Site icon SumutPos

Indonesia vs Vietnam: Fokus Clean Sheets

Foto: Kelik/Radar Bogor/jpnn Pelatih tim nasional  Indonesia, Alfreid Riedl, dan pelatih tim nasional Vietnam, Nguyrn Huu Thang, dalam presconf bersama di Haotel Aston Sentul Bogor, Jumat (02/12).
Foto: Kelik/Radar Bogor/jpnn
Pelatih tim nasional Indonesia, Alfreid Riedl, dan pelatih tim nasional Vietnam, Nguyrn Huu Thang, dalam presconf bersama di Haotel Aston Sentul Bogor, Jumat (02/12).

CIBINONG, SUMUTPOS.CO – Indonesia akan menjadi tuan rumah dengan menjamu Timnas Vietnam di leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016. Dan, bagi pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, hasil dari laga yang berangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor malam nanti (Tayangan langsung RCTI Pukul 19.00 Wib) itu sangat penting untuk menentukan nasib mereka ke babak final nanti.

Riedl menuturkan, dengan berstatus sebagai tuan rumah, target utama mereka adalah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan. Tapi, bila itu tidak mampu diraih, maka misi keduanya adalah menjaga gawang untuk tidak kebobolan.

“Karena kalau gawang kami clean sheets, maka bisa memudahkan beban kami di leg kedua nanti,” kata Riedl, kemarin (2/12).

Babak semifinal Piala AFF memang mengenal format selisih gol. Artinya, bila Boaz Solossa dan kawan-kawan bermain imbang tanpa gol di leg pertama, maka di leg kedua nanti, mereka minimal hanya membutuhkan seri dengan skor minimal 1-1 untuk lolos ke babak final. Sebab, skuad Garuda, sudah unggul gol tandang.

Nah, dalam pertandingan malam nanti, Riedl berencana bermain menyerang dengan menduetkan Boaz Solossa dan Ferdinand Sinaga di lini depan. Keduanya akan ditopang Andik Vermansah yang memiliki kecepatan dari sisi kanan lapangan. Meski begitu, Riedl tidak lupa untuk menguatkan lini pertahanan untuk menghalau gempuran striker lawan yang terkenal memiliki kecepatan.

Rizky Pora yang memiiki kecepatan akan diberikan tugas ganda. Selain dioperasikan untuk membantu serangan dari sisi kiri, dia juga harus turun cepat untuk membantu lini pertrahanan. Selama di Barito Putera, Pora memang sering dioperasikan untuk menjadi bek kiri. Kemampuan jelajah Pora yang sangat tinggi itu sudah terbukti di tiga pertandingan babak penyisihan.

Pemain asal Maluku ini akan bekerja sama dengan Bayu Pradana dan Stefano Lilipaly, dua gelandang yang punya kemampuan bertahan yang cukup baik. Mereka harus mampu menguasai lini tengah agar sang striker Vietnam Lee Cong Vinh yang sangat berbahaya itu tidak mendapat umpan matang dari lini para play maker mereka.

“Tapi, saya sudah instruksikan para pemain untuk tidak hanya fokus untuk menjaga pemain saja. Karena kami tidak akan bermain marking seperti anjing yang selalu mengejar tuannya. Masing-masing pemain harus bisa menjaga wilayahnya, agar tidak mudah lepas bola,” papar pelatih asal Austria itu.

Riedl juga menyatakan, sejatinya tim besutannya sudah bermain apik selama menjalani tiga pertandingan di babak penyisihan grup lalu. “Namun, kami baru bisa diberikan keberuntungan di pertandingan terakhir untuk memenangkan laga melawan Singapura,” papar RIedl.

Nah, dengan keberhasilan lolos dari lubang jarum dengan membungkam Singapura tersebut adalah modal bagus bagi tim besutannya. Di mata Riedl, semangat para pemainnya sedang bagus-bagusnya saat ini. “Kami sudah tidak sabar untuk melakoni laga besok saat melawan Vietnam,” tegasnya.

Di atas kertas, kedua tim sejatinya sudah saling mengetahui kekuatan. Sebab, sebelum tampil di Piala AFF, Indonesia dan Vietnam sudah menjalani dua pertandingan ujicoba. Dari dua kali laga latih tanding itu, The Golde Stars — Julukan Timnas Vietnam — berhasil menjaring lima gol ke gawang Indonesia. Sementara Indonesia, mencetak empat gol.

Nah, agar pengalaman di masa ujicoba tersebut tidak lagi terulang, meski bermain menyerang dengan formasi 4-4-2, Riedl berencana memainkan lebih banyak pemain yang memiliki karakter bertahan. Pertandingan ekstra penting tersebut juga mendapat sambutan hangat dari para pemain. Andik Vermansah misalnya, meski baru ditinggal sang nenek yang meninggal dunia di Jember, Jawa Timur, dua hari lalu, tidak sedikitpun mengurangi semangatnya untuk memberikan kontribusi bagi timnas.

“Saya memang berduka dan merasa kehilangan dengan meninggalnya nenek saya. Tapi, saya tetap profesional dan berusaha bermain dengan maksimal,” kata Andik. “Saya akan berusaha mencetak gol dalam pertandingan besok dan merayakannya untuk nenek saya,” timpal mantan bintang Persebaya Surabaya itu.

Pemain lainnya, Manahati Lestusen menyebutkan bahwa, semua pemain sudah bertekad untuk bermain fight dalam laga melawan Vietnam nanti. “Setiap pemain memang sudah menangkap pesan dari semangat publik sepak bola Indonesia yang sangat tinggi untuk Timnas. Dan, kami tidak mau mengecewakan semangat tinggi itu,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rizky Pora menyebutkan, mereka tidak peduli dengan pertandigan di leg kedua mendatang. Sebab, lanjut dia, tugas mereka adalah berusaha memenangkan pertandingan malam nanti. “Fokus kami adalah memenangkan pertandingan ke pertandingan. Kami akan habis-habisan untuk laga besok (malam nanti, Red),” paparnya.

Di sisi lain, Nguyen Huu Thang, pelatih Timnas Vietnam mengungkapkan bahwa, sejauh mereka mempelajari permainan Indonesia, ada tiga pemain yang berbahaya. “Pemain dengan nomor punggung 7, nomor 21, nomor 8, dan nomor 14 yang sangat berbahaya. Mereka punya kecepatan,” tegasnnya.

Empat pemain yang dimaksud oleh mantan kapten Timnas Vietnam itu, adalah Boaz Solossa (7), Andik Vermansah (21), Stefano Lilipaly (8) dan Rizky Pora (14). Keempat pemain tersebut pula yang berhasil mengobrak abrik pertahanan Vietnam ketika ujicoba terakhir di Hanoi, 8 November lalu. (ben/jpg)

Exit mobile version