Site icon SumutPos

Ketum MUI Sebut Ahok Hina Alquran dan Ulama

Foto: Dok Sumut Pos/JPG Ketua MUI KH Ma’ruf Amin.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menilai Basuki T Purnama alias Ahok telah merendahkan Alquran. Penilaian itu didasari pernyataan Ahok tentang Surat Almaidah ayat 51 dalam kunjungan kerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta di Kepulauan Seribu pada September 2016.

Kiai Ma’ruf menyampaikan penilaiannya di depan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada persidangan atas Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (31/1). Pada persidangan itu hakim bertanya ke Kiai Ma’ruf tentang langkah MUI mengeluarkan sikap keagamaan tanpa meminta klarifikasi ke Ahok.

Menurut Kiai Ma’ruf, klarifikasi tidak diperlukan karena Ahok memang tak relevan membawa-bawa Surat Almaidah ayat 51 dalam pidatonya. Kiai Ma’ruf menyebut gubernur DKI yang kini nonaktif itu bukanlah ulama.

“Menurut pendapat yang kita bahas, bahwa terdakwa (Ahok, red) memosisikan Alquran sebagai alat kebohongan. Memosisikan Alquran rendah,” ujarnya.

Kiai Ma’ruf menambahkan, berdasar pemahamannya maka ucapan Ahok tentang ‘dibohongi pakai Almaidah 51’ juga merujuk menyudutkan ulama. Sebab, kata ‘pakai’ berarti merujuk pada alat.

“Yang sampaikan alat itu adalah para ulama. Maka kesimpulannya melakukan penghinaan pada Alquran dan ulama,” ucapnya.

UTUS HABIB RIZIEQ SEBAGAI AHLI AGAMA

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’aruf Amin juga membenarkan pihaknya telah merekomendasikan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab sebagai ahli agama.

Rizieq diharapkan bisa memberikan pandangan dan mendukung Fatwa MUI bahwa terdakwa Basuki Tjahaja Purnama telah menistakan agama dan ulama

“Betul (mengutus Habib Rizieq),” kata Ma’ruf menjawab pertanyaan penasihat hukum Ahok di depan majelis hakim, Selasa (31/1).

Ma’aruf beralasan bahwa Rizieq memiliki kualifikasi dalam memberikan pandangannya.

Sebab, Rizieq merupakan lulusan Jurusan Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul) Universitas Raja Saud, Arab Saudi.

“‎Beliau menguasai itu, tamatan dari S1 di Arab Saudi dan beliau doktor,” tegas Ma’aruf. (elf/mg4/jpnn)

Exit mobile version