Site icon SumutPos

PSMS Terancam Tak Main di Medan

SUTAN SIREGAR/USMUT POS
STADION_Kondisi stadion teladan tampak depan di Jalan Stadion Medan, Minggu (17/9) Pemko medan rencana nya akan merenovasi stadion teladan yang menjadi markas klub PSMS Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Eforia masyarakat Kota Medan atas lolosnya PSMS Medan ke Liga 1 Indonesia musim depan, tampaknya tak begitu direspon Pemko Medan. Pasalnya, meski Wali Kota Medan telah berjanji akan mendukung penuh PSMS Medan berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, namun Dinas Perumahan Pemukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) tak mengakomodir anggaran renovasi Stadion Teladan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Penggunaan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Kota Medan 2018.

Dengan tak diakomodirnya anggaran renovasi Stadion Teladan, maka PSMS terancam tak bisa bermain di Medan. Pasalnya, stadion kebanggaan masyarakat Kota Medan ini dinilai tidak memenuhi standar untuk berlaga di Liga 1 Indonesia.

“Sampai finalisasi KUA-PPAS RAPBD 2018 tadi pagi (Senin, Red), kami tidak melihat Dinas Perkim-PR menampung anggaran renovasi Stadion Teladan. Hal ini tentu sangat disayangkan dan kita kecewa,” kata Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Medan Irsal Fikri kepada Sumut Pos, Senin (4/12).

Dia menjelaskan, pembahasan antara Banggar dengan Dinas Perkim-PR Kota Medan saat finalisasi kemarin, berlangsung alot. Malah, beber Irsal, Dinas Perkim-PR mengalokasikan anggaran Rp2 miliar untuk hibah pembangunan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan. “Kalau saya tidak salah, anggaran untuk itu sebelumnya sudah dialokasikan pada 2017 sebesar Rp10 miliar. Lantas kenapa Dinas Perkim lebih prioritaskan ke situ (kantor BPN Medan, Red) dibanding rehab Stadion Teladan,” katanya.

Menurut Irsal, sudah sejak lama dirinya dan Fraksi PPP mengusulkan agar pengelolaan stadion diserahkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga. Disamping tupoksinya sangat berkaitan, juga secara regulasi memungkinkan hak pengelolaan diberikan kepada Dispora. “Lantas dimana bentuk kepeduliaan pemko jika rehab stadion saja tidak bisa diakomodir? PSMS sudah berjuang mati-matian untuk mengharumkan nama Kota Medan di kasta sepakbola tertinggi di negeri ini, tapi sedikit pun tidak ada kepedulian Pemko Medan selaku orang tua dari PSMS,” katanya.

Memang, lanjut dia, paling disayangkan dari belum tertampungnya anggaran rehab Stadion Teladan ini, justru dialihkan untuk hibah pembangunan kantor BPN. “Kalau hibah untuk mobil operasional PMI nggak ada masalah, kita masih terima. Tapi ini untuk kantor BPN. Bayangkan sudah Rp12 miliar anggaran kita dikucurkan ke situ. Padahal itu bisa dipending dulu mengingat ada hal yang lebih penting lagi. Mau nggak mau, nantinya PSMS terpaksa meminjam homebase dari kota lain,” katanya.

Apalagi, selama mengarungi Liga 1 nanti, PSMS membutuhkan dana segar yang lebih besar lagi dibanding saat berkompetisi di Liga 2. “Coba kita tarik ke belakang, PSMS mencari dananya sendiri buat main di Liga 2. Saya pernah tanyakan dengan Bang Kodrat Shah (mandataris PSMS, Red), sedikitnya Rp13 miliar mereka habis selama ikut kompetisi di Liga 2. Dan itu dananya tidak ada dari pemda,” katanya.

Anggota Banggar lainnya, Salman Alfarisi mengakui, memang tidak ada ditampung anggaran buat renovasi Stadion Teladan. Pun demikian, politisi PKS ini mengaku bahwa hal tersebut masih bisa dimasukkan saat pembahasan RAPBD nanti. “Seingat saya memang belum ada masuk (tertampung). Tapi itu nggak ada masalah, sebab nantinya bisa kita diskusikan lagi saat pembahasan. Kita akan melihat dan geser di anggaran mana yang tidak prioritas untuk masukkan revitalisasi Stadion Teladan,” katanya.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang pekerja menyelesaikan pengerjaan drainase lapangan Stadion Teladan Medan, Rabu (29/11/2017) lalu. Renovasi lapangan Stadion Teladan diperkirakan rampung awal Januari 2018.

