Site icon SumutPos

Verifikasi Venue Tuan Rumah PON 2024

Tim verifikasi dari KONI Pusat didampingi pengurus KONI Sumut dan Dispora Sumut saat meninjau venue.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KONI Pusat mulai melakukan verifikasi terhadap sejumlah venue di Sumatera Utara terkait kesiapan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Verifikasi dilakukan mulai Selasa (6/3) hingga Kamis (8/3).

Tim Verifikasi dipimpin oleh Wakil Ketua V KONI Pusat Surya Dharma. Verifikasi diawali dengan pemaparan Tim Pemenangan Sumut-Aceh di hadapan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan sejumlah pengurus KONI serta cabang olahraga. Selanjutnya rombongan tim verifikasi meninjau beberapa venue olahraga.

Peninjauan di awali di Medan. KONI Pusat didamping Wakil Tim Verifikasi PON 2024 Sumut-Aceh, Andri Paranoan, John Ismadi Lubis, Baharuddin Siagian, Chairul Azmi Hutasuhut, Misnan, Rudi Rinaldi langsung keliling. Mereka menungjungi tiga venue, yakni venue polo air dan loncat indah di Kolam Renang Selayang, venue barongsai di Stadion Mini USU dan cabang gateball di lapangan softball USU.

Wakil Tim Verifikasi PON 2024 Sumut-Aceh, Andri Paranoan mengatakan dari penilaian secara umum, ketiga venue masuk dalam kategori siap untuk struktur fisik bangunan. “Untuk Kolam Renang Selayang Medan, saya melihat untuk struktur sudah masuk kategori siap. Namun untuk dikatakan layak dan sesuai standar dari cabang olahraga yang ditentukan, kami butuh verifikasi terlebih dahulu.Tidak bisa kami hari ini datang, dan di hari yang sama juga kami menilai,” ujar Andri di Medan, Selasa (6/3).

Begitu juga untuk cabang Barongsai di lapangan Stadion Mini USU, Andri mengatakan, untuk barongsai bisa saja dilaksanakan di out door maupun in door. “Namun jika kami lihat di sini, venue yang disediakan cukup besar dan luas. Kami melihat ini bisa digunakan,” jelasnya.

Sementara untuk cabor gateball dan lapangan softball USU, juga dinilai cukup baik untuk pertandingan. Andri pun menilai secara umum jika tiga venue secara fisik hasilnya memang layak untuk pertandingan PON 2024. “Namun kami juga mempunyai format punya penilaian sendiri makanya untuk itu kami kumpulkan dulu data-data yang kami peroleh dari 4 cabor tadi yang kami tinjau. Kemudian nantinya kami bahas di pusat,” ujarnya.

Andri menambahkan, walaupun dari fisik struktur venue sudah baik, namun pihaknya melihat masih ada beberapa kekurangan, terutama fasilitas pendukung area venue. Seperti ruang ganti wasit, juri, ruang doping, ruang broadcast dan ruang medik masih belum sesuai standar internasional. Begitu juga untuk penambahan akses pintu keluar masuk venue, area parkir, dan yang paling penting juga sarana khusus bagi difabel.

“Sarana khusus penyandang difabel itu juga harus disediakan, karena setelah PON juga akan digelar Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas). Jadi, nanti pihak tuan rumah tidak repot-repot lagi membangun yang baru. Karena kami dari tim verifikasi melihat dari standar internasional jadi kami memperhatikan betul ketersedian sarana pendukung tersebut. Karena standar internasional sudah meminta untuk itu, jadi kami meminta sarana pendukung tersebut harus ditambah,” tandas Andri.

Penilaian venue cabor di Kota Medan akan berlangsung selama tiga hari. Total ada 6 venue tersisa yang belum diverifikasi, diantaranya Catur (hotel emerald Garden), Petanque (STOK Binaguna), karate (gelanggang remaja), tinju (GOR veteran), biliar (Pardede Hall), Cricket (Stadion Teladan). (dek)

Exit mobile version