Site icon SumutPos

Myanmar v Indonesia Tak Ada yang Dominan

foto:Wahyudin/Jawapos Boaz Theofillius Erwin Solossa dari indonesia dijaga oleh  Sam Ngoc Duc dari Vietnam, saat laga ujicoba antara Indonesia melawan Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (09/10/2016). Pertandingan seri dengan  skor 2-2 dengan Vietnam.
foto:Wahyudin/Jawapos
Boaz Theofillius Erwin Solossa dari indonesia dijaga oleh Sam Ngoc Duc dari Vietnam, saat laga ujicoba antara Indonesia melawan Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (09/10/2016). Pertandingan seri dengan skor 2-2 dengan Vietnam.

YANGON, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah, timnas Myanmar di Stadion Thuwuna, Yangon, Jumat (4/11). Hasil ini memperpanjang catatan buruk Merah Putih atas Myanmar.

Sebelum hasil imbang malam ini, Indonesia hanya mampu meraih 50 persen kemenangan dari 12 pertemuan sebelumnya. Ini juga menjadi hasil imbang kedua beruntun Boaz Solossa dkk setelah bermain imbang 2-2 atas Vietnam.

“Saya rasa inilah hasil yang terbaik dicapai kedua tim, sama-sama kuat bertahan, tapi kurang beruntung untuk mencetak gol,” kata Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl usai pertandingan. “Kita sama-sama punya peluang, tapi belum berhasil mencetak gol.”

Indonesia memang berhasil menguasai penguasaan bola hingga 57 persen, tapi efektivitas lini depan yang kali ini digalang Boaz Solossa, Lerby Eliandry, Zulham Zamrun, dan Bayu Gatra kurang menggigit.

Boaz beberapa kali melakukan percobaan penyerangan, bahkan ada satu kesempatan emas yang dibuat. Sayang, Myanmar masih mampu mengamankan gawang mereka.

Myanmar sendiri terbilang efektif karena mereka mampu membuat empat tembakan di babak pertama sementara Indonesia hanya satu tembakan.

Hal paling mencolok dari Myanmar adalah tekel sukses, mereka mampu membuat persentase hingga 81 persen di laga ini. Timpang dengan Indonesia yang hanya membuat 38 persen tekel sukses.

Jika ingin meraih kemenangan, Indonesia harus benar-benar serius mencari pola terbaiknya di babak kedua. Pergantian pemain bisa menjadi solusi untuk pelatih Alfred Riedl.

Usai jeda timnas INdonesia coba naikkan intensitas pemainannya. Alhasil, pada menit ke-50, Indonesia dapat peluang manis melalui Boaz Solossa.

Peluang ini berawal dari aksi Bayu Pradana yang mengarahkan umpan langsung ke kotak penalti. Boaz yang ada di sana mengeksekusi bola, sayang hasil tembakannya masih melambung tinggi.

Hingga menit ke-70, tak ada satupun peluang matang lagiyang diciptakan timnas. Tuan rumah, Myanmar juga terlihat tak terlalu memberi tekanan yang berarti bagi Skuat Garuda.

Enam menit kemudian, timnas Indonesia coba menyerang. Berawal dari aksi Boaz Solossa, mengirimkan umpan ke tengah kotak penalti. Sayang, Zulham tak mampu menggapai bola.

Timnas Indonesia nyaris dikejutkan dengan serangan cepat Myanmar menit ke-81. Beruntung, aksi Than Paing masih bisa dibaca dengan baik oleh bek timnas.

Boaz gantian mengancam menit ke-87. Melalui aksi individunya, Boaz sukses melepaskan tendagan keras. Namun, masih bisa diblok oleh bek Myanmar.

Hingga peluit panjang berakhir, skor imbang 0-0 tak berubah. Hasil tampaknya bukan yang dicari, sebab Alfred Riedl pastinya sudah banyak catatan menyikapi permainan anak asuhnya.

“Saya pikir melihat permainan Myanmar bisa lolos ke semifinal AFF. Mereka lebih kuat dibanding Malaysia,” tukas Riedl menilai kondisi skuat Myanmar yang baru saja dihadapi anak-anak asuhnya.

“Selanjutnya kami fokus melawan Vietnam, mereka tim bagus. Komposisi pemain ada yang berubah di laga tersebut nanti,” sambung Riedl.(ies/jpg/don)

Exit mobile version