Menurut dia, wajar bila Pemko dan DPRD memberikan apresiasi atas prestasi Ayam Kinantan, julukan PSMS, dengan cara membantu perbaikan Stadion Teladan agar PSMS bisa memakai homebasenya kala mengarungi Liga 1 musim depan. “Anggaran revitalisasi inikan cukup besar. Tentunya akan jadi perhatian kita saat pembahasan nanti. Saya pikir masih bisa kita geser dan masukkan dalam postur APBD,” katanya.

Anggota TAPD Kota Medan yang juga Kepala Bagian Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Irwan Ritonga mengaku dalam finalisasi KUA-PPAS Minggu malam kemarin sebenarnya ada dimasukkan anggaran rehabilitasi Stadion Teladan. “Namun sifatnya gelondongan. Seingat saya dia masuknya pada nomenklatur pemeliharaan sarana dan prasarana publik,” katanya.

Ia pun mengungkapkan, sejatinya usulan terhadap program kegiatan yang belum terakomodir saat pembahasan KUA-PPAS, dapat dimatangkan lagi saat pembahasan bersama masing-masing SKPD. “Ya, itu gak ada masalah. Nantinya dapat dibicarakan mana-mana yang perlu dimasukkan dan belum tertampung, agar dibahas kembali sama pansus dan masing-masing instansi,” katanya.

Sementara itu, pengurus PSMS, Julius Raja sangat menyayangkan jika nantinya Teladan batal bersolek karena anggaran. Namun dia yakin ada solusi dari permasalahan ini. Karena itu, dia meminta pemko Medan bersama PSMS, dan stake holder lainnya duduk bersama. “Harus ada jalan keluar, karena kita maunya PSMS main di Medan. Seperti apa solusinya? Mari kita rundingkan bersama dengan duduk bersama baik pengurus, Pemko Medan.

“Stadion Teladan kan dikelola Dinas Perkim untuk gedungnya, jadi harus bekerjasama dengan PSMS bagaimana nanti bentuknya kalau memang ada solusi renovasi. Karena ada beberapa persyaratan yang disoroti PSSI untuk renovasinya di bagian mana saja. Seperti media center, ruangan temu pers, ruangan wasit, bahkan dari ketentuan yang baru saja ruangan pemain saja harus dibagi tiga. Seperti jalan menuju keluar lapangan, toilet terpisah serta harus ada ruangan utnuk salat. Begitu juga dengan penerangan lampu harus 12 ribu luks. Kita sudah ambil beberapa contoh ruangan di GBLA untuk sampel,” bebernya.

Diprediksi Raja, kompetisi akan bergulir sekitar Bulan Februari atau Maret. “Jadwal liga pasti menunggu Kongres PSSI Januari nanti. Mungkin Februari atau Maret paling lama,” katanya.

Namun, bagaimana jika nantinya Teladan tak siap renovasi atau memang hanya direnovasi bagian rumput saja, karena tidak tertampung anggaran? King mengatakan, harus segera ada solusi karena PSMS bakal menjadi tim musafir. Mengulang kenangan buruk 2009 lalu.

“Kita belajar dari pengalaman. Jangan PSMS seperti yang lalu. Waktu itu tim verifikasi datang karena ketidaksiapan kita menjadi tim musafir. Seperti Perseru yang bermain di Solo. Kalau memang kemungkinan terburuknya Teladan belum lolos verifikasi, terpaksa kita cari stadion alternatif. Tidak ada yang dekat, paling dekat hanya Stadion Agus Salim, Semen Padang yang sudah lolos verifikasi. Selain itu ada Harapan Bangsa, Banda Aceh tapi itupun kita belum tahu lagi. Tapi jangan sampailah itu terjadi karena kasihan suporter di Medan yang mau menonton langsung,” pungkasnya. (prn/don/adz)

Exit mobile version