer, termasuk kekuatan AD kembali terseret pada pengabdian poltik,” katanya.

SBY akhirnya memilih Pramono sebagai KSAD untuk menggantikan Jenderal George Toisutta yang memasuki masa pensiun. Pihak Istana pun sudah mengonfirmasi penunjukkan itu. Hari ini, adik dari Ani Yudhoyono itu dijadwalkan dilantik SBY di Istana Negara.

“Bapak Presiden sudah menerima usulan dari Panglima TNI.  Besok (hari ini, Red) akan dilantik di Istana Negara,” kata Mensesneg Sudi Silalahi kemarin. dia menampik jika penunjukkan Pramono sebagai KSAD itu karena memiliki hubungan kekerabatan dengan presiden.

“Pramono dipilih karena prestasi, jenjang karir, dan track record-nya yang bagus,” urai mantan Seskab itu. menurut Sudi, presiden lebih dulu melihat track record dari calon KSAD yang diajukan Panglima TNI sebelum mengambil keputusan. “Saya yang ditugaskan mengecek dan Pramono memenuhi kualifikasi menjadi KSAD,” imbuhnya.
Pramono yang kelahiran Magelang, Jateng, pada 5 Mei 1955, adalah lulusan Akabri 1980.

Dia tercatat pernah dipercaya memegang jabatan Komandan Grup I/Kopassus. Lulusan Sesko TNI 2000 itu juga pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001.

Sebelum menduduki jabatan Pangkostrad, Pramono juga sempat memegang posisi penting. Antara lain Danjen Kopasus dan Pangdam III/ Siliwangi. (fal/jpnn)

Exit mobile version