Site icon SumutPos

(3) 1 Kolombia v Inggris 1 (4): Patahkan Kutukan

Jordan Pickford menjadi sasaran rekan-rekan setimnya usai menentukan kelolosan Inggris ke babak perempat final.

SUMUTPOS.CO – Tidak ada kesuksesan tanpa persiapan. Inggris mampu melaju ke babak perempat final berkat menang di adu penalti, Rabu (4/6) dini hari tadi. The Three Lions menang 4-3 dalam adu penalti atas Kolombia dan akan bertemu Swedia di perempat final Piala Dunia 2018.

Sebelumnya Inggris harusnya tidak harus sampai ke fase menegangkan ini kalau saja bisa mempertahankan gawangnya dari kebobolan di masa injury time. Yerry Mina bak seorang striker mencetak gol ketiganya di Piala Dunia 2018 memanfaatkan tendangan sudut. Sebelumnya Inggris lebih dulu unggul lewat gol Harry Kane lewat titik putih.

Setelah menarik keluarga Raheem Sterling dan Dele Alli, Inggris kesulitan mendobrak pertahanan lawan saat ekstra time. Akhirnya mereka harus menghadapi hantu masa lalu tersebut.

Kemenangan di adu penalti ini bukan kebetulan semata. Para penyerang Inggris sudah berlatih secara khusus menghadapi babak krusial ini. Bahkan striker Harry Kane pernah mengungkapkan punya porsi latihan khusus menendang penalti setiap sesi latihan.

Sama halnya dengan kiper Jordan Pickford. Dia juga secara khusus mempelajari para penggawa Kolombia yang biasa menjadi eksekutor dalam adu penalti. Hasilnya, hanya satu pemain yang melakukan arah tendangan berbeda dengan yang biasa dilakukan sebelumnya.

“Kami telah melakukan riset terhadap para penendang penalti Kolombia dengan bantuan analisis dari staf (pelatih). Falcao menjadi satu-satunya pemain yang tidak melakukan tendangan seperti biasanya,” ungkap Picford seperti dikutip Squawka.

Dari 5 penendang penalti Kolombia, 3 eksekutor pertama gagal diadang Pickford. Namun, kecuali tendangan Falcao, Pickford bergerak ke arah yang sama dengan tendangan Cuadrado dan Muriel. Sayang, kiper utama Everton ini masih belum bisa menepis 3 tendangan tersebut.

Kegagalan Mateus Uribe sebagai eksekutor ke-4 membuat keyakinan Pickford meningkat. Dia pun bisa menepis tendangan Carlos Bacca yang menjadi penendang terakhir Kolombia. Kemenangan Inggris dipastikan melalui tendangan Eric Dier yang menjadi eksekutor ke-5.

Kesuksesannya di babak adu penalti membuat Pickford menjadi kiper Inggris kedua yang mampu menepis penalti di Piala Dunia. Sebelumnya, hanya David Seaman yang mampu menepis tendangan striker Argentina, Hernan Crespo di Piala Dunia 1998.

Pickford pun memastikan Inggris meraih kemenangan perdana dalam adu penalti di Piala Dunia. Sekaligus membalas sindiran kiper Belgia, Thibaut Courtois, yang menilai tubuhnya kurang ideal sebagai kiper.

“Saya hanya bersiap, dan bereaksi dengan sepenuh tenaga. Dan saya punya power dan kelincahan. Saya tidak peduli kalau saya bukanlah kiper terbesar, tapi saya punya kekuatan dan kelincahan untuk menolong kami melaju ke babak berikutnya,” tutup Pickford.

Sementara itu Kolombia kesal dengan sikap pemain Inggris. Terutama karena dianggap terlalu mudah terjatuh. “Seorang pemain berpura-pura melakukan pelanggaran, mereka mencoba membawa wasit memberikan kartu ke pemain lain,” kata Pekerman. “Ada banyak kebingungan dengan jenis permainan ini. Semua itu menentukan situasi,” kata Pekerman.

“Interupsi ini buruk. Tidak apa-apa, tetapi ketika ada begitu banyak pelanggaran dan interupsi, itu tidak baik. Kami harus menemukan keseimbangan yang tepat sehingga kedua tim dapat bermain dengan niat yang sama,” ujarnya.

“Kami seharusnya tidak hanya melihat ke Kolombia tetapi juga pemain Inggris. Saya pikir di laga berikutnya Inggris akan lebih berhati-hati. Hari ini kami berada untuk menerima seperti ini. Sudah begitu jelas, terlalu jelas,” pungkasnya. (bbs/jpc/don)

Exit mobile version