Site icon SumutPos

Anak Medan Jadi Pahlawan

Foto: Dika Kawengian/Jawapos.
Pesepak bola Timnas U-18 Indonesia Egy Maulana (kiri) melakukan selebrasi bersama Asnawi M. Bahar (tengah) dan Saddil Ramdani setelah mencetak gol keduanya ke gawang Timnas U-18 Myanmar pada laga penyisihan grup B Piala AFF U-18 2017 yang berlangsung di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar, Selasa (5/9). Timnas sepak bola U-18 Indonesia berhasil mengalahkan Timnas U-18 Myanmar dengan skor akhir 2-1, Selasa (5/9).

YANGON, SUMUTPOS.CO – Timnas U-19 Indonesia tampil istimewa saat mengandaskan Myanmar U-19 dengan skor 2-1 di Stadion Thuwuna, Selasa (5/9). Egy Maulana Vikri menjadi pahlawan Tim Garuda Nusantara lewat lesakan dua golnya pada menit 72 dan 90.

Pada awal laga, Indonesia sebenarnya tampil menekan. Mereka bahkan mendapat peluang emas menit 10 melalui Saddil Ramdani. Namun, tembakan dia masih bisa diblok oleh bek Myanmar. Demikian pula pada menit 25. Kerja sama dnegan Saddil, Hanis Sagara gagal menggapai umpan manisnya. Bola masih diamankan kiper Myanmar, Htet Wai.

Terus menyerang malah bikin Indonesia rentan di lini belakang. Hal itu bisa dimanfaatkan oleh Myat Kaung menit 28 untuk jadi gol. Dia sukses mencetak gol melalui sepakan jarak dekat. Kebobolan, bikin Indonesia terus mengurung pertahanan Myanmar. Namun, hingga turun minum, skor 1-0 untuk Myanmar tak berubah.

Usai jeda, pasukan Indra Sjafri itu langsung tancap gas. Babak pertama baru berjalan semenit, Egy Maulana nyaris samakan kedudukan. Namun, tendangan kerasnya masih menyamping.

Egy kembali dapat peluang emas menit 59. Lolos dari jebakan offside, dia sayangnya gagal menjangkau bola hingga peluang berlalu begitu saja. Usaha Indonesia untuk cetak gol penyama kedudukan akhirnya berbuah manis. Menit 71, Egy kali ini sukses maksimalkan peluang matang. Berawal dari tendangan Hanis yang ditepis kiper Myanmar, bola muntah lantas diserobot oleh Egy melalui sundulan.

Egy kembali nyaris catatkan namanya di papan skor. Sang gelandang jebolan SSB Tasbi Medan ini mengais peluang dari luar kotak penalti, namun tembakannya masih bisa ditangkap oleh Htet Wai.

Alih-alih laga akan berakhir imbang 1-1, Egy Maulana benar-benar jadi bintang dalam laga ini. Berawal dari akselerasinya dari sisi kanan Myanmar, dia mampu menyelesaikannya dengan manis dengan gol. Gol itu juga menjadi yang terakhir tercipta dari laga ini.

Egy Maulana Vikri merupakan pemain kelahiran Medan, 7 Juli 2000. Skill bolanya diasah pertama kali di SSB Tasbi Medan. Bakatnya dilirik pemandu bakat nasional kala memperkuat tim Asosiasi Sekolah SepakBola Indonesia (ASSBI) Sumatra Utara di ajang Grassroots Indonesian U-12 Tournament 2012. Kala itu, Egy membawa timnya menjadi juara dan top skor tim.

Selanjutnya dia dibina di Sekolah Khusus Olahraga yang lebih dikenal dengan Diklat Ragunan. Egy juga merupakan adik dari pemain PON Sumut, Yusrizal Muzakki yang kini membela PSBL Langsa. Pada 2015, Egy berhasil membawa Indonesia menjadi juara dalam ajang Gothia Cup di Swedia dan menjadi pemain terbaik Gothia Cup untuk kelompok umur U-15. Selepas itu dia memperkuat Persab Brebes di kompetisi Piala Soeratin yang juga dibawanya menjadi juara dan gelar top skor.

Mantan pemain Sumut di Popwil 2016 ini menjadi salah satu pemain paling diandalkan Indra Sjafri di timnas U-19. Bakatnya juga tercium media internasional kala membela timnas U-19 di Toulon Tournament di Perancis pada 29 Mei-10 Juni 2017. Kala itu Egy  mendapatkan penghargaan bergengsi, Jouer Revelation Trophee.

Tak sembarangan pemain mendapatkan penghargaan ini. Jauh sebelum Egy, penghargaan serupa pernah diterima juga oleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane pada eranya.(jpg/don/adz)

Exit mobile version