Site icon SumutPos

Brasil v Belgia: Ujian Sebenarnya

Neymar akan menjadi andalan Brazil saat kontra Belgia.

SUMUTPOS.CO – Belum ada tim yang mampu membendung Brasil sebagai kandidat kuat juara dunia saat ini. Hanya Swiss yang sempat menyulitkan di awal turnamen. Selanjutnya, Selecao melaju mulus tanpa hambatan. Namun lawan yang satu ini, Belgia sepertinya bisa menyulitkan pada duel perempat final di Kazan Arena, Sabtu (7/7) dini hari.

Brasil sukses membungkam tiga lawan terakhir dengan skor identik 2-0 tanpa kebobolan. Mulai dari Kosta Rika, Serbia hingga Meksiko. Brasil juga hanya kebobolan satu gol.

Namun ujian sebenarnya diyakini ada pada Belgia. Hal itu diakui bek Brasil, Thiago Silva.  “Mereka sangat kuat secara fisik dan teknis. Belgia layak untuk bermain di babak 8 besar. Ini hebat karena ini pertandingan besar,” ujarnya seperti dikutip dari Sportskeeda.

Silva juga tak mau overconfidence dengan statusnya sebagai tim favorit juara teratas sepeninggal Jerman, Argentina, Spanyol dan Portugal pulang lebih awal. Yang terpenting bagi Silva adalah Brasil menjaga kolektivitasnya. “Saya pikir di semua kompetisi, Brasil adalah favorit. Tapi kami tahu itu tidak cukup. Kami harus bekerja keras dan memberikan yang terbaik setiap pertandingan jika kami ingin memenangkan gelar,” ujarnya.

Brasil diprediksi tidak akan banyak mengubah susunan pemain di laga kontra Belgia. Apalagi Marcelo dikabarkan akan kembali bermain sejak menit awal, selain itu tidak banyak perubahan.

Satu hal yang menjadi tanda tanya adalah apakah Tite, pelatih Brasil, akan mencoba Roberto Firmino dari awal dibanding Gabriel Jesus? Sejauh ini Firmino paling efektif meski tiga kali main dari bangku cadangan. Firmino mencetak satu gol dengan dua tembakan  on target dan dua yang melenceng. Attempts on area-nya juga lebih baik yakni dua percobaannya mengarah tepat sasaran.

Berbeda dengan Gabriel Jesus selalu menjadi starter di empat pertandingan, dengan total waktu bermainnya mencapai 348 menit. Ia punya attempts sebanyak delapan, yang on target hanya satu, empat melenceng, dan tiga diblok. Peluang di kotak penaltinya hanya satu yang on target.

“Ini adalah pola 4-4-2 dengan kebebasan tingkat tinggi, lebih longgar, permainan umpan-umpan pendek, area yang melebar untuk sebuah pertandingan. Gabriel mengorbankan dirinya bermain di sisi kiri,” ujar Tite.

“Memahami pertandingan dengan aspek taktis, inilah yang terjadi. Meksiko mulai membangun permainan dari sisi kanan, Jesus memberi kami dukungan untuk aspek satu ini,” tambahnya.

Sayangnya, Brasil harus kehilangan Casemiro.  Casemiro mendapat kartu kuning ketika Brasil menang 2-0 atas Meksiko.  Gelandang Real Madrid itu diganjar hukuman karena melancarkan tekel keras kepada Jonathan Dos Santos. Peran Casemiro sebagai gelandang jangkar Brasil akan digantikan Fernandinho. Pemain Manchester City itu merupakan sosok lama bagi Selecao, mengingat telah mencatatkan 47 caps di berbagai kompetisi.

Sementara itu Belgia tak gentar dengan Brasi. Meski mengakui kekuatan lini serang Brasil yang sangat menakutkan dengan kualitas individunya, Rode Duivels, yakin bisa menumbangkan sang juara dunia lima kali.

“Secara individu, Brasil adalah tim terkuat di Piala Dunia ini. Itu adalah sebuah pujian, tapi itu tak memengaruhi kans kami melawan mereka,” ujar Kompany dilansir Sky Sports.

“Tak satupun dari kami jadi susah tidur malam berpikir bahwa kami sudah kalah sebelum bertempur dengan Brasil. Secara pertahanan mereka solid, mereka memenangi semua duel pertahanan dan di lini serang. Mereka tak takut mencoba melewati orang lewat duel satu lawan satu. Mereka selalu punya kunci untuk membuka situasi apapun,” imbuhnya.

Belgia kembali mengandalkan Hazard untuk membongkar pertahanan Brasil. Belgia juga kemungkinan rajin melancarkan bola-bola crossing yang menjadi senjata saat membungkam Jepang. Hanya saja bek-bek Brasil seperti Silva dan Miranda juga lihai dalam urusan menangkis bola-bola atas ini. (bbs/don)

 

Perkiraan line up:

Brasil (4-3-3): Allisson; Fagner, Silva, Miranda, Marcelo; Paulinho, Fernandinho, Coutinho; Willian, Gabriel Jesus, Neymar

Pelatih: Tite

 

Belgia (3-4-3): Courtois; Alderweirld, Kompany, Vertonghen; Meunier, De Bruyne, Witsel, Carrassco; Mertens, Lukaku, Hazard

Pelatih: Roberto Martinez

 

Exit mobile version