Site icon SumutPos

Pesta Gol, Kwarta Gagal ke Final

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Skuad PS Kwarta gagal menjadi juara di VIP ASEAN Footbal Championship.

SUMUTPOS.CO – Kwarta gagal memenuhi ambisinya menjadi juara pada turnamen old crack VIP ASEAN Football Championship di National Stadium Supasalacai, Bangkok, Minggu (7/5). Meskipun pada laga terakhirnya Kwarta berpesta gol dengan menumbangkan Myanmar 6-0.

Hasil minor pada hari pertama kejuaraan membuat Kwarta tancap gas pada Minggu (7/5).  Jika pada laga sebelumnya Kwarta tak bisa menurunkan skuadnya full team, kali ini berbeda. Para eks pemain tim nasional Indonesia menunjukkan kelasnya pada laga ibi.

Trio striker eks timnas, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Donny dan Rochy Putiray menjadi andalan Kwarta pada laga kemarin. Sementara trio Edu Juanda, Ariel Gutierez dan Novianto mendukung dari lini kedua. Sementara kuartet Yamin, Irwanto, Syamsul Bahri, dan Rudi Helmiawan di belakang membentengi Herman Batak di bawah mistar.

Hasilnya Kwarta tancap gas. Laga baru berjalan 10 menit, Kwarta unggul lewat tendangan terarah Edu Juanda dari luar kotak penalti. Gol itu membuat Kwarta semakin beringas membombardir lawan.

Gol kedua akhirnya tercipta menit ke-22. Kesalahan back pas membuat wasit menunjuk tendangan bebas di kotak penalti. Eksekusi Edu membuat Kwarta unggul 2-0. Lima menit berselang giliran Kurniawan yang beraksi. Memanfaatkan umpan matang Edu Juanda, Kurniawan lolos dari jebakan offside dan dengan tenang mengecoh kiper lawan.

Skor 3-0 tak membuat Kwarta puas. Mereka terus menggempur pertahanan lawan. Tendangan bebas Gendut Dony masih bisa dihalau kiper lawan. Gol kembali tercipta jelang berakhirnya babak pertama. Sambil membalikkan badan, eks striker FC Luzern itu melakukan tendangan yang gagal dihalau kiper lawan.

Di paruh kedua, Kwarta tak mengurangi agresivitasnya. Hasilnya Burung Sumatera kembali menambah gol. Umpan matang Rochy Putiray dengan mudah diselesaikan Kurniawan yang mencetak hattrick. Edu Juanda tak mau kalah dengan hattricknya usai bekerjasama dengan Kurniawan dan Gendut. Skor 6-0 hingga peluit panjang.

Menanggapi turnamen ini CEO Kwarta, Arief Fadillah sedikit kecewa dengan panitia penyelenggara yang tak konsisten dengan regulasi. Pihaknya sudah berupaya memenuhi regulasi namun tak demikian dengan para kontestan lain.

“Karena katanya persyaratannya harus usia 50 empat orang. Kita coba penuhi itu sehingga tidak bisa menurunkan materi sebenarnya  Ternyata di hari kedua regulasinya tak berlaku lagi. Dengan full team buktinya kita bisa menghajar Myanmar 6-0. Tapi kami anggap ini sebagai pelajaran,” kata Arief.

Turnamen ini akhirnya dijuarai wakil Laos, Vientiane usai menumbangkan wakil Pnom Phen FC, Kamboja dengan skor 3-0.  (don)

Exit mobile version