Site icon SumutPos

Dance Sport Sumut Butuh Tambahan Atlet

BERSAMA: Ketua IODI Sumut dr Tetty bersama atlet dan pelatih dance sport Sumut. (ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Provinsi (Pengrov) Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI) Sumatera Utara (Sumut) meminta kepada KONI Sumut tambahan atlet. Itu sesuai dengan kuota 30 atlet yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.

Hal ini dikatakan Ketua Pengrov IODI Sumut, drg Tetty saat visitasi tim Publikasi PON XXI/2024 Wilayah Sumut meninjau lokasi latihan di Jalan Merbau Medan, Senin (4/12). Peninjauan tempat atlet latihan dihadiri Sakino (Dispora Sumut), dan Dahlia SKM MSi (Wasping KONI Sumut).

“Sebagai tuan rumah meminta kuota penuh 30 atlet untuk melakoni 21 nomor pertandingan di PON 2024. Saat ini kita memiliki 16 atlet, jadi butuh 14 lalu. Dari 14 atlet itu, minimal kita harus ada enam atlet. Kita juga mempersiapkan atlet untuk memenuhi kuota,” ujar Tetty.

Untuk saat ini ada sebanyak 16 atlet yang menjadi penghuni pelatda yang terdiri dari 1 atlet dari Deliserdang dan 15 atlet dari Medan. Latihan fokus ke teknik dan fisik sudah mencapai 70 persen. Saat ini para atlet sedang berusaha mempertajam latihan sehingga dapat mencapai 100 persen.

IODI juga akan mengirimkan atlet mengikuti kejuaraan untuk melatih mental. Sebab suasana latihan berbeda dengan suasana pertandingan. “Kebetulan saya membawa anak-anak ikut pertandingan ke Malaysia. Sebelum bertanding si atlet tampak sudah gelisah secara mental si atlet sudah terganggu sebelum pertandingan,” ungkapnya..

Sebagian atlet sudah try out ke Cina dan Jepang atas bantuan KONI Sumut. Hasil evaluasi setelah atlet mengikuti try out semakin percaya diri.

Tetty juga mengeluhkan fasilitas tempat latihan, karena mereka menyewa di studio. “Memang IODI Sumut diberi sarana latihan di UPT Dispora Sumut. Namun, sarana dan prasarana latihan kurang dingin atau udara ruangan panas sehingga mengganggu kosentrasi atlet latihan. IODI Sumut berharap ini segera di atasi,” terang Tetty.

Selain itu, Tetty butuh dana untuk aransemen lagu. Aransemen itu tidak bisa digunakan untuk musik yang telah dipakai. Aransemen lagu harus mengandung tiga budaya di Indonesia yang digabungkan dan dikoreokan serta dimoderisasikan, selain itu mempunyai unsur sport dan tiga lagu tersebut diaransemen dan dikoreokan serta digabung-gabung. Hal itulah yang sulit didapakan untuk latihan para atlet.

Di tempat yang sama, Sakino dari Dispora Sumut mengatakan dalam olahraga prestasi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi olahraga antara lain faktor internal dan faktor eksternal antara lain fasilitas sarana dan prasarana.

“Masalah kurang dingin tempat latihan atlet akan diatasi dengan penambahan AC sehingga atlet fokus latihan dan dapat mendulang prestasi terbaik pada PON 2024”, pungkas Sakino
PON 2024 Cabor dance sport dilatih drg Tetty untuk nomor dansa, sedangkan nomor tradisionil dance ditangani oleh Agus Salim Samosir, dan untuk nomor hiphop dance dipegang Fabian Suma Putra.

Saat ini sebanyak 16 atlet dansa yang tergabung dalam Pelatda yakni Muhammad Farhan (breaking), Stevany (latin), Khairunnisa (latin), M. Ikhsan Prayogi (traditional), Zidan Pratama Putra (traditional), Gerry Alexander Tandy (hip hop), Aji Prihartanto (hip hop), Ervina (hip hop), Hendra (hip hop duo), Yoga Kuswara Guspan (standart ballroom), Sheka Prananda (ballroom/latin), M. Kevin Devisco (ballroom/latin), Rosalinda Nasution (ballroom/latin), Najmina Azzahra (ballroom/latin), Alwin Giovano (breaking) dan Joelly Lai Yi Wen (breaking). (dek)

Exit mobile version